UMKM Ini Jodohkan Sari Lemon Dengan Racikan Bir Pletok. Seperti Apa Rasanya?
Menyeruput minuman dingin memang paling asyik dinikmati kala cuaca sedang panas di Ibu Kota Jakarta.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menyeruput minuman dingin memang paling asyik dinikmati kala cuaca sedang panas di Ibu Kota Jakarta.
Minuman berbahan dasar lemon, mungkin banyak disukai karena rasanya yang menyegarkan.
Salah satu UMKM di Jakarta Selatan, Bir Pletok Bang Isra memadukan perasan sari lemon dengan minuman tradisional khas Betawi, Bir Pletok.
Jika biasanya bir pletok memiliki warna yang merah kecokelatan dengan citarasanya yang menghangatkan, Bir Pletok Bang Isra memadukan rasa bir pletok dengan asam segar dari olahan sari lemon.
"Jadi ini varian baru, awal mulanya kakak saya pas masak (bir pletok) dikasih perasan lemon, loh kok enak. Dan tiap dia masak (bir pletok) begitu. Akhirnya kenapa gak kita jual," kata Owner Bir Pletok Bang Isra, Mutakin, Selasa (18/1/2022).
Bir Pletok, merupakan minuman khas Betawi yang dibuat dari racikan rempah-rempah.
Meski ada kata bir dalam namanya, tetapi bir pletok tidak mengandung alkohol dan tidak memabukan.
Baca juga: Cerita Pengunjung Toko Eskrim Ragusa: Tempat Kencan Favorit Puluhan Gebetan
Bir pletok, dipercaya punya kasiat yang bagus untuk kesehatan. Umumnya, dibuat dari racikan jahe, cengkeh, sereh, dan beberapa rempah-rempah lainnya.
Bir Pletok Bang Isra adalah salah satu UMKM yang menjual bir pletok di Jakarta sejak tahun 2017.
Untuk menjangkau pasar yang lebih luas, kini Bir Pletok Bang Isra membuat terobosan dengan menghadirkan varian baru yang disebutnya Lemontok yakni paduan Lemon dan Bir Pletok.
Menurut Mutakin, bir pletok di mata generasi saat ini masih kurang eksis ketimbang dengan minuman-minuman kekinian lainnya.
Baca juga: Menu Baru Burger King Serba Warna Ungu, Tertarik Beli?
Hal inilah yang membuat Mutakin dan saudara-saudaranya mencoba peruntungan dengan menghadirkan variasi baru dari racikan bir pletok.
"Jadi Lemontok ini kita pasarannya lebih ke anak muda, karena gak tahu kenapa kalau kita jual bir pletok di kafe-kafe yang pengunjungnya kebanyakan anak muda, itu daya tariknya masih kurang," kata Mutakin.
Berbeda dengan bir pletok yang nikmat disajikan saat hangat, varian Lemontok lebih menyegarkan apabila diminum dingin.
Asam segar dari lemon, turut mendominasi rasa minuman ini. Tetapi, tak menghilangkan citarasa dari racikan rempah-rempahnya.

Mengintip Rumah Produksi Bir Pletok Bang Isra
Untuk diketahui, Bir Pletok Bang Isra adalah salah satu produsen bir pletok di Jakarta Selatan.
Mutakin bercerita,bahwa awal mulanya Bir Pletok Bang Isra dirintis mulai tahun 2017 silam oleh sang kakak, yang bernama Bang Isra.
Setelah Bang Isra wafat, usaha ini kemudian dilanjutkan oleh ia dan saudara lainnya.
"Jadi memang bisnis keluarga, awalnya kita buat usaha yuk mumpung ada pasarnya nih, deket. Setu Babakan kan deket. Kita ada resep, dan segala macemnya. Mpok saya yang masak, dia jago bikin bir pletok. Awalnya ya buat kumpul-kumpul keluarga aja, terus akhirnya kita jual," kata Mutakin, Selasa (18/1/2022).
Berawal dari resep keluarga, Isra dan saudaranya kala itu memutuskan untuk membuat merek Bir Pletok sendiri agar bir pletok lebih dikenal orang.
Meski hanya diproduksi dari pabrik rumahan namun Bir Pletok Bang Isra mampu membuat sekitar 400 hingga 500 botol dalam sekali produksi.
Dikatakan Mutakin, dalam sebulan Bir Pletok Bang Isra biasanya melakukan kegiatan produksi sebanyak 4 hingga 5 kali.
Sehingga jika diakumulasikan total produksi bir pletok di sini bisa mencapai sekitar 2000 botol perbulan.
Baca juga: Kisah di Balik Nikmatnya Bakmi Acang di Grogol, Mie Buatan Sendiri: Digenjot dan Ditekan Pakai Pipa
"Ya produksi lumayan lancar. Awalnya kami cuma produksi sekitar 50 liter atau sekitar ratusan botol. Tetapi lama-lama meningkat. Ada penjualan online juga, reseller kebanyakan. Reseller kami ada sekitar 40-50 orang. Yang datang ke sini langsung juga bisa," kata dia.
Bir pletok, adalah minuman tradisional khas Betawi yang dibuat dari racikan rempah-rempah.
Dahulu, banyak masyarakat Betawi yang tergoda untuk meminum bir seperti yang banyak dilakukan oleh orang-orang Belanda.
Namun karena mengetahui efeknya yang bisa memabukan, maka orang Betawi mencoba untuk meracik minuman yang bisa menghangatkan badan, namun tidak memabukan.
Oleh sebab itu, terciptalah bir pletok yang dibuat dari beberapa campuran rempah-rempah Indonesia.
Mutakin menjelaskan, bahwa bahan baku Bir Pletok terdiri dari jahe, cengkeh, sereh, biji pala, kapolaga, kayu manis, daun pandan, daun jeruk, dan beberapa rempah-rempah lainnya.
Campuran kayu secang ditambahkan agar memberikan warna yang lebih menarik pada bir pletok.
Untuk Bir Pletok Bang Isra sendiri, Mutakin mengatakan kini masih menggunakan metode tradisional dalam pengolahannya.
Baca juga: Jakarta Rasa Tiongkok, Menikmati Segarnya Es Pluit Acen Sambil Nongkrong Asyik Suasana Chinatown
Di mana bahan-bahan baku terlebih dahulu dibersihkan, dipotong, dan di masak dalam air mendidih sekitar 1 jam lamanya.
Untuk proses produksi sendiri, kata Mutakin memakan waktu sekitar 8 jam lamanya.
Sebab, dari pengolahan bahan-bahan baku hingga proses pengemasan memerlukan beberapa tahapan yang dilakukan agar sesuai dengan standar untuk dipasarkan.
Di mana pada tahap awal, botol-botol yang digunakan untuk mengemas bir pletok harus terlebih dahulu melewati proses sterilisasi sebelum digunakan.
"Di sini kita pakai botol beling, botol kaca. Karena botol beling bisa lebih tahan lama dan menjaga kualitas minuman juga," imbuhnya.
Bir Pletok Bang Isra, dikemas menggunakan botol kaca agar bisa lebih tahan lama ketika sudah dikemas.
Menurut Mutakin, bir pletok yang dikemas dengan botol kaca bisa bertahan hingga 3 bulan meskipun dibuat tanpa pengawet.
Selain itu, penggunaan botol kaca juga dinilai berpengaruh terhadap kualitas minuman ketika sudah dikemas dengan baik.
Tak main-main, Mutakin menjelaskan bahwa Bir Pletok Bang Isra saat ini sudah memperoleh izin edar dari BPOM.
"Semua di cek dan diawasi. Jadi kami sudah sesuai dengan standar," kata Mutakin.
Rumah produksi Bir Pletok Bang Isra lokasinya tidak jauh dari Setu Babakan, tepatnya di kawasan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Sebelum pandemi, Bir Pletok Bang Isra kerap hadir di berbagai pameran.
Namun kini pemasaran Bir Pletok Bang Isra juga sudah merambah pada penjualan online melalui berbagai marketplace, dan juga reseller.
Soal rasa, meskipun ada banyak produsen yang membuat bir pletok namun Mutakin meyakini bahwa bir pletok racikan keluarganya ini memiliki ciri khas tersendiri yang berbeda dengan bir pletok kebanyakan.
Baik dari segi rasa, warna, dan juga kualitasnya.
"Yang pasti tanpa pengawet. Ini didominasi dari jahe, cengkeh, sereh. Khasiatnya menghangatkan tubuh, menambah nafsu makan, dan bisa untuk menjaga daya tahan tubuh," kata dia.