Keluarga Korban Tewas Penyerangan KKB Sempat Ragu Inisial S, Syok Pas Tahu Syahril Bekerja di Papua
yahril Nurdiansyah (22) jadi salah satu korban tewas akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua.
Penulis: Pebby Ade Liana | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana
TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Syahril Nurdiansyah (22) jadi salah satu korban tewas akibat penyerangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua, yang terjadi pada Rabu (2/3/2022) lalu.
Ditemui di kediamannya yang berada di Jalan Gatep, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, pihak keluarga mengaku sempat syok mengetahui kabar bahwa Syahril pergi merantau untuk bekerja hingga ke Papua.
Kepergiannya ke Papua untuk membantu perekonomian keluarga, awal mulanya dilakukan Syahril secara diam-diam tanpa sepengetahuan pihak keluarga.
"Ceritanya begitu sudah sampai di sana. Keluarga taunya dia kerja di Papua pas udah sampai di sana. Kalaupun dia cerita mau berangkat ke sana, kami abang abangnya pasti melarang," kata Sandri purnomo (25) kakak Syahril, Selasa (8/3/2022).
Sandri bercerita, Syahril merupakan anak bungsu dari tujuh bersaudara.
Baca juga: KKB Tembak Mati 8 Pekerja Palapa Timur Telematika, NS Lambaikan Tangan Minta Tolong ke CCTV
Dikenal sebagai sosok yang jarang bicara, Syahril baru memberi kabar kepada pihak keluarga ketika sudah berada di Papua.
Menurut Sandri, sang adik baru sekitar 3 bulan lamanya menjadi karyawan di PT Palapa Timur Telematika.
Ia pun mengaku sempat syok ketika mengetahui sang adik sudah berada di Papua kala itu.
"Saya juga sebagai kakak, awalnya syok kenapa kerja di Papua, padahal di sini masih banyak pekerjaan," imbuhnya.
Syahril, adalah salah satu karyawan PT Palapa Timur Telematika yang menjadi korban kekerasan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, Papua.

Syahril tewas ditangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) saat melakukan perbaikan Tower Base Transceiver Station (BTS) 3 Telkomsel di Distrik Beoga, Kabupaten Puncak, pada Rabu 2 Maret 2022.
Kabar tersebut pun membawa kedukaan mendalam bagi pihak keluarga.
Menurut Sandri, kabar tewasnya sang adik pertama kali diketahui dirinya ketika ia mendapatkan informasi dari pemberitaan online terkait tragedi penyerangan KKB.