Warga Bidara Cina Mengaku Dipekerjakan Bikin Sumur Resapan, Mengeluh Belum Dibayar
Masalah pengerjaan sumur resapan di RT 11/RW 16, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang sempat dikeluhkan warga.
Penulis: Bima Putra | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, JATINEGARA - Masalah pengerjaan sumur resapan di RT 11/RW 16, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara, Jakarta Timur yang sempat dikeluhkan warga belum berakhir.
Sebelumnya, pada pertengahan bulan Desember 2021 lalu warga Rusun Bidara Cina mengeluh karena pengerjaan proyek sempat terbengkalai ditinggal para pekerja kontraktor.
Kini sejumlah warga Kelurahan Bidara Cina mengaku dipekerjakan pihak kontraktor yang ditunjuk Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta untuk melanjutkan proyek.
Ari (38), warga RT 11/RW 16 Kelurahan Bidara Cina di antaranya, dia mengaku dipekerjakan untuk melanjutkan pengerjaan sumur resapan yang sempat terbengkalai.
"Waktu pastinya kapan saya lupa, pokoknya sekitar pertengahan Desember tahun lalu. Waktu itu memang di lokasi enggak ada pekerja," kata Ari di Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).
Ari dan dua temannya Hidayat (59), serta Fuadin yang biasa nongkrong di sekitar Rusun Bidara Cina dekat lokasi proyek sumur resapan mengaku ditawari kerja oleh mandor.
Mereka diminta bekerja sebagai buruh lepas untuk menggali sumur resapan, dan memasukkan tanah galian ke dalam karung dengan sistem kerja secara borongan.
Baca juga: Adu Balap Selepas Pintu Keluar Tol, Fortuner Anak Muda Seruduk 2 Mobil hingga Ringsek
"Kebetulan memang waktu itu kita lagi nganggur, ditawarin. Satu lubang itu hitungannya Rp 80 ribu, sama ngarungin tanah Rp 1.500 per karungnya, kerja borongan. Ya sudah mau," ujarnya.
Setelah sepakat dengan harga, Ari, Hidayat, dan Fuadin mengerjakan dua lubang sumur resapan di belakang Rusun Bidara Cina dan lima lubang di kawasan Kampung Dalam Bidara Cina.
Ari menuturkan kesepakatan kerja terjalin tanpa diketahui perangkat RT/RW setempat, Kelurahan Bidara Cina, Kecamatan Jatinegara , Dinas SDA DKI Jakarta, serta ada bukti perjanjian resmi.
"Di belakang Rusun ini memang ada tiga lubang sumur resapan, tapi kami hanya mengerjakan dua lubang. Karena satu lubangnya dikerjakan sendiri oleh pekerja mandor lah," tuturnya.

Baca juga: Pria Ditemukan Tewas Usai Dikerubungi Debt Collector di MT Haryono Ternyata Purnawirawan Polri
Awal pengerjaan dimulai sebenarnya cukup mulus, mandor yang memperkejakan Ari, Hidayat, dan Fuadin memberikan uang makan sebesar Rp 150 ribu.
Tapi setelah dua hari ketiganya menyelesaikan pengerjaan tujuh lubang dan memasukkan tanah galian sumur ke 70 karung, uang pembayaran dijanjikan tidak tampak.
"Kalau ditotal borongan bertiga sekitar 700 ribu yang belum dibayar. Hari ketiga kerja saya tanya kapan dibayar. Akhirnya dia (mandor) pergi, bilangnya mau ambil uang tapi enggak balik lagi," lanjut Ari.