Kisah Pilu Bocah 3 Tahun Korban Kecelakaan Maut Bus Harapan Jaya vs Kereta, Dokter Ungkap Kondisinya

Kisah pilu dirasakan bocah perempuan berusia 3 tahun yang turut menjadi salah satu korban dalam kecelakaan maut antara bus Harapan Jaya Vs kereta.

Editor: Elga H Putra
TribunJatim.com/ David Yohanes
Petugas mengevakusi korban kecelakaan bus Harapan Jaya yang meninggal dunia. 

TRIBUNJAKARTA.COM, TULUNGAGUNG - Kisah pilu dirasakan bocah perempuan berusia 3 tahun yang turut menjadi salah satu korban dalam kecelakaan maut antara bus Harapan Jaya Vs KA Rapih Dhoho.

Dalam kecelakaan yang terjadi di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru, Kabupaten Tulungagung, Minggu (27/2/2022) pagi, balita 3 tahun itu masuk dalam kategori korban yang mengalami luka berat.

Kondisi terkini dari bocah itu diungkap oleh pihak RSUD dr Iskak yang menangani para korban tabrakan maut antara bus Harapan Jaya dan kereta.

RSUD dr Iskak merawat 14 korban luka dari kecelakaan Bus Harapan Jaya dengan Kereta Api Rapih Dhoho.

Dua di antara korban luka mengalami luka berat dan harus menjalani tindakan medis lebih lanjut.

Baca juga: Duka Buruh Pabrik di Kursi Belakang, Insiden Bus Harapan Jaya Dihantam Kereta

Satu di antaranya adalah seorang anak perempuan berusia 3 tahun.

"Korban mengalami luka berat, mengalami patah di kedua kakinya," terang dr Furqon Afandi, dokter di IGD RSUD dr Iskak Tulungagung.

Pasien anak itu sudah dilakukan tindakan dengan melakukan operasi.

Kondisi bus Harapan Jaya yang tertabrak kereta api di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru
Kondisi bus Harapan Jaya yang tertabrak kereta api di Desa Ketanon, Kecamatan Kedungwaru (TribunJatim.com/ David Yohanes)

Sementara satu pasien luka berat lainnya adalah seorang laki-laki dewasa.

Pasien ini mengalami luka pendarahan karena benturan keras pada dada.

Ia juga mengalami luka pada tulang belakang.

Karena kondisinya ini korban akan dirujuk ke rumah sakit rujukan tingkat lanjut.

"Pilihannya dua, dirujuk ke Malang (RSSA) atau ke Surabaya (RSUD dr Soetomo)," sambung dr Furqon.

Sebelumnya ada 15 korban yang dibawa ke RSUD dr Iskak, satu di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Tabrak Pembatas hingga Terbang dan Dihantam Alpard dari Arah Lawan, Pemotor Pelajar di Bekasi Tewas

Sementara 12 korban lainnya mengalami luka ringan hingga sedang.

Salah satunya bahkan hari ini langsung diperbolehkan pulang.

Secara umum para pasien ini mengalami benturan, nyeri dan luka lecet.

"Yang satu hanya luka lecet, ada benturan tidak parah. Nanti langsung pulang," ucap dr Furqon, saat ditemui Minggu siang.

Petugas mengevakusi korban kecelakaan bus Harapan Jaya yang meninggal dunia.
Petugas mengevakusi korban kecelakaan bus Harapan Jaya yang meninggal dunia. (TribunJatim.com/ David Yohanes)

Masih menurut dr Furqon, korban yang meninggal dunia mengalami luka berat di kepala.

Ia sempat menjalani perawatan sebentar di IGD, lalu meninggal dunia.

Selain itu empat korban meninggal dunia di lokasi kejadian, langsung dibawa ke Instalasi Kedokteran Forensik dan Medikolegal (IKF) RSUD dr Iskak.

Kecelakaan , tabrakan bus Harapan jaya Vs KA Rapih Doho terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu yang hanya dijaga relawan.

Saat kejadian relawan penjaga perlintasan belum datang ke lokasi, karena masih terlalu pagi.

Bus yang melintas dari barat ke timur dihantam kereta api yang melaju dari selatan ke utara.

Saat kejadian bus membawa 41 penumpang karyawan pabrik plastik.

Bagian belakang kanan ringsek. Karena kerasnya benturan, badan bus berputar hingga mengharap ke barat.

Bagian kepala bus lalu membentur gerbong pertama dan kedua kereta Rapih Dhoho relasi Blitar-Surabaya ini.

Empat orang meninggal di lokasi kejadian, dan satu meninggal dunia saat perawatan di RSUD dr Iskak.

Bocah Selain itu 14 mengalami luka-luka, dua di antaranya luka berat.

Artikel ini telah tayang di SuryaMalang.com dengan judul Bocah Perempuan 3 Tahun Jadi Korban Luka Berat Tabrakan Maut Bus Harapan Jaya, Kondisinya Memilukan

Sumber: Surya Malang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved