Sisi Lain Metropolitan

Motret Hantu di Ponsel Bukan Tak Mungkin, Ternyata Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah, Ini Penjelasan GPC

Sebagian orang mungkin tak percaya jika kamera ponsel bisa memotret keberadaan hantu.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Tribun Jakarta
Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) di acara Hello Weekend Tribun Jakarta. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Sebagian orang mungkin tak percaya jika kamera ponsel bisa memotret keberadaan hantu.

Sebagian lagi mengatakannya hoaks bila ditunjukan bukti ada sosok makhluk tak kasat mata yang terekam kamera.

Namun rupanya hal itu bisa saja terjadi.

Dan tentunya bisa dijelaskan secara ilmiah.

Hal itulah yang selama ini dilakukan oleh komunitas Ghost Photography Community (GPC).

Baca juga: Ghost Photography Community: Kala Pemburu Foto Hantu Gunakan Ilmiah Tanpa Klenik

Sesuai namanya, jika diartikan ke Bahasa Indonesia GPC adalah komunitas fotografi hantu.

Mickey Oxcygentri, selaku pendiri GPC menjelaskan kemajuan teknologi dalam hal ini kamera ditambah dengan ilmu fisika, membuat seseorang awam memfoto makhluk tak kasat mata bisa saja terjadi.

Bahkan, ia menyebut dengan menggunakan kamera ponsel juga bisa untuk memotret makhluk tak kasat mata.

Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) di acara Hello Weekend Tribun Jakarta.
Pendiri Ghost Photography Comunity (GPC), Mickey Oxcygentri (kiri) di acara Hello Weekend Tribun Jakarta. (Tribun Jakarta)

"60 persen banyak dapat dari handphone karena kalau pakai DSLR kita ini kebanyakan setting, kalau handphone dia sudah auto," kata Mickey saat berbincang di acara Hello Weekend Tribun Jakarta, Sabtu (19/2/2022).

Beberkan alasan ilmiah

Mickey pun menjelaskan teori fisika bagaimana caranya dia dan komunitas GPC bisa sampai memotret hantu.

"Rumusnya E sama dengan BW.

E itu adalah energi dan BW itu brain waves atau gelombang otak," jelas Mickey.

Total ada enam macam gelombang otak manusia yakni infralow, gelombang delta, theta, alfa, beta dan gelombang gamma.

Baca juga: Bukan Orang, Tumbal Pelaku Pesugihan di Tempat Ini Harus Bangun Masjid dan Pesantren

Dijelaskan Mickey, pada dasarnya gelombang manusia itu turun naik tergantung kondisi seseorang itu sendiri.

Sumber: Tribun Jakarta
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved