Pengeroyokan Anggota TNI
Sosoknya Jadi Perhatian Petinggi TNI-Polri, Baharudin Penyerang Sahdi Ternyata Lagi Kerja Jaga Kapal
Sosoknya sampai menjadi perhatian petinggi TNI-Polri, Baharudin yang merupakan otak penyerangan Pratu Sahdi (23) rupanya tetap bekerja menjaga kapal.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sosoknya sampai menjadi perhatian petinggi TNI-Polri, Baharudin yang merupakan otak penyerangan Pratu Sahdi (23) rupanya tetap bekerja menjaga kapal.
Di tempat kerjanya di dermaga Pelabuhan Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara, Baharudin akhirnya ditangkap polisi yang memang memburunya.
Di Pelabuhan Muara Baru, pelaku utama yang paling dicari dalam kasus penusukan anggota Raider Kostrad TNI AD, Pratu Sahdi di Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari bekerja sebagai penjaga kapal.
"Dia penjaga kapal di dermaga, di daerah Muara Baru.
Ditangkap pas lagi bekerja pada Selasa malam," ujar Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Pol Wibowo di kantornya, Rabu (19/1/2022).
Baca juga: Aktor Penusuk TNI Ditangkap, Ini Peran 3 Pelaku yang Bantu Baharudin Hilangkan Nyawa Pratu Sahdi
Saaat ditangkap polisi, Baharudin sama sekali tak melawan.
Sebelumnya dia memang sempat melarikan diri setelah menusuk Pratu Sahdi.
"Setelah kejadian pelaku memang sempat melarikan diri, namun demikian tadi malam kami amankan di daerah Muara Baru, di dermaga pelabuhan," kata Wibowo.

Kini, dari delapan pelaku, sudah tujuh yang ditangkap, dimana empat di antaranya telah ditetapkan sebagai tersangka.
"Jadi para pelaku yakni B ialah pelaku utama yang menusuk korban rekan kita anggota TNI hingga meninggal dunia.
Kemudian ada R yang sudah kita amankan terlebih dahulu sebagai pelaku yang membantu memiting korban, ada AS maupun A yang berperan membonceng para pelaku B dan R," kata Kapolres.
Diberitakan sebelumnya, Pratu Sahdi ditusuk pada saat nongkrong di warung seberang Waduk Pluit pada Minggu (16/1/2022) dini hari sekira pukul 3.00 WIB.
Penganiayaan maut ini diawali gerombolan pelaku yang awalnya mencari seseorang.
Ketika berada di Waduk Pluit, mereka mendatangi Pratu Sahdi yang sedang ngopi bersama rekannya.
Baca juga: Baharudin, Pelaku Utama Penusuk Anggota TNI di Waduk Pluit Ditangkap saat Kerja di Muara Baru
Pelaku awalnya sempat menanyakan asal korban.
Karena korban tidak menjawab, Baharudin akhirnya memukul Pratu Sahdi hingga terjadi perkelahian.
Peristiwa berdarah ini berakhir saat Baharudin menusuk Pratu Sahdi hingga meninggal dunia.
Di sisi lain, dua korban lainnya yaitu seorang pengendara yang melintas bernama Samsul Ma'arif serta pemilik warung bernama Soleh.

Keduanya luka-luka dan sedang menjalani perawatan.
Sosok Baharudin Paling Dicari
Sebelum ditangkap, Baharudin merupakan orang yang paling dicari dalam kematian Pratu Sahdi.
Sebab, dia adalah orang yang menjadi otak penyerangan kepada korban.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa pun sampai ikut bereaksi terhadap kematian anggotanya oleh kelompok Baharudin.
Baca juga: Baharudin, Sosok Paling Dicari yang Tusuk Anggota TNI di Waduk Pluit Tertangkap di Dermaga
Jenderal Andika menjamin pihaknya tak akan mengintervensi kasus pengeroyokan yang mengakibatkan Pratu Sahdi (23) meninggal dunia.
Kendati begitu, Jenderal Andika menegaskan institusinya akan terus memonitor penanganan hukum kasus pengeroyokan yang menyebabkan Sahdi meninggal dunia.
Dikatakannya, tim penyidik TNI sudah turun tangan dan berkoordinasi dengan kepolisian.
“Untuk tim penyidik TNI sudah berkoordinasi dengan Polres Jakarta Utara, kami terus memonitor, tapi kami tetap tidak mengintervensi,” ujar Jenderal Andika, Senin (17/1/2022).
Dalam kasus meninggalnya Pratu Sahdi, Jenderal Andika menekankan ingin adanya keadilan.
Baca juga: TAMPANG Dalang Penusukan Anggota TNI di Pluit, Tega Lukai Korban yang sedang Jalani Pengobatan
Diketahui, Pratu Sahdi yang bertugas di Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 303/Setia Sampai Mati (SSM), Garut, meninggal dunia lantaran dikeroyok oleh orang yang tak dikenalnya dan tanpa diketahui permasalahannya.
Peristiwa itu terjadi Minggu (16/1/2022) dini hari di Waduk Pluit, Penjaringan, Jakarta Utara.
“Intinya kami juga ingin ada keadilan, karena mereka melakukan tindak pidana yang menyebabkan anggota TNI AD (meninggal),” ucap Jenderal Andika.

Sementara itu, Dirreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Tubagus Ade Hidayat memastikan kasus yang menewaskan Pratu Sahdi akan ditangani oleh kepolisian.
Hal itu karena para pelaku merupakan warga sipil.
"Puspom TNI mewakili keluarga besar TNI mempercayakan penyidikan terhadap korban anggota TNI sepenuhnya
Dan diharapkan oleh rekan-rekan dari TNI agar penyidikan ini bisa berjalan dengan baik dan kepada para tersangka ditetapkan hukuman sesuai dengan ketentuan yang berlaku," kata Tubagus di Polda Metro Jaya.