Ramadan 2022
Sudah Diizinkan Berjemaah di Masjid, Anies Pilih Salat Tarawih Hari Pertama di Rumah Bareng Keluarga
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai kebiasaan menjalani salat tarawih pada hari pertama Ramadan di rumah.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Wahyu Septiana
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mempunyai kebiasaan menjalani salat tarawih pada hari pertama Ramadan di rumah.
Pemerintah sendiri sudah mengizinkan masyarakat untuk melaksanakan salat tarawih berjemaah di masjid.
Namun, orang nomor satu di DKI ini rupanya tetap menginginkan pelaksanaan salat tarawih di hari pertama dilaksanakan di rumah.
Hal ini diakuinya sudah menjadi kebiasaan rutin setiap tahunnya.
"Biasanya, kalau tarawih pertama di rumah," kata Anies di Balai Kota DKI, Kamis (31/3/2022).
Baca juga: Anies Ungkap Angka Ketaatan Jakarta Terkait Pencegahan Korupsi Meningkat
Alasannya, Anies kerap menjalankan salat tarawih keliling sehingga hari pertama dimanfaatkannya untuk bersama keluarga.
"Kami mencoba untuk selalu kalau tarawih pertama bersama keluarga, karena sesudah itu biasanya kan saya keliling," paparnya.

Sebagai informasi, dilansir dari Tribunnews.com, jelang memasuki bulan Ramadan 1443 H/2022, Satgas Covid-19 kembali mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Termasuk dalam berbagai kegiatan yang kerap digelar selama bulan Ramadan.
Juru bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan selama bulan ramadan biasanya selain melaksanakan ibadah, masyarakat juga kerap melakukan beragam aktivitas khas yang ada di bulan tersebut. Misalnya buka bersama (bukber).
Pada ramadan tahun lalu saat kasus Covid-19 masih merebak, kegiatan khas seperti bukber itu dilarang.
Baca juga: Antisipasi Lonjakan Covid-19, Anies Minta Warga DKI Bukber di Rumah: Penularan Terjadi Saat Lengah
Namun pada bulan ramadan tahun ini aktivitas itu tidak akan dilarang.
Kendati demikian, Satgas Covid-19 tetap mengingatkan masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan.
Termasuk dengan tetap menjaga jarak dan tidak mengobrol di saat acara bukber dilangsungkan.

"Kalau buka puasa bersama sebaiknya dijaga jarak yang cukup dan tidak usah berbicara pada saat makan," kata Wiku dalam diskusi virtual Forum Merdeka Barat 9, dikutip Selasa (29/3).
"Jangan lupa cuci tangan sebelum makan supaya kita betul-betul bersih dan sehat. Jadi semua bisa dilakukan asal betul- betul adaptasinya dengan protokol kesehatan," sambungnya.