Sehari Tambah 1.083 Kasus Baru, Walkot Depok Minta Pemerintah Pusat Evaluasi PTM 100 Persen

Sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat, Idris meminta seluruh satuan pendidikan untuk mengawasi ketat pelaksanaan protokol kesehatan saat PTM 100

Penulis: Dwi Putra Kesuma | Editor: Acos Abdul Qodir
Istimewa/Pemkot Depok
Wali Kota Depok, Mohammad Idris, menunjukkan Kartu Depok Sejahtera (KDS). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dwi Putra Kesuma

TRIBUNJAKARTA.COM, PANCORAN MAS – Kasus baru Covid-19 di Kota Depok kembali mencatatkan peningkatan pada Selasa (1/2/2022), yakni sebanyak 1.083 dalam sehari terakhir. 

Kondisi itu membuat Satgas Covid-19 Kota Depok bergerak cepat menyurati pemerintah pusat terkait evaluasi pelaksanaan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) 100 persen di seluruh tingkatan sekolah.

Lewat siaran pers bernomor 8.02/728/SATGAS/2022, Wali Kota Depok Mohammad Idris menyampaikan bahwa positivity rate di Kota Depok telah mencapai 12,63 persen pada akhir Januari 2022 lalu.

“Data kasus Covid-19 di Kota Depok per tanggal 1 Februari 2022 menunjukan tren peningkatan laju kasus konfirmasi sangat tinggi, dengan penambahan kasus harian sebanyak 1.083 kasus, sehingga jumlah kasus aktif menjadi 5.352 (4,80%) dan akumulasi akumulasi kasus menjadi 111.412 kasus,” katanya dalam beleid tersebut, Kamis (3/1/2022).

Baca juga: Siaga Gelombang Ketiga Pandemi Covid-19, Gerindra Desak Pemkot Tangsel Efektifkan Satgas RT

Baca juga: Tertinggi di Indonesia, Tambahan Kasus Covid-19 DKI Capai 9.132, Meninggal 11

“Pemerintah Kota Depok telah menyampaikan surat resmi kepada pemerintah pusat untuk melakukan evaluasi pelaksanaan PTMT 100 persen, karena terjadi peningkatan kasus pada pelaksanaan PTMT di semua tingkatan sekolah (TK, SD, SLTP, SLTA),” sambungnya lagi.

Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) murid kelas 1 di SDN 6 Beji, Kota Depok, Selasa (28/9/2021).
Simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) murid kelas 1 di SDN 6 Beji, Kota Depok, Selasa (28/9/2021). (Dwi Putra Kesuma/ Tribun Jakarta)

Sambil menunggu kebijakan pemerintah pusat, Idris meminta seluruh satuan pendidikan untuk mengawasi ketat pelaksanaan protokol kesehatan saat PTM 100 persen.

“Kepada setiap satuan pendidikan agar melaksanakan dan mengawasi dengan ketat pelaksanaan protokol kesehatan pelaksanaan PTMT. Jarak antar peserta didik minimal 1,5 meter, selama proses belajar mengajar tidak diperbolehkan membuka masker, melarang adanya kerumunan dan kegiatan berkelompok,” tegasnya.

Baca juga: Tambah Lagi 5 Pemain Persita Positif Covid-19, Total 57 Pemain Liga 1 Tertular Virus Corona

Kemudian, Idris juga meminta seluruh sekolah agar berkoordinasi dengan Puskesmas setempat bilamana ada temukan kasus positif.

“Bila ditemukan kasus konfirmasi di satuan pendidikan agar segera berkoordinasi dengan UPTD Puskesmas sesuai wilayah kerja. Untuk dilakukan tracing dan testing secara menyeluruh dan tuntas, serta melakukan metode pembelajaran jarak jauh sesuai ketentuan yang berlaku,” jelasnya.

Baca juga: Dalih Bantu Antar Teman ke Rumah Sakit Malah Ditangkap Polisi, Ternyata Sohibnya Bacok Orang 

Terakhir, orang nomor satu di Kota Depok ini juga mengimbau para orang tua agar memberikan pengawasan dan pendampingan kepada anaknya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan.

“Bagi orang tua agar melakukan pendampingan dalam penerapan protokol kesehatan peserta didik secara disiplin, khususnya penggunaan masker secara benar, membiasakan sarapan di rumah serta memastikan membawa perlengkapan pribadi sehingga dapat meminimalisir potensi penularan,” pungkasnya.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved