Ingin Kiper Indonesia Berkarir di Luar Negeri, Markus Horison Dirikan SSB: Ikhlas Dibayar Rp 10 Ribu
Sebagai orang yang pernah menjadi kiper andalan Timnas Indonesia, Markus Horison berharap para penerusnya bisa berkarir di luar negeri.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Sebagai orang yang pernah menjadi kiper andalan Timnas Indonesia, Markus Horison berharap para penerusnya bisa berkarir di luar negeri.
Hal itu disampaikan Markus Horison saat rumahnya dikunjungi mantan rekannya di Timnas Indonesia, Hamka Hamzah.
Meski sudah pensiun sebagai pemain sepak bola, kehidupan mantan kiper PSMS Medan ini tetap bergelut dengan dunia si kulit bundar.
Markus Horison saat ini dipercaya Shin Tae-yong menjadi pelatih kiper di Timnas U-16.
Dia mencari ke banyak tempat untuk menemukan kiper-kiper masa depan untuk masa depan timnas.
Baca juga: Dulu Penjaga Gawang Andalan Timnas Indonesia, Mantan Kiper Ini Kini Nyaman Jadi Peternak Ikan
Kata Markus Horison, Indonesia tak kesulitan melahirkan kiper-kiper hebat di usia muda.
Apalagi dengan postur kiper muda saat ini yang cukup tinggi.
"Sekarang tingginya rata-rata 180 cm, itu masih 16 tahun ya. Jadi tinggal diasah lagi aja," tuturnya dilansir dari Youtube Capt Hamka, Sabtu (5/3/2022).

Sebagai seorang mantan penjaga gawang, Markus Horison pun berharap kelak akan ada kiper-kiper hebat dari tanah air yang bisa berkarir di luar negeri.
"Sekarang kan baru pemain aja nih yang ke luar negeri, kiper belum ada yang main ke luar negeri," ucap Markus Horison.
Ikhlas dibayar Rp 10 ribu
Sebagai upayanya untuk memujudkan mimpinya dan memajukan sepak bola tanah air, Markus Horison mendirikan Sekolah Sepak Bola (SSB).
Namanya SSB Markus Horison 2027 di Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Di SSB miliknya itu, Markus Horison tak mematok tarif untuk para anak-anak yang ingin mengasah bakatnya di dunia sepak bola.
Baca juga: Dari Kiper Sampai Penyerang, Persija Kirim 8 Pemian untuk Timnas Indonesia Proyeksi Piala Dunia U-20
Baginya, anak-anak di sana bisa mengasah bakatnya mengolah si kulit bundar.
Karenanya, dia tak masalah meski hanya dibayar seikhlasnya bahkan Rp 10 ribu per sekali pertemuan.
"Di SSB saya banyak anak yang enggak mampu.
Jadi mereka bayar seikhlasnya.
Ada yang Rp 10 ribu, ada yang Rp 15 ribu, ya enggak apa-apa," tutur Markus Horison.

Ternak ikan nila
Di sela kesibukannya, saat ini, Markus Horison tengah nyaman menernak ikan nila dengan metode bioflok di rumahnya.
Dilansir dari laman Kementerian Pertanian, bioflok adalah salah satu teknologi budidaya ikan.
Yakni suatu teknik budidaya melalui rekayasa lingkungan yang mengandalkan pasokan oksigen dan pemanfaat mikroorganisme yang secara langsung dapat meningkatkan nilai kecernaan pakan.
Berbekal informasi dari Youtube, Markus Horison pun memulai ternak ikan nila.
"Pas pandemi saya dapat ide di youtube.
Saya cari tau ikan apa yang bisa bioflok.
Terus saya beli barang-barangnya saya di online," papar Markus Horison dilansir TribunJakarta.com dari channel Capt Hamka, Sabtu (5/3/2022).
Baca juga: Persija Lawan Bali United, Penerus Ismed Sofyan Harapkan Dipimpin Wasit Adil
Hamka Hamzah yang penasaran dengan konsep ternak ikan sahabatnya kemudian dijelaskan oleh Markus Horison.
"Bioflok itu ada yang medianya pakai tanah atau yang pakai terpal," tutur sang mantan kiper Persib Bandung itu.
Kendati cukup banyak memiliki kolam ikan nila, Markus Horison menyebut tak menjual ikan yang dipeliharanya itu.
"Seharusnya kalau bioflok untuk dijual tapi kalau saya untuk dimakan sendiri," kata Markus Horison.