Cerita Kriminal
Tak Cuma Beri Hati dan Harta, Lelih Otak Pembunuhan Koki Sampai Begitu Setia Temani Hilda Melahirkan
Lelih Mawalih (39) tak hanya memberikan cinta dan hartanya untuk Hilda, namun juga setia menemani kala Hilda melahirkan anaknya dari suami terdahulu.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Lelih Mawali (38) tak hanya telah memberikan hati dan hartanya untuk Hilda Nurlangi (28).
Namun Lelih rupanya juga setia menemani kala Hilda melahirkan anaknya dari suami terdahulunya beberapa tahun silam.
Hal itu terungkap dari penuturan polisi usai ditangkapnya Lelih di kasus kematian koki muda bernama Fiky Firlana (22).
Dalam kasus kematian Fiky yang jasadnya ditemukan di TPU Kober Ulujami, Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Kamis (10/2/2022) pagi, Lelih bertindak sebagai otak yang memerintahkan dua eksekutor bayaran.
Lelih memerintahkan MYL (18) dan DR (22) untuk menghabisi nyawa Fiky yang pada Kamis dini hari baru pulang ngapel dari rumah Hilda.
• Habisi Koki yang Buat Wanitanya Berpaling, Lelih Tak Sadar Ternyata Berperan Sebagai Mak Comblang
Lelih cemburu melihat Fiky mampu menggantikan posisinya di hati Hilda.
Padahal, Lelih sendiri yang awalnya mengenalkan pria muda itu kepada Hilda.
"Tiba-tiba dia (Lelih) juga membawa orang, nggak sengaja dikenalkan (Fiky ke Hilda), malah jadian," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes E Zulpan saat merilis kasus ini, Senin (14/2/2022).

Dikatakan Zulpan, bahwa hubungan sejenis antara Lelih dan Hilda telah berlangsung selama sembilan tahun sebelum kemudian Hilda menjalin kasih dengan seorang pria yakni Fiky.
Saking bucinnya (budak cinta) pada Hilda, Lelih yang merupakan seorang juragan kontrakan rutin memberikan uang bulanan untuk biaya hidup Hilda.
"Selama 9 tahun dia (Lelih) memberikan pembiayaan hidup (ke Hilda) karena juragan kontrakan dia.
Banyak kontrakannya, jadi dia ngasih uang bulanan," kata Zulpan.
Bahkan, dikatakan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto, Lelih dan Hilda diketahui masih menjalin hubungan spesial saat peristiwa pembunuhan terjadi.
"Masih (berhubungan Leli dan Hilda), makanya dia sakit hati," ujar Budhi.
Baca juga: Lelih Otaki Kematian Kekasih Mantan Pacarnya, Di Banjarnegara Pasangan Sejenis Jual Video Tak Pantas
Untuk menghabisi nyawa Fiky, Lelih menyusun rencana secara matang selama satu bulan.
Mulai dari mempelajari kebiasaan korban hingga menyewa pembunuh bayaran.
"Sudah dari bulan Januari direncanakan," kata Kapolres.
Bahkan, terungkap fakta bahwa Lelih sebelumnya sudah dua kali berupaya menghabisi nyawa Fiky di lokasi berbeda.

Namun, Budhi mengungkapkan, dua kali upaya percobaan pembunuhan itu gagal karena berbagai alasan.
"Intinya mau mencelakai korban dengan berbagai macam cara cuma risikonya kok kayaknya enggak pas, banyak saksi," ujar dia.
"Dua kali tidak berhasil, ini yang ketiga yang berhasil. Pas terakhir ini yang sepi dan memungkinkan," sambungnya.
Setia temani Hilda melahirkan
Saking bucinnya ke Hilda, Lelih disebutkan begitu setia bahkan ikut menemani Hilda melahirkan.
"Selain pacaran itu juga, dulu juga saksi HN pernah ditanggung kehidupannya, ditemani waktu lahiran segala macam.
Jadi memang motif cemburu, sakit hatinya besar sekali," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKP Yefta Ruben.
Baca juga: Lelih Santai di Mobil Lihat 2 Pembunuh Bayaran Habisi Nyawa Koki Muda di TPU Kober
Penangkapan Lelih
Lelih ditangkap oleh tim Resmob Polda Metro Jaya di kawasan Kembangan, Jakarta Barat.
Sebelum menangkap Lelih, Satreskrim Polres Metro Jakarta Selatan lebih dulu meringkus dua eksekutor bayaran berinisial MYL dan DR.
MYL dibekuk di kawasan Tangerang, sedangkan DR ditangkap di jalan layang di daerah Srengseng, Jakarta Barat.
Polisi terpaksa menembak kaki MYL dan DR lantaran keduanya berusaha melarikan diri saat ditangkap.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan AKBP Ridwan Soplanit mengatakan, kedua eksekutor bayaran itu baru menerima bayaran Rp 500 ribu dari total Rp 1 juta yang dijanjikan untuk masing-masing orang.
"Dijanjikan 1 orang Rp 1 juta, yang dikasih baru Rp 500 ribu.
Baru dibayar DP saja, dia langsung eksekusi," ujar Ridwan, Jumat (11/2/2022).
Pengakuan Hilda
Melalui sambungan telepon pada Jumat (11/2/2022), Hilda menceritakan sosok Lelih.
Hilda mengaku dirinya mengenal dekat Lelih.

Dikatakan Hilda, Leli juga mengetahui bahwa dirinya tengah menjalin hubungan dengan korban.
"Saya kenal (dengan Leli), kenal dekat, cuma sudah lama," kata Hilda.
Namun Hilda menyebut dia dan Lelih hanya sebatas teman biasa.
"Cuma kita, ya sudah, saya nganggepnya cuma teman biasa.
Baca juga: Terungkap 100 Menit Kepergian Berarti Selamanya, Koki Muda Jadi Korban Eksekutor Harga Rp 1 Juta
Dia juga tahu saya jalan hubungan sama orang, dia tahu," ujar Hilda.
Cekcok soal motor
Lebih lanjut, Hilda menceritakan bahwa Lelih dan Vicky sempat terlibat cekcok terkait masalah motor.
Hilda mengatakan, Lelih tidak terima motornya yang disewa oleh Vicky rusak.

Leli pun meminta ganti rugi kepada korban.
"Kemarin mereka itu sempat cekcok masalah motor.
Almarhum ini sempat sewa motor si dalang.
Nah almarhum juga sempat menggadaikan motornya ke dalang ini," beber Hilda.
Jadi kayak tukar pakai gitu.
Yang satu digadai, si almarhum ini sewa motornya dia," lanjut dia.
Baca juga: Nyawa Seharga Rupiah, Koki Ini Tewas di Tangan Eksekutor Bayaran Bermodal Gunting di Jakarta Selatan
"Nah kemudian kan motor yang dipakai si korban ini kan rusak, si Lelih nggak mau tahu, minta ganti rugi.
Terus STNK kena tilang, dia minta diganti juga secepatnya," tambahnya.
Selain meminta Vicky untuk membayar ganti rugi, Hilda mengaku juga ikut ditekan oleh Lelih terkait masalah motor tersebut.
"Si dalang ini selalu nekannya ke saya masalah si Vicky ini.
Saya selalu menyampaikan ke dia terkait motornya si dalang yang rusak ini. Sampai malam pun dia masih kontekan, saya tahu," kata dia.