Ade Armando Dikeroyok
Detik-detik Menegangkan Ade Armando Diselamatkan dari Massa, Tetap Dikejar Meski Sudah Banyak Polisi
Beredar video yang merekam Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia, Ade Armando diselamatkan polisi dari massa yang mengamuk.
Penulis: Rr Dewi Kartika H | Editor: Yogi Jakarta
TRIBUNJAKARTA.COM - Di media sosial Twitter beredar video yang merekam Pegiat Media Sosial sekaligus akademisi Universitas Indonesia, Ade Armando diselamatkan polisi dari massa yang mengamuk.
Diwartakan sebelumnya Ade Armando menjadi korban luka-luka dalam kericuhan usai aksi massa di Gedung DPR RI.
Dalam sebuah video yang beredar, Ade Armando dalam kondisi babak belur berusaha diselamatkan pihak kepolisian.
TONTON JUGA
Puluhan polisi tampak berusaha menarik Ade Armando keluar dari massa yang beringas.
Setelah bersusah payah, polisi akhirnya berhasil membawa Ade Armando menjauh dari massa.
Sambil dibopong dua orang polisi, wajah Ade Armando dipenuhi darah.
Ade Armando lemas tidak berdaya.
Massa tampaknya mencoba menelanjangi Ade Armando, hal tersebut terlihat saat ia diselamatkan polisi, pria tersebut tak mengenakan celana.

Baca juga: Ade Armando Babak Belur Setelah Aksi di Gedung DPR RI, Begini Kondisi Sang Aktivis Medsos
Pantauan TribunJakarta meski sudah dilindungi puluhan polisi, massa tetap berupaya kembali menghajar Ade Armando.
Mereka terlihat mengejar Ade Armando, sambil meneriakan kata-kata provokasi.
"Hajar!" ucapnya.
"Kejar!" imbuh salah seorang pria.
Mereka kemudian juga tampak melempari polisi dan Ade Armando dengan beragam benda.
Belum diketahui penyebab Ade Armando mengapa mengalami kejadian nahas tersebut.
Hanya Ingin Memantau
Niat Ade Armando ke depan Gedung DPR RI hanya untuk memantau jalannya demonstrasi.
"Saya tidak ikut demo. Tetapi saya mantau dan saya ingin menyatakan mendukung," kata sebelum babak belur.
Baca juga: Ade Armando Babak Belur Setelah Aksi di Gedung DPR RI, Begini Kondisi Sang Aktivis Medsos
Ade memberikan dukungannya kepada para mahasiswa yang menolak dilakukannya amandemen UUD 1945 untuk mengakomodir perubahan masa jabatan presiden.
"Kalo isu yang, kan sekarang jadi kacau ya isunya, ada isu turunkan Jokowi, walupun kemudian dibantah ya oleh BEM SI tapi kalau isunya meminta agar dibatalkan amendemen saya rasa mayoritas bangsa setuju ya, dan saya menyatakan persetujuan juga terhadap itu," tutur aktivis media sosial itu.

Selain itu, ia menyayangkan rekan-rekan BEM SI yang tampaknya terlihat terpecah dalam aksi hari ini.
"Sayangnya BEM SI yang terpecah dan yg sekarang melakukan demo ini malah BEM SI yang lebih kecil," tutur dia..
Sebelumnya, Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) akan menyampaikan tuntutan dalam aksi yang digelar di depan Gedung DPR RI, Senin (11/4/2022) ini.
Sebagaimana dikutip dari lama instagram BEM SI, setidaknya ada empat poin tuntutan yang akan disampaikan dalam aksi bertajuk Geruduk Rumah Rakyat tersebut.
Pertama, BEM SI mendesak dan menuntut wakil rakyat agar mendengarkan dan menyampaikan aspirasi rakyat bukan aspirasi partai.
Kedua, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menjemput aspirasi rakyat sebagaimana aksi massa yang telah dilakukan dari berbagai daerah dari tanggal 28 Maret 2022 sampai 11 April 2022.
Diketahui, aksi ini merupakan aksi lanjutan dari yang sebelumnya pernah dilakukan BEM SI pada 28 Maret lalu di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Baca juga: Penyusup Demo Mahasiswa: Dari Perintah Kapolri, Wartawan Gadungan hingga Ambulans Mencurigakan
Ketiga, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk tidak mengkhianati konstitusi negara dengan melakukan amandemen.
"Bersikap tegas menolak penundaan pemilu 2024 atau masa jabatan 3 periode," tulis poin tuntutan dalam unggahan tersebut.
Keempat, mendesak dan menuntut wakil rakyat untuk menyampaikan kajian disertai 18 tuntutan mahasiswa kepada presiden yang sampai saat ini belum terjawab.
Dalam unggahan tersebut, BEM SI juga menyatakan upayanya dalam melayangkan tuntutan itu.
Mereka menyatakan, akan tetap menyuarakan aspirasi atau tuntutannya hingga menang.
"Kami ada dan terus berlipat ganda. Panjang Umur Perjuangan ! Hidup Mahasiswa ! Hidup Rakyat Indonesia ! Hidup Perempuan Indonesia!" bunyi seruan dari unggahan tersebut.
Kapolri : Jangan Sampai Ada Penyusup

Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan bahwa pengamanan yang dilakukan pada aksi unjukrasa hari ini, untuk memastikan proses penyampaian aspirasi mahasiswa bisa berjalan dengan lancar.
Listyo mengatakan, pengamanan tersebut dilakukan untuk mengantisipasi adanya penyusup atau peserta gelap yang mengganggu proses penyampaian pendapat.
"Kita sudah (perintahkan) anggota untuk mengawal dan mengamankan, agar proses demo bisa berjalan dengan aman, dengan damai, dengan tertib, kemudian aspirasi teman-teman mahasiswa bisa tersampaikan, dan ini menjadi sangat penting," kata Listyo di Monas, Senin (11/4/2022).
"Karena memang mahasiswa pengawal demokrasi selalu bersuara kritis, harus selalu kita jaga. Yang kita harus hindari, tentunya adalah jangan sampai ada penumpang atau penyusup yang kemudian mengganggu proses dari kegiatan yang ingin dilakukan oleh teman teman mahasiswa. Ini yang harus kita jaga," sambungnya.
Baca juga: Demo Mahasiswa Diwarnai Aksi Salat Berjamaah di Tengah Jalur Transjakarta
Dikatakan, pihaknya berupaya untuk memberikan pelayanan yang terbaik agar para mahasiswa bisa benar-benar menyampaikan aspirasinya dengan aman dan kondusif.
Iapun menyebut, bahwa para pemangku kepentingan dalam hal ini Pemerintah akan mendengarkan aspirasi mereka dengan harapan bisa segera ditindaklanjuti sesuai dengan apa yang diharapkan.
"Mudah-mudahan semua berjalan kondusif dan Polri pasti akan memberikan pelayanan yang terbaik agar proses demo teman-teman mahasiswa dapat berjalan aman lancar, aspirasinya tersampaikan,"

"Dan tentunya para pemangku kebijakan, Pemerintah dalam hal ini akan mendengarkan dan tentunya kita harapkan bisa tindak lanjuti apa yang diharapkan oleh teman-teman," imbuhnya.
Untuk diketahui, sejumlah elemen mahasiswa menggelar aksi unjukrasa di sekitar Gedung DPR RI, dan juga kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat siang hari ini.
Aksi tersebut untuk menyuarakan beberapa hal. Salah satunya, menolak wacana penundaan pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, serta meminta Presiden Jokowi untuk bisa menstabilkan harga dan ketersediaan bahan pokok di masyarakat.
Pengamanan di kawasan Patung Kuda pun dilakukan oleh personel kepolisian sejak pagi hari ini. (TribunJakarta.com/TribunJabar.id)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Sebelum Ditemukan Babak Belur dan Tak Pakai Celana, Ade Armando Sempat Bilang Datang untuk Mendukung, .