Puluhan Orang Keroyok Keluarga di Jaktim, Ibu Diseret 2 Meter Sampai Bocah Ngumpet Ketakutan di WC
Kelompok pemuda menyerang satu keluarga warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Penulis: Bima Putra | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, MAKASAR - Kelompok pemuda menyerang satu keluarga warga RW 03, Kelurahan Cipinang Melayu, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur.
Korban pengeroyokan Pipih Suherti (48) sampai diseret sekira dua meter oleh pelaku dari dalam rumah,
Sementara, bocah berusia 10 tahun berinisial IN sampai ngumpet ketakukan di kamar mandi atau WC.
Peristiwa keluarga diserang kelompok pemuda itu terjadi pada Sabtu (1/1/2022) sekira pukul 03.00 WIB.
Pipih mengatakan kediamannya di Jalan Sulawesi diserang pemuda berjumlah sekitar 20 orang.
"Tiba-tiba rumah saya didobrak, pintu ditendang sampai rusak. Langsung mereka menyerang keluarga saya," kata Pipih di Mapolsek Makasar, Jakarta Timur, Selasa (4/1/2022).
Baca juga: Kepergok Warga, Pemuda Gondrong Curi Kotak Amal Terima Nasib Diikat di Pohon Mangga
Baca juga: Perkara Sekeluarga Sakit, Warga Bakar Rumah Pasutri yang Diduga Miliki Ilmu Hitam
Kala itu, Pipih, dua anak laki-lakinya Ramdoni (24), Marwan (23), dua anak perempuan, dan seorang menantu perempuannya yang berada di rumah dianiaya secara membabi buta.
Pipih dipukul menggunakan gagang sapu hingga memar pada bagian tangan, paha, jari, dan diseret sekitar dua meter oleh pelaku di dalam rumah, bahkan diancam dibunuh oleh pelaku.

Warga RW 03 di sekitar lokasi kejadian sebenarnya mengetahui penganiayaan terjadi, tapi mereka tidak dapat berbuat banyak karena takut jadi sasaran amuk para pelaku.
"Anak-anak saya dipukulin, ditendang, diinjek, dan diseret sama pelaku. Termasuk yang perempuan. Katanya kalau belum ada yang mati mereka enggak berhenti," ujarnya.
Beruntung anak perempuan Pipih paling kecil, IN (10) yang saat kejadian berada di lokasi berhasil menyelamatkan diri dengan bersembunyi di kamar mandi sehingga selamat tanpa luka.
Baca juga: Buronan Teroris Poso Tewas Ditembak, Satgas Temukan Bom Hingga Duit Rp 202 Ribu
Saat pelaku lengah, Pipih menuturkan IN yang ketakutan karena mendengar seluruh kejadian dari kamar mandi berhasil kabur keluar rumah lalu menyelamatkan diri ke rumah tetangga.
"Untungnya anak saya paling kecil enggak luka. Dia ngumpet di kamar mandi terus keluar diselamatkan tetangga. Dia ketakutan banget pas kejadian, sampai sekarang masih takut," tuturnya.

Marwan, anak Pipih yang juga jadi korban pengeroyokan menuturkan para pelaku baru berhenti melakukan penganiayaan sekira pukul 04.00 WIB atau menjelang adzan Subuh.
Menurutnya, para pelaku baru berhenti menganiaya setelah seluruh anggota keluarganya terkapar dan tidak berdaya mengalami luka berat akibat dianiaya tanpa bisa melawan.
"Saya sendiri sempat diseret sekitar lima meter, ditendang, dipukulin juga. Waktu kejadian mereka memang enggak bawa senjata, tapi karena jumlah mereka banyak saya enggak bisa melawan," kata Marwan.
Pada Senin (3/1/2022) Pipih sudah melaporkan kasus penganiayaan dialami ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Makasar, kasusnya kini dalam penyelidikan.
Peristiwa Lain
Pria Mengaku Polisi Aniaya Driver Ojek Online

Seorang driver ojek online menjadi korban penganiayaan di Semarang, Jawa Tengah.
Saat melakukan penganiayaan, pelaku mengaku sebagai anggota polisi Porestabes Semarang.
Namun, setelah ditangkap aparat kepolisian, pelaku ternyata bukan anggota polisi.
Kasatreskrim Polrestabes Semarang, AKBP Donny Sardo Lumbatoruan mengatakan pihaknya telah menangkap pelaku penganiayaan tersebut.
Ia menegaskan, pelaku bukan anggota Polrestabes Semarang.
"Sekarang sedang dilakukan pendalaman," ujarnya saat dikonfirmasi, Selasa (4/12/2021).
Ia mengatakan korban saat ini juga telah dipanggil ke Polrestabes Semarang.
Korban saat ini sedang membuat proses laporan Polisi.
"Saat ini sedang proses laporan di Polrestabes Semarang," ujarnya.
Sebelumnya beredar postingan Facebook di grup MIK Semar tentang adanya dugaan penganiayaan terhadap pengemudi ojek online.
Informasi tersebut diposting oleh pemilik akun facebook Triyoga Surya, Selasa (4/1/2022).
Pada postingan terdapat foto yang menunjukan korban dalam keadaan berbaring dan memperlihatkan luka di bagian pelipis kanan.
Pemosting juga menuliskan caption "Mohon di loloskan, terjadi penganiayaan saat ngojek di tempat yang sepi Jalan tuumpang raya dekat kuburan sekitar jam 17.47 tanggal 3 Januari 2022. Kronologi mengaku anggota reserse narkoba Polrestabes Semarang saya di borgol diintrogasi, kepala saya di tendang, kepala diantem paping, pelipis kanan diantem paping sampai bocor. Sampai saya lupa pelat nomornya. Saya ingin keadilan".
Hingga saat ini korban pemilik akun facebook Triyoga Surya belum bisa dikonfirmasi.
Tribun Jateng telah berusaha menghubungi chat facebook dan belum mendapat respon. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pria Mengaku Polisi Aniaya Driver Ojek Online, Ini Kata Kasatreskrim Polrestabes Semarang,