3 Pemuda Mabuk Pukul dan Ancam Warga Pakai Pisau di Jaksel, Korban Sebut Pelaku Sering Pesta Miras

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, KEBAYORAN BARU - Tiga pemuda yang berbuat onar ternyata warga pendatang di Jalan Bayam III, Gandaria Utara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Ketiganya ditangkap polisi setelah memukul dan mengancam warga menggunakan pisau.

"Jadi yang dua orang ngekos di sini, mereka pendatang. Kalau yang bawa sajam (senjata tajam) enggak tinggal di sini," kata salah satu korban pemukulan, Zidan, saat dikonfirmasi, Selasa (1/3/2022).

Menurut Zidan, para pemuda itu memang sering berkumpul dan pesta minuman keras (miras).

"Mereka ngekos dekat dengan kampungan saya. Iya sering (pesta miras)," ungkap Zidan.

Baca juga: 5 Tahun Lalu Mabuk Tiap Malam, Siapa Sangka Nasib Pria Ini Sekarang Jadi Taruna Akmil

Ia mengaku menjadi korban pemukulan ketika mencoba membantu rekannya yang dikeroyok lebih dulu.

"Setahu saya teman saya dipukulin. Dia teriak, saya datang bantu. Pelaku melawan, saya sempat kena pukul, pelaku itu juga bawa sajam," ujar dia.

Diketahui, peristiwa pemukulan dan pengancaman menggunakan senjata tajam itu terjadi pada Selasa dini hari.

Kepala Tim Patroli Perintis Presisi Polres Metro Jakarta Selatan Ipda Nasirin mengatakan, peristiwa bermula ketika polisi membubarkan ketiga pemuda itu dari kawasan Melawai, Kebayoran Baru.

"Sampai di kost, mereka berselisih dengan warga di Petogogan. Waktu kita bubarkan di Melawai mereka sudah mabuk berat," kata Nasirin saat dikonfirmasi.

Nasirin mengaku pihaknya masih mendalami penyebab perselisihan tersebut.

Ia menyebutkan, ada dua warga yang dikeroyok ketiga pemuda itu. Korban dipukul di bagian wajah, tepatnya di pipi sebelah kiri.

"Korban dua orang, kita arahkan untuk buat laporan di Polsek Kebayoran Baru," ujar dia.

Sementara itu, tiga pemuda yang bikin onar telah dibawa ke Polsek Kebayoran Baru.

Polisi juga mengamankan barang bukti berupa pisau kecil yang dibawa salah satu pemuda tersebut.

"Belum ada penusukan, baru pemukulan disertai pengancaman," ucap Nasirin.