Sudah Dagang Buah Lebih 30 Tahun, Wanita Ini Menangis Niatnya Sempurnakan Ibadah Berujung Penipuan

Sudah berjualan buah sejak merantau ke Jakarta pada tahun 1988 silam, hanya satu keinginan yang ingin sekali dilaksanakan Gasmi (57).

Editor: Elga H Putra
Tribunnews
Sudah berjualan buah sejak merantau ke Jakarta pada tahun 1988 silam, hanya satu keinginan yang ingin sekali dilaksanakan Gasmi. 

Lokasinya di Pasar Inpres Pasar Minggu, Jakarta Selatan.

Keluhkan pendapatan di Ramadan tahun ini.

Di Ramadan thun ini, Gasmi lebih banyak mengeluh.

Hal itu bukan tanpa alasan.

Ilustrasi Haji.
Ilustrasi Haji. (FAYEZ NURELDINE)

Sebab dagangannya hampir tak laku saat Ramadan.

Pernah suatu hari dagangannya busuk lantaran tak ada pembeli.

"Sekarang enggak bisa ngomong. Puasa ini bikin tambah rugi. Dagangan busuk semua dan mahal," katanya.

Gasmi dan suaminya tinggal di sebuah kontrakan di kawasan Pasar Minggu.

Harga kontrakannya Rp 3 juta per bulan.

Sementara anak-anaknya sudah berkeluarga.

Dulunya, suami Gasmi bekerja sebagai tukang gojek.

Baca juga: Ajak Pedagang Pasar Tanah Abang untuk Vaksin, Polisi Doakan Ibu-ibu Bisa Arisan Lagi

"Tadinya (suami Gasmi) tukang ojek. Tapi enggak laku-laku," ujarnya sambil tertawa.

Menjual buah-buahan merupakan pekerjaan sehari-harinya.

Hal itu ia lakukan semenjak merantau ke Jakarta pada tahun 1988.

Setaip hari, dirinya berangkat ke pasar menjual dagangannya pukul 03.WIB.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved