Kasus Omicron di Jakarta Terus Melonjak, Anies Baswedan: Jangan Panik, Gejalanya Ringan

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta masyarakat tidak panik dengan melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron.

TribunJakarta.com/Annas Furqon Hakim
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengunjungi Vihara Hok Tek Tjeng Sin di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, Selasa (1/2/2022) siang. Anies Baswedan meminta masyarakat tidak panik dengan melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron. 

“Iya kita haru hati-hati, tapi di sisi lain tingkat keparahannya itu tidak seperti enam bulan lalu,” tuturnya.

Bagi masyarakat yang mengalami gejala Covid-19, Anies meminta mereka untuk meminimalisir interaksi dan segera melakukan isolasi.

“Jadi yang kita sama-sama harus sadari adalah bila mengalami gejala ringan atau tanpa gejala maka isolasi, disiplin supaya tidak menularkan kepada yang lain,” ujarnya.

Koordinasi dengan pemerintah pusat pun terus dilakukan Pemprov DKI dalam memantau kondisi penyebaran Covid-19 di ibu kota.

Baca juga: Kapasitas RS Rujukan Covid-19 di DKI Sisa 46 Persen, Wagub Ariza: Waspada Transmisi Lokal Omicron

“Terkait kebijakan-kebijakan lain, kami akan monitoring, evaluasi bersama dengan pemerintah pusat,” kata Anies.

Dilansir dari Kompas.com, Presiden Joko Widodo meminta adanya evaluasi atas pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM) di DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Banten.

Hal itu disampaikannya saat membuka rapat terbatas evaluasi pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara virtual dari Bandar Udara Internasional Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Kota Balikpapan, Kalimantan Timur, pada Senin (31/1/2022), sebagaimana dilansir di laman resmi setkab.go.id, Selasa (1/2/2022).

"Saya juga minta adanya evaluasi untuk pembelajaran tatap muka, utamanya di Jawa Barat, di DKI Jakarta, dan di Banten," ujar Jokowi.

Dia pun mengungkapkan, saat ini persentase kasus aktif Covid-19 mengalami kenaikan 910 persen dari sebelumnya.

Jokowi meminta para menteri dan pimpinan lembaga terkait berhati-hati menyikapi kondisi pandemi saat ini.

"Hati-hati, saya ingin menegaskan kehati-hatian kita karena kasus aktif (Covid-19) naik 910 persen. Dari yang sebelumnya 6.108 kasus di tanggal 9 Januari (2022), kemudian menjadi 61.718 kasus di 30 Januari (2022)," jelasnya.

Dia melanjutkan, penambahan kasus baru Covid-19 juga mengalami kenaikan 2.248 persen, yakni dari 529 kasus pada 9 Januari 2022 menjadi 12.422 kasus pada 30 Januari 2022.

"Sekali lagi, hati-hati kita dalam menyikapi ini," tegas Jokowi.

"Tapi yang kita patut bersyukur meskipun kasus aktif naik 910 persen, tidak diikuti dengan melonjaknya angka kematian, ini bagus. Meskipun demikian, tetap harus kita harus tetap waspada," lanjutnya.

Sebelumnya, ahli epidemiologi Indonesia dari Griffith University Dicky Budiman menyayangkan masih digelarnya PTM di tengah lonjakan kasus.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved