Cerita Kriminal

Jerit Ibu Korban Pencabulan di Jaksel ke Polisi: 'Kayaknya Keadilan Indonesia Hanya yang Punya Uang'

Keluarga korban pencabulan dan persetubuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan masih terus berharap polisi bisa menangkap pelaku.

Istimewa
Ilustrasi kekerasan seksual 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Keluarga korban pencabulan dan persetubuhan di Jagakarsa, Jakarta Selatan masih terus berharap polisi bisa menangkap pelaku.

Diketahui, korban yang merupakan anak perempuan berinisial ZF (6) dicabuli oleh tukang siomay berinisial K alias Tebet.

Pihak keluarga telah melaporkan kasus ini ke Polres Metro Jakarta Selatan sejak Januari 2022 lalu.

"Ya Allah pelaku belum ditangkap juga. Tidak tahu (sebenarnya) dicari atau tidak. Kami rakyat kecil yang tidak punya uang. Kayaknya keadilan Indonesia hanya yang punya uang," ujar M, ibu korban, Senin (14/3/2022).

Ibu korban mengaku sudah dua kali menjalani pemeriksaan di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Metro Jakarta Selatan.

Baca juga: Derita Bocah Perempuan di Jagakarsa Dirudapaksa Tukang Siomay, Korban Trauma Lihat Pria Asing

"Saya sudah BAP 2 kali, sampai detik ini tidak ada kabar apa-apa. Tapi kalau (kasusnya) viral kami dihubungi terus-terusan," ujar dia.

Laporan kasus ini terdaftar dengan nomor LP/B/183/I/2022/RJS tanggal 24 Januari 2022.

Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, pihaknya telah menerima laporan tersebut.

"Orangtua korban sudah melapor ke Polres," kata Budhi saat dikonfirmasi, Minggu (30/1/2022).

Mantan Kapolres Metro Jakarta Utara itu menambahkan, penyidik tengah menindaklanjuti laporan ayah korban.

Baca juga: Polisi Kantongi Lokasi Persembunyian Tukang Siomay Pelaku Rudapaksa Bocah Perempuan di Jagakarsa

"Saat ini sedang ditindaklanjuti oleh penyidik kami," ujar dia.

Aksi bejat K terungkap setelah korban, mengadu ke ayahnya melalui telepon pada Jumat (21/1/2022).

MBR mengatakan anaknya lebih dulu menceritakan kejadian yang dialaminya kepada salah satu tetangga.

"Awalnya (korban) cerita ke tetangga, karena mungkin dia takut saya berantem sama si pelaku ini," kata MBR.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved