Kisah Petugas Damkar Temui Hal Ajaib Saat Evakuasi Jasad Bocah di Sumur Tua: Seakan Minta Gendong
Mukti Ali (29) turun ke dalam sumur demi mengevakuasi jasad Ozil, bocah 2,5 tahun yang tewas mengambang
TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Mukti Ali (29) turun ke dalam sumur demi mengevakuasi jasad Ozil, bocah 2,5 tahun yang tewas mengambang.
Saat evakuasi berlangsung, ia menemui hal ganjil di bawah sumur.
Seperti apa?
Anggota damkar Sektor X Jagakarsa, Mukti Ali (29) ditunjuk untuk mengevakuasi bocah yang tewas tercebur sumur di Jalan Raya Lenteng Agung RT 015 RW 005, Jagakarsa, Jakarta Selatan pada Selasa (12/4/2022).
Ali dipercaya lantaran sebelumnya ia sudah berpengalaman melakukan penyelamatan di medan yang terbilang berat.
Ali tak terbebani ketika dipercaya untuk turun ke dalam sumur.
Baca juga: Bikin Haru, Ayah Korban Bocah Tewas di Sumur Tua Peluk Erat Petugas Damkar Jagakarsa Sambil Menangis
Namun, tiba-tiba saja terjadi pergolakan batin dalam dirinya. Sebab, ia harus mengevakuasi jasad anak kecil.
"Wah secara psikis saya gimana ya. Karena anak saya pun laki-laki usianya sama," katanya saat ditanyai TribunJakarta.com pada Rabu (13/4/2022).
Warga sempat mengarahkan senter ke dalam sumur untuk memastikan petugas keberadaan jasad bocah itu.
Karena lokasi yang sempit dan disesaki warga, petugas terpaksa menumpang kontrakan warga untuk menyiapkan peralatan evakuasi sebelum turun ke sumur.
Detik-detik evakuasi Ozil
Setelah memakai sejumlah alat pengaman, Ali mulai turun ke sumur tua sedalam 15 meter itu.
Ia menembus kegelapan sumur dengan hanya bermodalkan senter yang terkait di body harness.
Sementara dari atas, rekannya berjaga-jaga menunggu aba-aba dari Ali.

Di dalam sumur, cerita Ali, suasana gelap dan pengap. Alat pernafasan (breathing apparatus) sangat membantunya turun ke bawah.
"Saat turun, saya sudah siapkan aba-aba. Kalau senter berkedip dua kali berarti stop, kalau nyala terus berarti masih aman," katanya.
Baca juga: Cerita Pilu Petugas Damkar Gendong Jasad Bocah 2,5 Tahun dari Sumur Tua: Saya Nangis, Terbayang Anak
Meski dibantu dengan senter, Ali mengaku mengalami keterbatas penglihatan.
Ali baru melihat korban setelah sedalam 10 meter.
Ia pun lantas diturunkan hingga air telah mencapai pinggannya.
"Saya minta turun ke bawah. Sekitar sepinggang itu saya masih enggak napak di dasar," katanya.
Setelah itu jasad Ozil berhasil ditarik keluar dari sumur tua.
Temui hal ganjil
Ali melihat Ozil sudah dalam keadaan mengambang tak bernyawa.
Saat ditemukan, jasad bocah itu mengambang dalam keadaan tengkurap.
Setelah yakin bisa menjangkau tubuh Ozil, ia lalu memegang tangan untuk membalikkan tubuh mungil itu.

"Begitu saya pegang tangannya, saya seketika merinding di dalam dan menangis. Saya teringat anak saya di rumah kenapa harus terjadi," ceritanya.
Namun, saat hendak dibalikkan, Ali menemui hal ganjil.
Baca juga: Bak Atraksi di Atas Tangga, Petugas Damkar Hati-hati Selamatkan Warga Pinggir Rel yang Sakit Keras
Ia merasa tubuh mungil Ozil seketika terbalik sendiri ke posisi terlentang.
"Mau saya gendong, tiba-tiba korbannya terbalik sendiri tanpa harus saya balik, seakan dia minta gendong," lanjutnya.
Ali lalu menggendong erat bocah itu sembari rekan dari atas menarik tali pengaman yang terpasang di tubuh Ali.
Dipeluk orang tua Ozil
Usai misi evakuasi berhasil, Ali lalu melepaskan sejumlah alat pengaman di tubuhnya.
Tiba-tiba saja, ayah dari Ozil, Reza menghampiri Ali di kontrakan warga.
Ia lalu memeluk erat tubuh Ali sembari menangis.

"Mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya. Udah membantu. Dia meluk sambil nangis," kata Ali.
Reza mengaku tak bisa memberikan apapun kepada petugas damkar.
Namun, Ali tak mengharapkan pemberian dari ayah Ozil itu.
"Saya bilang cuma ini yang bisa saya bantu. Memang jalannya Ozil sudah seperti ini. Sudah takdirnya," tambahnya.