Tragedi Asoy, Nenek Indok Batari Usia 90 Tahun Digulung Makhluk Berbatik setelah Fajar
Setelah fajar sadik, Indok Batari nenek 90 tahun menjadi korban tragedi Asoy. Tubuh ringkihnya digulung makhluk berbatik.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Satrio Sarwo Trengginas
Warga tepi sungai Jembatan Asoy lantas datang beramai-ramai.

Mereka mencoba menyelamatkan Nenek Batari yang sudah dalam lilitan ular tersebut.
Korban yang sudah tidak bergerak hampir ditelan predator melata itu sebelum akhirnya warga bertindak mengevakuasi.
"Posisi korban sudah nyaris mau ditelan oleh ular raksasa yang lebih kurang sebesar tiang listrik beton dengan panjang 6 meter," jelas Gondrong.
Masih dalam suasana mencengangkan, warga berupaya mengevakuasi korban dengan menarik ular ke daratan.
Warga benar-benar takjub melihat pembunuh Nenek Batari adalah ular piton hampir sebesar tiang listrik beton, panjangnya 6 meter.
Sanca batik itu masih dalam kondisi melilit tubuh korban ketika warga menariknya dari sungai.
Susah payah warga melepaskan tubuh Nenek Batari dari lilitan si predator sebelum akhirnya warga membunuh ular tersebut.
Baca juga: Rogoh Kocek Pribadi, Cerita di Balik Aksi Heroik Tili Selamatkan Buaya Berkalung Ban yang Viral
"Besar ukuran ularnya, lebih kurang sebesar tiang listrik beton," celetuk warga lainnya, Zainal.
Ular raksasa itu akhirnya mati di rerumputan tepi sungai Jembatan Asoy.
Sementara korban yang juga sudah meregang nyawa akhirnya dibawa ke rumah duka.

Warga Muara Sabak Ilir dihantui kecemasan dengan serangan binatang buas lain yang bisa menghadirkan kematian.
Bukan hanya ular piton raksasa, permukiman yang dikelilingi anak sungai itu juga dihantui keberadaan predator lain sejenis buaya.
"Kejadian ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi kami, pasalnya tidak hanya ular, buaya juga mulai mengganas di sini, " ucap dia.
Berdasarkan penuturan warga, ular yang ditangkap setelah menyerang Nenek Batari berjenis kelamin betina.