Formula E
Cuaca Hingga Tanah Lunak, Sederet Kendala Sirkuit formula E Bikin Anggaran Bengkak dan Target Molor
Klaim PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, sirkuit yang dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu baru 52%.
TRIBUNJAKARTA.COM - Waktu terus berlalu sampai perhelatan Formula E tinggal tiga bulan lagi.
Namun di sisi lain, sirkuit untuk ajang balap mobil listrik itu belum kunjung rampung.
Klaim PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, sirkuit yang dibangun di kawasan Ancol, Jakarta Utara itu baru 52%.
Sederet kendala timbul sehingga proyek senilai puluhan miliar rupiah itu tidak berjaalan lancar-lancar saja.
Bahkan, imbasnya, target pengerjaan molor dan anggaran membengkak 20%.
Tanah Lunak Dilapisi Bambu
Kondisi kawasan Taman Impian Jaya Ancol, Pademangan, Jakarta Utara yang menjadi area sirkuit, tak seluruhnya ideal.
Ada bagian lahan sirkuit yang tanahnya berlumpur dan lunak.
Berbagai pilihan bahan muncul untuk dipertimbangkan sebagai pelapis tanah sebelum permukaannya akan diaspal, dari mulai beton hingga kayu.
Akhirnya, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama memilih menggunakan bambu untuk dipasang di bawah aspal lintasan balap mobil listrik itu.
Baca juga: Rampungkan Pondasi Cerucuk, Kontraktor Ungkap Target Jadi Lintasan Utama Sirkuit Formula E
Penanggung Jawab Pembangunan Sirkuit Formula E, PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama, Ari Wibowo, mengungkapkan, bambu memiliki kelebihan dari beton dankayu.
Bambu dianggap tahan terhadap air, sehingga dapat menahan beban konstruksi.
"Jadi ini ada itungannya, kalau dari sisi engineering ada hitungannya dia akan turun berapa lama, semua ada itunganya dan kita hitung. Bambu itu tahan terhadap air dan dia bisa dipecah bisa jadi rata bisa diratakan," ucap Ari di Ancol, Rabu (23/2/2022).
Selain itu, penggunaan material bambu diakui pihaknya yang paling sesuai bila mengingat masa waktu pengerjaan sirkuit Formula E yang dijadwalkan hanya 54 hari.
Yakni dimulai pada 3 Februari 2022 dan rampung pada 28 Maret 2022.
Baca juga: Pembangunan Sirkuit Formula E Dikebut 24 Jam Non Stop, Ini Permintaan Crazy Rich Priok Ahmad Sahroni
"Gini, ini kita masalah waktu, kalau kita membuat yang pabrikan seperti beton yang panjang. Saya tidak berbicara harga saya berbicara waktu. Waktu pabrikasi saja memerlukan waktu. Jadi kita harus mencari yang ready stock dengan jumlah yang besar," lanjutnya.
Alhasil, bambulah yang dipilih sebagai material yang paling cocok untuk menahan beban konstruksi agar tak turun ketika ajang balap mobil listrik bertaraf Internasional ini berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.
"Selain bambu, kalau di Kalimantan ada kayu-kayu yang keras terhadap air, ada. Tapi kan nggak mungkin kita datangkan dengan cepat. Jadi ini kita membuat manajemennya itu antar manajemen penyediaan bahan dengan manajemen pekerjaan di lapangan, itu yang harus kita sesuaikan," tandasnya.
Kondisi Tanah Lunak, Zona 5 Sirkuit Formula E Diakui Paling Sulit

Guna memudahkan pengerjaan pembangunan sirkuit Formula E, kontraktor membaginya dalam 5 zona, yakni zona 1 sampai 5.
Ari Wibowo mengatakan ada tiga zona yang relatif baik. Yakni zona 1, zona 2 dan zona 3.
Sementara untuk zona 4 tak memiliki kendala seperti pada zona 5 yang diakui Ari sulit.
"Kita membagi pekerjaan itu dalam 5 zone,kita tidak mau berpolemik macam-macam tapi yang kemarin paling sulit dan sering dipermasalahkan dimedia adalah zona 5 ini. Zona 5 ini panjangnya 1 kilo 40 meter," jelas Ari di Ancol, Rabu (23/2/2022).
Baca juga: Terungkap Strategi Jaya Konstruksi Kejar Waktu Bangun Sirkuit Formula E di Ancol
Sehingga 40 persen dari pembangunan difokuskan pada pengerjaan di zona 5.
"Jadi 40 persen dari pekerjaan ini ada di zone 5, itu yg paling sulit. Namun ternyata ketika dikerjakan dilapangan ternyata zona empat ini tidak mengalami permasalahan seperti zone 5. Jadi relatif yang agak baik zone 1, 2, 3," lanjutnya.
Oleh sebab itu, pihaknya harus mempersiapkan pondasi yang kuat untuk mendukung ajang balap Formula E yang akan berlangsung pada 4 Juni 2022 mendatang.

Pasalnya tanah di zona 5 lunak dan harus disiapkan kronstruksi yang baik agar hasilnya tak mengecewakan.
"Kita mempersiapkan lahan ini area ini dengan kuat. Ini yang saya sampaikan di zona 5 yang berdiri di atas tanah yang lunak ini. Ini yang menjadi paling bermasalah karena itu kita menyiapkan sebuah konstruksi untuk mendudukan konstruksi ini dengan baik. Artinya kita siapkan konstruksi di zona 5 ini secara baik dan sudaj kita selesaikan untuk konstruksi bawah," jelasnya.
Terkendala Cuaca Target Molor
Ari juga menyebut pembangunan sirkuit Formula E di Ancol akan rampung pada awal April 2022.
"(Saat ini sudah) 52 persen. Tipis lah, paling nol komaan (peningkatan progresnya). Ya, kira-kira awal April (rampung)," ucapnya di Ancol, Minggu (6/3/2022).
Padahal berdasarkan kalender pengerjaan ditargetkan rampung dalam 54 hari terhitung mulai 3 Februari 2022 sampai 28 Maret 2022.
Target tersebut molor dari sebelumnya.
Baca juga: Sidak Trek Formula E, Taufik Gerindra: Progres Capai 52 Persen, Insya Allah Selesai Tepat Waktu
Cuaca menjadi kambing hitam melambatnya target rampung lintasan balap mobil listrik itu.
Padahal sebelumnya, kontraktor mengaku sudah mengetahui kondisi cuaca yang akan sering diguyur hujan.
"Karena cuaca. Kendala lain selain cuaca, pada dasarnya semuanya undercontrol. Cuma memang kalau lapangan undercontrol. Kalau cuaca kita mensiasasti aja, kalau hujan harus bagaimana. Kalau panas yo ngebut semua, kalalo hujan berhenti," jelasnya.
Strategi Bangun Sirkuit Formula E
Sebelumnya, Ari mengutarakan, pembangunan pertanggal 22 Februari 2022 ialah 19,69 persen. Namun pada realisasinya sudah mencapai 28,50 persen.
"Sekarang rencananya kita progres perharinya adalah 19,69 persen. Kita saat ini mencapai 28,50 persen. pekerjaan kita ini panjangnya 2,4 meter dengan jumlah tikungan 18," katanya di Ancol, Rabu (23/2/2022).
Terlewatinya target ini diakui Ari lantaran pihaknya melakukan strategi.
Terlebih DKI Jakarta diprediksi bakal mengalami hujan dengan intensitas sedang-lebat sejak tanggal 17-23 Februari 2022 mendatang.
"Apa yang bisa kita lakukan dengan pekerjaan di musim yang seperti ini? Bisa tengok ke kiri itu adalah stok material yang kita lakukan adalah mendekatkan material sebanyak mungkin di lokasi," lanjutnya.
Tujuannya, ketika kondisi cuaca terang bisa segera dikerjakan dan dapat meminimalisir banyak waktu yang terbuang untuk pemindahan bahan baku.
"Supaya apa? ketika terang kita bisa langsung kerja memperbanyak alat memperbanyak tenaga kerja tentunya dengan optimasi yang terbaik. Mendekatkan material ini salah satu kunci. Kita mendekatkan material sebanyak mungkin untuk bisa memastikan ini pekerjaan sesuai kita targetkan sesuai waktu yang diberikan. Ini jumlah alat kita cukup banyak tapi sesuai kebutuhan,"
"Semua sudah kita kerjakan dan semua on progres InsyaAllah kita bisa menyelesaikan pekerjaan ini tempat waktu. Kita ada hujan bukan untuk menjadi alasan. Kita hujan untuk kita cari cara untuk menyelesaikannya," tandasnya.
Anggaran Bengkak 10 Miliar Belum Ada Sponsor
Sementara, Direktur Utama PT Jakarta Propertindo (Perseroda Pemprov DKI Jakarta) Widi Amanasto, mengungkapkan, bahwa penyelenggaraan Formula E belum ada sponsor.
Hal itu disampaikannya di lokasi pengerjaan sirkuit Formula E kawasan Ancol, Jakarta Utara, Minggu (6/3/2022).
Disampaikannya, terjadi pembengkakan anggaran pembangunan sirkuit Formual E di Ancol sebesar Rp 10 miliar, dari Rp 50 miliar menjadi Rp 60 miliar.
Pada saat bersamaan, sejauh ini pihak PT Jakpro belum mendapatkan sponsor dari swata untuk event balapan mobil mobil internasional ini.
Alasannya, PT Jakpro tidak bisa begitu saja menentukan sponsor untuk event Formula E ini meski sudah banyak tawaran yang masuk.
Baca juga: Anies Pamer Kemajuan Transportasi saat Kepemimpinannya dengan Bandingkan Era Ali Sadikin Tahun 70-an
Penentuan sponsor event ini harus dikoordinasikan lebih dulu dengan pihak operator Formula E (FEO).
“Sponsor sedang proses karena itu harus konsultasi juga ke FEO. Jangan-jangan ada sponsor dari mereka dan ada beberapa itu di-banned, tidak boleh,” ujarnya.

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini pun memastikan, sponsor bakal ditetapkan setelah ada rekomendasi dari FEO selaku pemegang lisensi Formula E.
“Belum ada (sponsor) yang fix, cuma kami akan segera umumkan dalam waktu dekat. Sekarang masih dalam pembahasan,” katanya.
Widi juga memastikan, penjualan tiket Jakarta ePrix akan dibuka Maret ini. Rentang harga tiket Formual E Jakarta 2022 bervariasi, mulai dari ratusan ribu hingga jutaan rupiah.
“Sekitar Maret ini (tiket Formula E) kami lauch, permintaan sudah banyak banget sekarang,” terangnya.
Diketahui, Formula E atau E-Prix bakal digelar di Jakarta pada 4 Juni 2022.
Jadwal itu tercatat dalam kalender balapan musim kedelapan 2021/2022 yang ditetapkan FIA World Motor Sport Council di Paris, pada 15 Oktober 2021.