Cerita Kriminal
"Cantik, Nafsu" Kata Pria Berwajah Serius dan Mata Melotot Ditanya Alasan Rudapaksa Putrinya
Pria berinisial M menyampaikan ke penyidik alasannya merudapaksa putrinya sendiri di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor. Katanya cantik dan nafsu.
Peristiwa Serupa
Gadis 16 Tahun Dirudapaksa Ayah Tiri Hampir Setiap Pekan

FYU (16) warga Muara Kelingi Kabupaten Musi Rawas dirudapaksa ayah tiri. Korban dirudapaksa sejak dia duduk di kelas II SMP atau mulai tahun 2018.
Korban harus melayani nafsu ayah tirinya itu hampir setiap minggu. Karena sudah tak tahan, dia kemudian mengadu kepada keluarganya.
Oleh pihak keluarganya, kasus ini dilaporkan ke polisi hingga akhirnya pelaku berhasil ditangkap untuk diproses hukum yang berlaku.
"Pelaku berhasil diamankan oleh Polsek Muara Kelingi dan kemudian diserahkan ke Unit PPA Satreskrim Polres Musi Rawas," kata Kapolres Musi Rawas AKBP Achmad Gusti Hartono melalui Kasat Reskrim AKP Dedi Rahmad Hidayat, Minggu (6/2/2022).
Baca juga: Ini Awal Mula Rudapaksa Bergilir Pengamen Wanita di Depok, Ada Miras Hingga Pecahan Kaca
Dijelaskan, berdasarkan keterangan korban, kasus dugaan persetubuhan anak dibawah umur ini sudah dialami korban sejak tahun 2018. Saat itu korban masih duduk di kelas II SMP.
Peristiwa itu terjadi di rumah ayah tirinya, yang ditempatinya bersama ibu kandungnya.
Awalnya, sang ayah tiri hanya melakukan pencabulan dengan cara meraba dan merogoh alat vital korban menggunakan tangan saat korban tidur siang.
Akibat peristiwa itu korban mengalami kesakitan.
Satu minggu kemudian, saat ibu korban tidak ada di rumah, pelaku mengulang perbuatannya dan memaksa korban untuk melakukan persetubuhan.
Setelah berhasil menyetubuhi korban, aksi yang dilakukannya membuat sang ayah tiri ketagihan.
Hingga terus mengulangi aksi persetubuhan tersebut, hampir setiap satu minggu sekali.
"Korban pernah menceritakan kejadian yang dialaminya atau perbuatan ayah tirinya itu kepada ibu kandungnya. Namun ibu kandung korban tidak mempercayainya," kata AKP Dedi Rahmad Hidayat.
Sementara korban juga tidak berani mengadukan apa yang telah menimpanya kepada orang lain atau sanak keluarganya yang lain.