Banyak Warga Ruwahan, Daging Ayam di Pasar Kramat Jati Laris Manis Meski Harganya Naik
Harga ayam di Pasar Kramat Jati, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terus melonjak menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Penulis: Bima Putra | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Harga ayam di Pasar Kramat Jati, Kelurahan/Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur terus melonjak menjelang bulan suci Ramadan 1443 Hijriah.
Yanti (43), satu pedagang ayam di Pasar Kramat Jati mengatakan harga ayam per ekor yang sebelumnya berkisar Rp 38 ribu sekarang melonjak jadi Rp 45 ribu.
"Yang Rp 45 ribu itu yang (beratnya) sekilo dua ons. Sebelumnya itu kalau pas murahnya itu Rp 38 ribu," kata Yanti di Pasar Kramat Jati, Senin (28/3/2022).
Meski mengalami kenaikan dan harganya diprediksi masih dapat melonjak hingga mendekati hari raya Idulfitri 1443 Hijriah tapi para pembeli ayam tidak berkurang.
Sebaiknya, pembeli daging ayam di Pasar Kramat Jati menjelang bulan Ramadan justru melonjak karena banyak warga melakukan tradisi ruwahan.
Baca juga: Kandang Ayam Jadi Sumber Data, ini Canggihnya Densus 88 Intai Terduga Jaringan ISIS Sebulan Penuh
Yakni tradisi kumpul keluarga untuk mendoakan kerabat yang sudah meninggal dan biasanya selesai acara ditutup dengan makan bersama.
"Pembeli enggak mengeluh. Justru ramai karena banyak yang selamatan, ruwahan. justru malah laris karena ini musimnya ruwahan," ujarnya.
Yanti menuturkan kebanyakan warga lebih memilih menggunakan daging ayam dalam tradisi ruwahan karena saat ini harga daging sapi lebih mahal.

Pasalnya harga daging sapi yang sebelumnya berkisar Rp 110 per kilogram sejak awal tahun 2022 melonjak dan kini berkisar Rp 130 ribu per kilogram.
"Kalau semahal-mahalnya ayam gak semahal kayak sapi. Kalau daging sekilo dapat berapa potong, kalau ayam dipotong 10 udah pantes (disajikan untuk ruwahan)," tuturnya.