1.300 Guru di Kota Tangerang Dites Acak Hari Pertama PTM 100 Persen, Hasilnya Semua Negatif Covid-19

Ribuan guru atau tenaga pelajar di Kota Tangerang yang mengajar untuk PTM 100 persen telah dilakukan swab untuk menghindari penyebaran Covid-19.

Penulis: Ega Alfreda | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Ega Alfreda/ Tribun Jakarta
Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah saat meninjau pelaksanaan swab acak kepada 200 tenaga pengajar di Kota Tangerang yang dilaksanakan di GOR Balai Rakyat, Kelurahan Karawaci Baru, Karawaci, Rabu (5/1/2022). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Ega Alfreda

TRIBUNJAKARTA.COM, TANGERANG - Ribuan guru atau tenaga pelajar di Kota Tangerang yang mengajar untuk PTM 100 persen telah dilakukan swab untuk menghindari penyebaran Covid-19 pada Selasa (4/1/2022).

Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah mengatakan, ke-1.300 guru yang dilakukan swab tersebut menunjukan hasil negatif Covid-19.

"Kemarin saat hari Senin saat awal PTM digelar, ada 1.300 stakeholder pendidikan mulai dar guru, pegawai administrasi dan lainnya dilakukan surveilans. Hasil Alhamdulillah negatif Covid-19 semua," terang Arief di GOR Balai Rakyat, Kelurahan Karawaci Baru, Rabu (5/1/2022).

Ia menegaskan, swab acak kepada unsur sekolah akan selalu dilaksanakan selama Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen dilaksanakan.

Hal ini dilakukan, untuk tetap melindungi siswa di sekolah dan juga para tenaga pengajarnya dari Covid-19.

"Sekarang ini Pemkot sedang masif melakukan surveilans itu, khususnya menyikapi antisipasi PTM di sekolah. Terlebih varian Omicron sudah masuk di Indonesia, makanya kita tetap waspada," ujar Arief.

Seperti halnya yang dilakukan hari ini, dirinya meninjau langsung kegiatan surveilans aktif untuk 200 orang warga sekolah dari wilayah Kecamatan Karawaci dan Tangerang.

Baca juga: Omicron Mengganas, Keterisian BOR dan ICU Rumah Sakit di Jakarta Meningkat: BOR 7% dan ICU 5%

"Baik guru, petugas administrasi dan semua yang ada di lingkungan sekolah. Sekaligus untuk mewaspadai penyebaran varian Omicron di lingkungan sekolah," tutur Arief.

Sebagai informasi, Pemerintah Kota Tangerang sudah menggelar Pembelajaran Tatap Muka (PTM) 100 persen.

Pekan ini jadi kali pertama PTM dilaksanakan dengan kuota 100 persen.

Proses belajar mengajar itu berlaku untuk seluruh Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP).

Arief mengatakan, dalam PTM kali ini diimplementasikan kapasitas sekolah di bagi-bagi, namun kelasnya 100 persen.

Walaupun katanya banyak bangku dan meja di ruangan kelas masih harus dibikin berjarak agar menerakan protokol kesehatan Corona.

"Mudah-mudahan ini dalam rangka mengoptimalisasi pencegahan covid-19 di ruang sekolah. Kita juga aktifkan kembali satgas covid-19 di kelas agar membantu guru," jelas Arief.

"Wali murid dan kita pastikan semua yang sekolah sudah di vaksin," sambungnya.

Mekanismenya, tingkat SD kelas 6 dan 1 masuk di hari Senin, kelas 5 dan 2 di hari Selasa Kelas 3 dan 4 di hari Rabu, dan hari Kamis kembali lagi ke awal.

Sedangkan untuk tingkat SMP setiap kelasnya dibagi per-satu hari

"Jadi kapasitas sekolahnya yang kita kurangi. Nanti sisanya tetap mengikuti daring secara bergantian. Jadi materinya bisa tetap diberikan, mudah-mudahan pembelajarannya optimal," papar Arief.

Menurutnya, walaupun PTM sudah 100 persen kantin belum diizinkan untuk dibuka.

Para pedagang di luar sekolah pun diharapkan melaksanakan protokol kesehatan Covid-19, menjaga kebersihannya, memakai masker, dan menjaga agar tidak adanya kerumunan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved