Cerita Kriminal
Niat Jahat Lelih Tak Bisa Terkontrol Akibat Cemburu Buta, Nyawa Koki Muda Sudah Diincar Sejak Lama
Rasa cemburu yang semakin memuncak hingga amarah yang tak bisa ditahan oleh Lelih Mawali (38) sehingga mengakibatkan Fiky Firlana (22) tewas.
TRIBUNJAKARTA.COM - Rasa cemburu yang semakin memuncak hingga amarah yang tak bisa ditahan oleh Lelih Mawali (38) sehingga mengakibatkan Fiky Firlana (22) tewas.
Diketahui, Lelih merupakan dalang pembunuhan terhadap Fiky.
Lelih menyewa dua pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa Fiky.
Jasad korban ditemukan tergeletak bersimbah darah di TPU Kober, Ulujami Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pagi.
Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP), polisi menemukan dua luka tusuk di tubuh Fiky.
Untuk menghabisi nyawa Fiky, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan.
Baca juga: Mobil Hitam Jadi Saksi Bisu Pembunuhan Koki Muda di TPU Kober, Aktor Utama Pelajari Kebiasaan Korban
Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.
"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Senin (14/2/2022).

Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa Fiky di lokasi berbeda.
Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.
"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya nggak pas, banyak saksi," ujar dia.
"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," tambahnya.
Baca juga: Kardus disertai Bercak Darah Bikin Heboh Warga, Ada Secarik Kertas Berisi Pesan di Dalamnya
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan mengatakan, Lelih lebih dulu mempelajari kebiasaan korban yang sering berkunjung ke rumah kekasihnya, Hilda Nurlangi (28).
Sebagai informasi, rumah Hilda dan TKP pembunuhan hanya berjarak sekitar 100 meter.
Rumah Hilda masih berada di area TPU Kober, Ulujami. Sementara itu, Lelih dan dua eksekutor bayaran menunggu tepat di gerbang masuk TPU.