Mikhayla Histeris Nia Ramadhani Divonis 1 Tahun Penjara, Asisten Sebut Harus Ditenangkan Sosok Ini

TRIBUNJAKARTA.COM - Putri sulung Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, Mikhayla Zalindra Bakrie histeris mengetahui orangtuanya divonis satu tahun penjara.

Sekedar informasi Majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat memberikan vonis satu penjara kepada Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie atas kasus dugaan penyalahgunaan dan kepemilikan narkoba.

Reaksi Mikhayla Zalindra Bakrie terkait vonis orangtuanya, dibeberkan oleh asisten pribadi Nia Ramadhani, Theresa Wienathan.

TONTON JUGA

"Awalnya, dia histeris mendengar putusan satu tahun penjara itu. Dia nangis-nangis banget," kata Theresa Wienathan, saat ditemui di kawasan Tendean, Jakarta Selatan, Kamis (20/1/2022).

Menurut cerita yang diungkapkan oleh Theresa, saat anak dan menantu pengusaha Aburizal Bakrie itu dinyatakan harus melakukan rehabilitasi, Mikhayla, sudah sedih.

Apalagi, kali ini orangtuanya diberikan vonis hukuman 1 tahun penjara.

"Pas dengar mamanya rehabilitasi saja dia nangis gitu. Apalagi, pas putusan satu tahun penjara, dia nangis banget, parah," ujar Theresa.

Baca juga: Vonis Melenceng Jauh Melebihi Tuntutan, Nia Ramadhani & Ardi Bakrie Tak Terima, Kuasa Hukum Bereaksi

Demi meredam tangisnya, Theresa mengaku keluarga meminta izin untuk bisa melakukan panggilan video karena hanya Nia Ramadhani yang bisa menenangkannya.

"Habis ada putusan itu dia boleh video call. Untuk nenangin," ucap Theresa.

Selain putri Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie, pihak keluarga juga sangat syok mendengar putusan majelis hakim.

Ini karena sebelumnya pihak keluarga sudah memiliki ekspektasi lebih dari vonis majelis hakim tersebut.

"Semuanya juga syok, sedih banget juga. Jujur, kita punya ekspektasi. Pas dengar, ternyata hukuman hakim satu tahun penjara. Ya itu benar-benar enggak bisa ngomong apa-apa, cuma sedih saja," terangTheresa.

Baca juga: Punya Duit Miliaran, Nia Ramadhani dan Ardi Bakrie Didenda Rp 5 Ribu dan Satu Tahun Penjara

Diberitakan sebelumnya, Nia, Ardi, beserta supirnya, Zen Vivanto, divonis setahun penjara oleh majelis hakim Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.