Antisipasi Virus Corona di DKI
UPDATE Pasien Rawat Inap Covid-19: Wisma Atlet Kemayoran Berkurang 315 Orang, Pademangan Tambah 231
Jumlah pasien rawat inap Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berkurang 315 orang per hari ini, Senin (7/2/2022) dibandingkan hari sebelumnya.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Jumlah pasien rawat inap Covid-19 di RSDC Wisma Atlet Kemayoran, berkurang 315 orang per hari ini, Senin (7/2/2022) dibandingkan hari sebelumnya.
Kepala Penerangan Kogabwilhan I Kolonel Marinir Aris Mudian menjabarkan, pasien rawat Inap di Wisma Atlet Kemayoran hari ini berjumlah 5.546 orang dari yang sebelumnya mencapai 5.861 orang.
Dimana pasien tersebut dirawat di tower 4,5,6, dan tower 7.
"Jumlah pasien rawat inap total 5.546 orang. 2.638 diantaranya adalah pasien pria, dan 2.908 pasien wanita," kata Aris dalam keterangannya, Senin (7/2/2022).
Adapun jumlah pasien Covid-19 secara keseluruhan di Wisma Atlet Kemayoran sejak tanggal 23 Maret 2020 sampai hari ini, tercatat ada sebanyak 145.654 orang.
Baca juga: Covid-19 Terus Naik Wisma Atlet Mulai Penuh, Pasien Harus Nunggu 6 Jam Demi Dapat Kamar Perawatan
Baca juga: UPDATE Kondisi Wisma Atlet Pagi Ini: Masuk Lagi 237 Orang, 5.831 Pasien Covid-19 Sesaki Empat Tower
Perlu diketahui meski jumlah pasien di Wisma Atlet Kemayoran berkurang, namun merebaknya kasus Covid-19 di Indonesia saat ini masih belum mereda.
Dari 5 rumah sakit Covid-19, beberapa diantaranya mengalami penambahan jumlah pasien rawat inap.

Di RSKI Pulau Galang, jumlah pasien rawat inap per hari ini ada sebanyak 212 orang.
Jumlah tersebut mengalami penambahan dari yang sebelumnya berjumlah 203 orang.
Sementara itu, untuk pasien repatriasi, Dinas Luar Negeri dan pelajar di RSDC Wisma Atlet Pademangan kini bertambah sebanyak 231 orang.
Baca juga: BOR di Wisma Atlet Sudah Capai 60 Persen, Rusun Daan Mogot Disiapkan Jadi Tempat Isolasi
Dari jumlah pasien rawat inap yang sebelumnya 351 orang, kini menjadi 582 orang. Pasien tersebut, dirawat di tower 8,9, dan 10.
Adapun untuk RSDC Rusun Pasar Rumput Tower 1, 2 dan 3, jumlah pasien rawat inap perhari ini berkurang 44 orang dari yang sebelumnya 2.978 orang kini menjadi 2.934 orang, dan untuk RSDC Rusun Nagrak Tower 1, 2, 3, 5 dan 6, jumlah pasien rawat Inapnya bertambah 420 orang, dari 1.820 orang menjadi 2.240 orang.
Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta & Bali Naik PPKM Level 3

Pemerintah menetapkan wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Bali kini berstatus PPKM Level 3.
Pemerinta melakukan evaluasi level PPKM akibat melonjaknya kasus Covid-19 setelah masuknya varian Omicron.
Namun, Menteri Koordinator bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan PPKM level 3 diterapkan di wilayah aglomerasi Jabodetabek, Bandung Raya, Yogyakarta, dan Bali bukan akibat tingginya kasus Covid-19.
"Hal ini terjadi bukan akibat tingginya kasus. Saya ulangi ini bukan akibat tingginya kasus," kata Luhut Binsar Pandjaitan dalam Konferensi pers virtual yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden, Senin, (7/2/2022).
Naiknya level PPKM daerah daerah tersebut, kata Luhut sebagian karena rendahnya tracing.
Sementara untuk wilayah Bali, kenaikan level terjadi akibat meningkatnya angka rawat inap di Rumah Sakit.
"Hal ini terkait dengan keputusan yang dapat dilihat nanti dengan instruksi Mendagri yang akan keluar hari ini," katanya.
Luhut mengatakan pemerintah ingin Bed Occupancy Rate (BOR) tetap rendah.
Oleh karena itu pemerintah mendorong agar mereka yang terinfeksi Covid-19 namun bergejala ringan atau tidak bergejala untuk tidak masuk rumah sakit, melainkan cukup di tempat isolasi terpusat.
Oleh karena itu tidak hanya BOR RS, nantinya pemerintah akan memasukkan ketersediaan bed ICU RS kedalam indikator penentuan level PPKM.
"Sehingga juga Kita lihat bed ICU itu menjadi juga indikator yang sangat kuat," pungkasnya.