Kondisi Terbaru TMII

Target Rampung Oktober 2022, Revitalisasi TMII Usung Konsep Indonesia Opera

Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditargetkan rampung pada Oktober 2022 mendatang. Ini konsepnya.

TribunJakarta.com/Nur Indah Farrah Audina
Suasana revitalisasi di TMII untuk mendukung G20, Rabu (26/1/2022). Revitalisasi Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ditargetkan rampung pada Oktober 2022 mendatang. 

Salah satunya adalah renovasi kawasan TMII.

Selanjutnya, menurut laman resmi BUMN, kawasan TMII akan ditata mulai Januari 2022 guna mendukung acara G20.

"Mulai bulan Januari, itu sudah kick off penataan kawasan ini sudah dimulai. Kita berharap sekitar Agustus paling lama September, tahap revitalisasi fisik bisa selesai untuk menyongsong kegiatan G20," kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan dan Ratu Boko (PT TWC), Edy Setijono, Senin (18/1/2022).

Keputusan apakah TMII akan ditutup sementara atau tetap dibuka untuk wisatawan masih dikaji. Hal tersebut mengacu pada aktivitas konstruksi dalam penataan.

"Jadi ada tahapan nanti, ini masih dikaji. Karena di bulan satu, bulan dua, aktivitas konstruksinya belum tinggi sekali, ya mungkin nanti dimulai bulan ketiga, keempat, kelima, keenam, ketika aktivitasnya sudah sangat crowded itu memang harus kita tutup," jelasnya.

Edy menjelaskan, untuk tahap pertama masih sebatas penataan kawasan guna mengembalikan lay out TMII sebagaimana mestinnya.

Prinsipnya, TMII harus menjadi showcase of beauty Indonesia. Tempat orang melihat keindahan budaya bangsa Indonesia.

"Kalau sekarang banyak fungsi komersial lain yang masih tumpang tindih, itu kita tata ulang. Jadi orang datang kesitu, betul-betul bisa merasakan suasana budaya Indonesia," tutur Edy.

Pihaknya pun berharap nanti ada satu kegiatan side event G20 di TMII. Seperti halnya di Borobudur serta Prambanan.

Sebagai informasi, tema yang diusung dalam upaya mempercantik TMII adalah Indonesia Opera.

Visi rancangan induk penataan dan pengembangan TMII dibuat sejalan dengan misi dan semangat TMII.

Diharapkan pengunjung yang datang tidak hanya bisa melihat keragaman budaya Indonesia, tapi juga merasakannya.

"Kami telah mengidentifikasi banyak hal tentang apa saja yang harus dilakukan," kata Direktur Proyek Urban+ Rahman Wijaya kepada Kompas.com, Rabu.

Beberapa hal di antaranya berhubungan dengan pengembangan teknologi dan wahana tertentu yang tidak relevan dengan misi dan semangat TMII.

Menurut Rahman, salah satu wahana yang tidak relevan dengan semangat TMII adalah SnowBay.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved