Ondel-ondel hingga Ogoh-ogoh Meriahkan Pawai Budaya di Kampung Bali: Toleransi Mengalir Seperti Air
Warga Kampung Bali bersama Pemerintah Kota Bekasi menggelar pawai budaya, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-25 Kota Bekasi.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI UTARA - Warga Kampung Bali bersama Pemerintah Kota Bekasi menggelar pawai budaya, kegiatan ini merupakan rangkaian peringatan HUT ke-25 Kota Bekasi, Rabu (2/3/2022).
Pawai dimulai dari Kampung Bali, RT011/RW09, Kelurahan Harapan Jaya, Kecamatan Bekasi Utara, mengitari jalan perkampungan sekitar.
Sejumlah pertunjukan budaya ditampilkan dalam pawai tersebut, dari ondel-ondel, ketimpring, hingga ogoh-ogoh khas budaya Bali.
I Ketut Gunarta selaku sesepuh Kampung Bali Bekasi Utara mengatakan, kegiatan ini merupakan yang pertama digelar.
"Parade ini, karnaval ini kita adakan menyambut dengan ulang tahun Kota Bekasi, kita kemas dengan seni Budaya seluruh insan kesnian di Kota Bekasi," kata Gunarta.
Baca juga: Miras Ciu Hasil Industri Rumahan Ilegal di Bekasi Mengandung Alkohol 30 Persen, Ini Bahan Bakunya
Selain untuk memperingati HUT ke-25 Kota Bekasi, pawai budaya digelar untuk mempererat tali silaturahmi antara-umat beragama.
Sejumlah pihak terlibat dalam kegiatan ini, mulai dari sanggar seni ondel-ondel betawi, seni bela diri silat, hingga warga keturunan Bali di Kota Bekasi.

"Seluruh insan kesenian di Kota Bekasi ini kita ajak untuk mensukseskan karnaval ini, sama-sama untuk menciptakan rasa harmonis antar umat atau warga yang ada di Kota Bekasi," ucapnya.
Ketua RT setempat Puji Lestari mengatakan, keberadaan Kampung Bali di wilayah sudah ada sejak lama.
Awalnya, warga keturunan Bali mendiami pemukiman dan terus berkembang hingga saat ini dan hidup berdampingan dengan warga setempat.

"Kami sudah saling menghormati antar umat, makannya kami dikenal oleh orang kentalnya toleransi kami," kata Puji.
Seperti perayaan nyepi misalnya, warga yang tidak merayakan akan mendukung kelancaran kegiatan ibadah.
"Pada saat saudara kami menjalankan ibadah nyepi, kami sebagai muslim untuk menghargai, kita pun menghormati tidak membuat gaduh, membuat keramaian di luar," ucapnya.

"Begitu pula kami ketika menjalankan ibadah puasa saling bergantian (menghormati) setiap tahunnya mengalir seperti air," tegasnya.