Petaka Datang Berawal Ikut Pengajian Lalu Diminta Ikut Ritual di Pantai Payangan yang Terlarang

Pengajian biasanya diadakan di rumah Ketua Kelompok Tunggal Jati, Nurhasan, di Desa Dukuhmencek, Kecamatan Sukorambi, Jember.

Penulis: Abdul Qodir | Editor: Acos Abdul Qodir
Istimewa
Warga mengevakuasi evakuasi korban tenggelam di Pantai Payangan, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (13/2/2022). Sebanyak 24 pengikut padepokan Jamaah Tunggal Jati Nusantara yang ritual di Pantai Payangan terseret ombak. 

Dia menceritakan mereka memakai kaus hitam berlogo dan bertuliskan nama kelompok Tunggal Jati.

"Semuanya berpakaian hitam," tuturnya.

Setelah berada di tepi pantai, mereka berdiri menghadap ke pantai dengan lengan saling bergandengan.

Kemudian mereka duduk, masih menghadap laut.

Dalam ritualnya, mereka membaca sejumlah bacaan seperti syahadat, surat Al-Fatihah, beberapa surat pendek, juga bacaan dalam bahasa Jawa.

SAM menyebut ritual itu seakan memanggil ombak.

"Jadi dari ombaknya kecil, sampai besar. Tubuh memang harus terkena ombak. Ritual berakhir dengan mandi di laut," imbuhnya.

Baca juga: 5 Hari Menghilang Warga Tiba-tiba Dibuat Geger, Nenek Ruminah Tewas Disaat TV Rumahnya Masih Menyala

Ritual berakhir sekitar pukul 02.00 WIB.

Sebab biasanya sekitar pukul 03.00 WIB, Syaiful dan istrinya sudah tiba di rumah, meskipun kadang pernah tiba selepas Subuh.

Ritual dilakukan setiap penanggalan Kliwon di kalender Jawa.

Kolase AP, bocah perempuan 6 tahun di Gowa, SUlawesi Selatan, menjalani perawatan di rumah sakit pasca-dianiaya orang tua yang menjalani ritual pesugihan-ilustrasi ritual perdukunan.
Kolase AP, bocah perempuan 6 tahun di Gowa, SUlawesi Selatan, menjalani perawatan di rumah sakit pasca-dianiaya orang tua yang menjalani ritual pesugihan-ilustrasi ritual perdukunan. (TribunTimur.com)

Peristiwa maut yang terjadi dini hari tadi adalah Minggu Kliwon.

Ritual sebelumnya digelar Kamis Kliwon atau Kamis (3/2/2022) atau 10 hari lalu.

Namun dalam ritual yang terjadi pada Minggu Kliwon, yakni Minggu (13/2/2022), berujung maut.

Ombak besar menggulung peserta ritual ketika masih dalam tahapan berdiri.

"Mereka berdiri di tepi laut, sedangkan kondisi ombak besar," ujar Kapolsek Ambulu, AKP Maruf.

Sumber: Tribun Jatim
Halaman 2 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved