Nestapa Warga Pluit Krisis Air Bertahun-tahun, Air Hujan dan Banjir Rob Dimanfaatkan untuk Cuci Baju
Selama berpuluh-puluh tahun, warga RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Jakarta Utara mengalami krisis air bersih.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
"Kita harus meminta ke pemerintah (Pemprov DKI soal air bersih)," jelasnya.
Masyarakat Harus Bayar
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta berencana membangun 100 kios air untuk mengatasi krisis air bersih di kawasan Jakarta Utara.
Hal ini diungkapkan Asisten Pembangunan dan Lingkungan Hidup Sekretaris DKI Jakarta Afan Adriansyah Idris.
Langkan ini merupakan tindak lanjut aksi demo puluhan warga Pluit yang menggelar demo di depan Balai Kota Jakarta siang tadi.
Baca juga: Tak Diajak Diskusi, Anak Buah Anies Ngaku Tak Tahu Hercules Diangkat Jadi Staf Ahli Pasar Jaya
Ia pun menyebut, perencanaan pembangunan kios air tersebut kini sedang dimatangkan oleh PDAM.
"Tahun ini sudah dialokasikan untuk 100 lokasi kios air. Nah, itu nanti ada 3 tahap. Tapi saya akan minta tahapan yang secepatnya untuk bisa masuk," ucapnya di Balai Kota, Selasa (22/2/2022).
Baca juga: Warga Rusunami City Garden 12 Tahun Tak Dapat Akses Air Bersih, Wagub Ariza Bicara PAM Jaya
Dengan pembangunan ratusan kios ini, masalah air bersih yang selama ini menjadi momok bagi warga pesisir utara Jakarta diharapkan bisa menjadi solusi.
Walau demikian, masyarakat tak bisa mendapatkan air bersih tersebut secara cuma-cuma.

Nantinya, mereka akan dikenakan biaya yang sudah diatur dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 57 Tahun 2021.
Aturan itu berisi tentang perubahan keempat atas Pergub Nomor 11 Tahun 2007 tentang Penyesuaian Tarif Otomatis Air Minum Sementara 1 Tahun 2007.
"Tarifnya itu memang pak gubernur sudah menyiapkan tarif subsidi untuk masyarakat yang memang sangat murah dan terjangkau oleh masyarakat," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, puluhan warga RW 022 Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan geruduk Balai Kota DKI Jakarta, Selasa (22/2/2022).
Lebih dari 20 warga yang berasal dari tiga blok ini mendatangi Kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sekira pukul 11.50 WIB.

Kehadiran warga Blok Limbah, Blok Eceng dan Blok Empang diketahui untuk mengajukan permohonan layanan air minum kepada Pemprov DKI.