Persija Jakarta
Kontrak di Persija Berakhir, Bepe dan Sudirman Dapat Doa dari Presiden Macan Kemayoran
Kontrak Bambang Pamungkas dan Sudirman di Persija Jakarta berakhir. Keduanya dapat doa dari Presiden Klub.
TRIBUNJAKARTA.COM - Kontrak Bambang Pamungkas dan Sudirman di Persija Jakarta berakhir.
Mereka termasuk dalam 12 ofisial Macan Kemayoran yang kontraknya berakhir sejak 31 Maret 2022.
Presiden Persija Mohamad Prapanca pun menyampaikan harapannya kepada mereka yang kontraknya telah berakhir.
Diketahui, Bambang Pamungkas menjabat sebagai manajer sedangkan Sudirman menggantikan Angelo Alessio pada Liga 1 2021.
Kekalahan atas PSS Sleman pun menjadi kado pahit yang mengakhiri tugas para ofisial bersama Persija di Liga 1 Indonesia musim 2021-2022.
Presiden klub Mohamad Prapanca lantas mengucapkan terima kasih tak terhingga atas dedikasi dan loyalitas para ofisial dalam membawa Andritany Ardhiyasa cs.
Baca juga: PERSIJA CUCI GUDANG, 12 Pelatih dan Ofisial Didepak dari Tim, Ini Kata Presiden Klub
"Kontrak kerja profesional ke-12 official tersebut memang telah berakhir sejak tanggal 31 Maret 2022. Oleh karena itu, terlepas dari segala dinamika yang terjadi, saya selaku presiden klub ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk dedikasi dan loyalitas mereka semua kepada tim Persija. Sukses untuk mereka semua di mana pun berada musim depan,” ujar Prapanca, Senin (4/4/2022).
Adapun Ke-12 nama itu adalah Bambang Pamungkas (manajer), Sudirman (pelatih kepala), Ilham Ralibi (pelatih fisik), Alberto Lungherini (pelatih fisik), Ahmad Fauzi (pelatih kiper), Ferdiansyah (video technical analysis), Muhammad Araaf Sidik (sekretaris tim), Donny Kurniawan (dokter), Muhamad Yanizar (fisioterapi), Sutisna (masseur), Ahmad Aditya Subkhi (masseur), dan Abdul Rahman Saleh (kitman).
Hanya saja, target Persija menembus lima besar tidak dapat direalisasikan.
Persija hanya mampu finis di posisi kedelapan.
Meski begitu, Prapanca yakin ofisial timnya telah bekerja ekstra keras demi meramu tim yang tangguh.
Adapun saat ini, Persija langsung bergerak cepat dengan mendatangkan Firza Andika, dari TIRA Persikabo, serta Hanif Sjahbandi dari Arema FC.
Presiden Klub Buat Pengakuan Dosa: Tak mudah Kelola Klub Sebesar Ini
Presiden klub, Mohamad Prapanca menyampaikan 'pengakuan dosa' atas bobroknya Persija Jakarta di Liga 1 2021-2022.
Diketahui, perjalanan Persija Jakarta di musim 2021-2022 sungguh jauh dari yang diharapkan.
Berstatus juara Piala Menpora 2021, Persija nyatanya tak mampu berbuat banyak di kompetisi sesungguhnya.
Dari 34 laga yang dimainkan di sepanjang musim, catatan statistik Persija sungguh memprihatinkan.
Total kemenangan dan kekalahan Macan Kemayoran jumlahnya sama yakni sebanyak 11 kali.
Baca juga: Akui Hatinya Ingin Main Lama di Persija, Eks Pemain Ini Pilih Pergi karena Tak Mau Jadi Ban Serep
Angka kemenangan Persija justru kalah dari hasil imbang yang mereka dapat sepanjang musim 2021-2022 yang mencapai 12 kali meraih hasil seri.
"BRI Liga 1 musim 2021/2022 telah berlalu, seperti yang kita ketahui bersama klub kebanggaan kita hanya berada di posisi 8 di akhir musim
Sebuah pencapaian yang tentu sangat mengecewakan kita semua," tulis Prapanca dalam surat terbuka yang diposting di akun Instagram Persija Jakarta, Minggu (4/4/2022).
Prapanca menyadari tak seharusnya tim sebesar Persija ada di posisi itu.
"Bagi saya pribadi maupun manajemen, perjalanan musim ini telah memberikan banyak pelajaran yang sangat berarti.
Pelajaran yang membuat kami harus lebih serius dan detail dalam menyiapkan tim di musim depan," ujar Prapanca.
Prapanca mengakui dalam perjalanannya tak mudah dalam mengelola klub sebesar Persija.
"Tidak mudah untuk mengelola sebuah klub besar dengan segala dinamikanya, namun kami tidak akan menyerah.
Musim ini beberapa hal positif telah dapat dilakukan, namun masih banyak hal lagi yang harus ditata ulang dan dibenahi," kata Prapanca.
Baca juga: Gagal Total di Liga 1, Persija Langsung Kedatangan 2 Pemain Berlabel Timnas: Pertahanan Makin Kokoh
Atas bobroknya Persija di musim ini, Prapanca menegaskan pihaknya telah melakukan evaluasi secara menyeluruh.
"Dan langkah-langkah konkret menuju perbaikan perlahan-lahan mulai dilaksanakan.
Perombakan menjadi sebuah keniscayaan dan darah-darah segar telah direkrut untuk memberi nuansa baru dalam menyambut musim yang akan datang," janjinya.
Tak lupa, Prapanca mengucapkan permohonan maaf dan terima kasih kepada The Jakmania yang selalu mendukung Persija dalam situasi dan kondisi apapun.
"Dukungan tulus kalian adalah pondasi kami dalam menyongsong masa depan yang lebih baik.
Mohon maaf yang sebesar-besarnya jika penampilan kami musim ini telah banyak mengecewakan kalian semua.
Kami tidak akan pernah lupa jika tugas kami adalah memberikan kebahagiaan kepada kalian, dan itu adalah hal yang akan selalu kami perjuangkan," tekad Prapanca.
Terakhir, prapanca meminta seluruh pihak untuk bersinergi demi membawa perubahan terhadap Persija di musim depan.
"Mari terus bergandengan tangan dan semoga musim depan kita bisa mewujudkan apa yang kita cita-citakan bersama," pintanya.
Bepe serahkan kursi manajer Persija
Sementra itu, Bambang Pamungkas selaku Manajer Persija Jakarta mengambil semua tanggung jawab atas kegagalan mencapai target.
Macan Kemayoran yang memasang target tiga besar, ternyata harus terdampar di posisi delapan klasemen Liga 1 2021-2022.
Tidak ada sanggahan, pria yang karib disapa Bepe itu mengaku gagal.
Bepe bahkan sudah membuat laporan kinerjanya selama semusim mengepalai Osvaldo Haay dan kawan-kawan kepada Presiden Klub, Mohamad Prapanca.
“Kegagalan tim ini untuk mencapai target, tentu sepenuhnya menjadi tanggung jawab saya sebagai manajer, dan saya sudah memberikan laporan pertanggungjawaban secara resmi terkait segala sesuatu yang terjadi."
"Serta data lengkap dari setiap pertandingan yang dijalani Persija sepanjang musim ini kepada Pak Panca, sebagai presiden klub," kata Bepe dalam keterangan resmi Persija, Sabtu (2/4/2022).
Baca juga: Musim 2021-2022 Berakhir Menyakitkan, Jakmania Minta Bambang Pamungkas Pergi dari Persija
Legenda Persija yang khas dengan nomor punggung 20 itu bahkan menyerahkan kursi manajer untuk siapapun yang akan mendudukinya musim depan.
Tidak dijelaskan apakah Bepe mundur atau sudah dipecat manajemen klub, namun dirinya pasrah jika sudah tidak dipercaya lagi karena kegagalannya.
"Semoga data-data tersebut dapat dijadikan pertimbangan oleh pertimbangan adan acuan manajemen, untuk membangun tim musim depan yang lebih baik. Dengan siapa pun pemain, ofisial, dan manajer yang nantinya akan ditunjuk,” ujar Bepe.
Bepe mengucapkan terima kasihya karena sudaha dipercaya memimpin tim yang membesarkannya dulu.
“Pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima kasih kepada jajaran manajemen, atas kepercayaan dan kehormatan yang telah diberikan kepada saya untuk memimpin tim Persija musim ini," ujar Bepe.
Di sisi lain, bepe juga meminta maaf kepada suporter setia Persija Jakarta, Jakmania, karena sudah mengecewakan.
Perolehan akhir dan target bak jauh panggang dari api.
Baca juga: Persis Jual Mahal, Pemain yang Diinginkan Persija 100 Persen Tak Bakal Dilepas, Simic Ikut Gabung?
"Saya juga ingin menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada manajemen serta the Jakmania, karena belum mampu menjawabnya kepercayaan tersebut dengan hasil yang baik,” ucap Bepe melanjutkan.
Permohonan maaf kepada Jakmania juga ditutarakan Sudirman, pria yang ditunjuk menjadi Pelatih Kepala menggantikan Angelo Alessio pada apekan ke-21 liga.
Kegagalan ini menjadi pukulan telak bagi seluruh anggota tim terutama staf kepelatihan, karena telah gagal melanjutkan hasil positif di awal musim saat berhasil menjuarai Piala Menpora.
"Berada di peringkat delapan bukanlah hasil yang kami perkirakan. Setelah dipercaya untuk mengambil alih nahkoda pelatih sepeninggal Angelo Alessio saya dan staf bertekat untuk mengembalikan Persija di trek yang seharusnya."
"Tentunya saya pribadi mengakui performa Persija belum stabil hingga akhir musim. Kegagalan ini tentu menjadi pukulan bagi kami semua,” kata Coach Sudirman.
Kendati menyadari hasil buruk pada liga musim ini, Sudirman menegaskan setiap kekalahan pertandingan selalu dilalui dengan penyesalan.
Laga selalu dimulai dengan keyakinan akan kemenangan.
"Saya meminta maaf kepada seluruh manajemen dan suporter setia kami, the Jakmania. Meski begitu, perlu diketahui semua orang bahwa kami menjalani musim dengan sungguh-sungguh."
"Tak ada satu pun dari kami yang ikhlas jika Persija kehilangan poin, baik saat seri apalagi kalah," kata Sudirman.
Jika ada poin yang bisa dibanggakan Persija musim ini adalah memberi kesempatan kepada pemain muda dari akademi sendiri.
Baca juga: Persija Darurat Skuad Masih Mampu Tahan Pemuncak Liga 1, Riko Simanjuntak Puji Semangat Pemain Muda
Tidak banyak klub yang mau memainkan pemain lokal muda untuk mengarungi kerasnya liga.
"Jika dilihat dari sisi lain, keberanian Persija menurunkan banyak pemain muda di musim ini patut diapresiasi. Terlebih lagi, pemain-pemain tersebut adalah produk asli akademi kami."
"Kini Persija memiliki banyak nama-nama muda yang sudah memiliki pengalaman tampil di level kompetisi tertinggi. Hal itu merupakan investasi yang bagus untuk sebuah tim. Tapi tentunya masih banyak pekerjaan rumah yang harus terus kami perbaiki,” pungkasnya.
