Demo 21 April 2022, Polisi Tutup Jalan Harmoni Jakarta Pusat

Laporan wartawan TribunJakarta.com, Pebby Adhe Liana

TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Personel Kepolisian telah melakukan penutupan jalan dari arah Patung Kuda, menuju ke arah Harmoni, pada siang hari ini Kamis, (21/4/2022).

Hal ini dilakukan sebagai tindak lanjut adanya aksi demo yang berlangsung di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.

Menurut pantauan TribunJakarta.com, penutupan jalan dengan barrier besar berwarna hitam-putih dan dilakukan oleh personel kepolisian di Simpang Harmoni siang ini sekitar pukul 14.30 WIB.

Baik dari arah Jalan Hayam Wuruk menuju ke Istana Merdeka, atau Monas, maupun dari arah Monas-Harmoni.

Selain dilakukan di simpang Harmoni, penutupan jalan juga dilakukan pada Jalan Abdul Muis, Jakarta Pusat.

Baca juga: Seorang Pemuda Diamankan Polisi saat Mahasiswa Demo di Patung Kuda

Di Jalan Abdul Muis menuju Harmoni, sebuah pagar kawat berduri juga sudah dipasang oleh kepolisian.

Adapun sejumlah personel, telah disiagakan di sekitar Patung Kuda-Harmoni sejak pagi ini.

Untuk diketahui, sejumlah elemen mahasiswa kembali menggelar demo hari ini untuk menyuarakan beberapa hal.

Salah satunya, terkait penolakan wacana perpanjangan masa jabatan presiden dan juga meminta meminta pemerintah untuk turunkan harga kebutuhan pokok dan atasi ketimpangan ekonomi.

Awak TribunJakarta memantau, ratusan mahasiswa sudah berdatangan di sekitar Patung Kuda siang ini sekitar pukul 13.45 WIB.

Ratusan mahasiswa mulai melakukan long march dari IRTI Monas menuju Istana Negara.

Baca juga: Antisipasi Penyusup, Polisi Geledah Isi Tas Massa Mahasiswa yang Menuju DPR RI

Sayangnya aksi mereka untuk menyuarakan tuntutan terhadap Presiden RI Joko Widodo tertahan barikade kepolisian tepat di kawasan Patung Kuda.

Alhasil, para mahasiswa mencoba menembus barikade tersebut.

"Kita dorong satu langkah maju. Teman-teman masuk dalam barisan, rapatkan barisan. Tiga langkah revolusi ya. Tiga langkah maju ke depan," kata satu diantara orator dari mobil komando di lokasi.

Hingga berita ini diterbitkan, para mahasiswa mencoba melakukan negosiasi dan mendesak untuk menuju lokasi aksi.

"Gak apa-apa maju aja. Kita di sini sudah menyatakan aksi damai namun kita dihentikan. Perkuat bordernya, waktu negosiasi telah habis. Mau tidak mau kita harus menyampaikan tuntutan kita ke Bapak Presiden," pungkasnya.