BERITA FOTO: Wihara Dharma Bhakti Glodok Mulai Ramai Didatangi Umat Jelang Imlek, Begini Suasananya

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Menjelang Tahun Baru Imlek, Wihara Dharma Bhakti Glodok, Jakarta Barat, mulai ramai didatangi umat untuk melakukan kegiatan Ibadah.

Pantauan TribunJakarta.com, sejumlah umat terlihat berdatangan pada Senin (31/1/2022) siang hari ini.

Mereka datang untuk beribadah bersama dengan keluarga, atau juga seorang diri.

Dilaksanakan dengan protokol kesehatan, kegiatan peribadahan berlangsung khusyuk pada siang hari ini.

Karena masih dalam keadaan pandemi, kapasitas ruangan wihara dibatasi hanya 50 orang saja.

Sementara sejumlah petugas keamanan, juga ditempatkan di sekitar area wihara untuk memastikan protokol kesehatan diterapkan secara ketat.

Adapun stiap umat yang datang harus melakukan pengecekan suhu tubuh, serta mencuci tangan sebelum masuk ke lokasi ibadah.

Wihara Dharma Bhakti Glodok, melakukan pembatasan jam operasional di Tahun Baru Imlek 2022 ini, yakni mulai pukul 6.00 WIB - 16.00 WIB hari ini, dan 6.00 WIB hingga 18.00 WIB pada 1 Februari 2022 besok.

Tak Gelar Ibadah Malam Imlek

Pihak Vihara Dharma Bakti di Jalan Kemenangan III Petak Sembilan, Glodok, Tamansari, Jakarta Barat, tidak menggelar sembahyang malam Imlek.

Hal itu dikatakan oleh petugas keamanan di lokasi.

"Tidak ada sembahyang malam, besok pagi aja ke sini. Mulai jam 6 pagi ya," kata petugas yang tidak mau disebutkan namanya itu pada Senin (31/1/2022).

Pengamatan TribunJakarta.com sekitar pukul 16.13 WIB, terlihat Vihara Dharma Bakti telah ditutup.

Tampak sejumlah petugas keamanan berjaga di depan pintu masuk vihara.

Mereka beberapa kali memberitahukan kepada pengunjung yang baru datang bahwa vihara sudah ditutup.

Baca juga: Melihat Persiapan Vihara Amurva Bhumi di Jaksel Menyambut Imlek, Lilin dan Lampion Sudah Terpasang

Baca juga: Cara Membuat Twibbon Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek 2022, Berikut Kumpulan Linknya

Di depan pintu masuk, terpasang tiang pembatas sebagai penanda bahwa vihara sudah ditutup.

"Sudah tutup ya ci jam 4 sore. Masih ada besok ya bu. Besok ada lagi jam 7 pagi ya bu," imbau petugas keamanan kepada salah satu pengunjung.

Melihat Persiapan Vihara Amurva Bhumi di Jaksel Menyambut Imlek

Vihara Amurva Bhumi di Jalan Prof Dr Satrio, Karet Semanggi, Setiabudi, Jakarta Selatan, terus melakukan persiapan menjelang Imlek 2022.

Pantauan TribunJakarta.com, Senin (31/1/2022), sejumlah pengurus Vihara tengah memasang Lilin berukuran besar.

Setidaknya terdapat 20 Lilin berukuran besar yang diletakkan di salah satu sudut Vihara.

"Itu bisa disebut lilin kemakmuran lah. Lilinnya dari donatur semua, yang biasa sembahyang di sini," ujar salah satu pengurus vihara.

Selain lilin, puluhan lampion berwarna merah dan emas juga telah terpasang di langit-langit Vihara Amurva Bhumi.

Nantinya, lilin dan lampion itu bakal dinyalakan pukul 00.00 sebagai tanda pergantian tahun.

Di sisi lain, beberapa jemaat terlihat berdatangan ke Lihara dan melakukan ibadah.

Pengurus vihara menerapkan protokol kesehatan ketat seperti mewajibkan jemaat menggunakan masker, mencuci tangan di wastafel, dan tidak berkerumun.

Sebelumnya, salah satu pengurus Vihara Amurva Bhumi, Kuchel, memastikan tidak ada perayaan saat Imlek, termasuk pertunjukan barongsai dan kembang api.

Menurutnya, kebijakan itu diambil pengurus vihara untuk mencegah kerumunan di tengah melonjaknya kasus Covid-19 di Jakarta.

"Tidak ada sama sekali, tidak ada acara pengumpulan yang bisa mengumpulkan orang, tidak ada," kata Kuchel di lokasi, Selasa (25/1/2022).

Namun demikian, lanjut Kuchel, pihaknya tetap memperbolehkan warga yang ingin beribadah di vihara saat Imlek.

Nantinya, pengurus vihara bakal menerapkan protokol kesehatan ketat terhadap setiap jemaat yang datang.

"Saat malam Imlek kalau ada yang datang kami welcome, sama pas hari Imleknya silakan saja. Tapi tetap protokol kesehatan tetap dijaga," ujar Kuchel.

Ia memperkirakan jemaat tidak akan membludak saat Imlek lantaran tidak ada perayaan di Vihara Amurva Bhumi.

"Hari ini saja kita sudah bisa menjadikan satu barometer karena biasanya sebelum pandemi itu membludak. Hari ini saja hanya beberapa yang datang," tutur dia.