Marko Simic Beberkan Kebohongan Persija: Jadi Cadangan Karena Nagih Gaji, Bukan Perkara Taktik

TRIBUNJAKARTA.COM - Sejak putaran kedua Liga 1 2021-2022, Persija Jakarta mulaijarang memainkan Marko Simic.

Posisinya lebih sering diisi penyerang muda Taufik Hidayat.

Imbasnya, Persija gagal bersinar dan hanya mampu finis di posisi delapan klasemen.

Saat itu, Pelatih Persija Jakarta saat itu, Sudirman selalu berdalih bahwa keputusan mencadangkan Marko Simic karena kebutuhan taktik dan kondisi pemain.

Bahkan saking bosennya mendapat pertanyaan seputar Simic yang tidak kunjung dimainkan, Sudirman pernah sampai tertawa pada satu konferensi pers.

Baca juga: Marko Simic Umumkan Hengkang Sambil Bongkar Kebobrokan Persija: Setahun Gajinya Tidak Dibayar

Namun Marko Simic membeberkan kebenaran versinya terkait keputusan pelatih dan klub dengan tidak memainkannya.

Dalam surat terbuka yang diunggahnya di Instagramnya (@markosimic_77) hari ini, Selasa (26/4/2022), memutuskan untuk berbicara ke publik.

Menurutnya dia selalu dicadangkan pada akhir liga karena dirinya menagih gaji yang selama setahun tidak dibayarkan manajemen.

Pernyataan Marko Simic sekaligus menguak kebohongan Persija.

"Setelah berbulan-bulan janji tidak ditepati dan dibangkucadangkan hanya karena saya menagih hak, saya pikir kini saya perlu melangkah," terang Marko Simic.

Bahkan, bomber asal Kroasia itu mengungkapkan bahwa ada pihak-pihak yang ingin menghancurkan karirnya.

"Saya perlu melakukan yang terbaik untuk diri saya dan yang berhak saya dapatkan. Saya berada di situasi yang berat dan sulit pada tahun ini.  Beberapa orang telah membahayakan karir saya dan hal ini tidak akan pernah bisa saya terima, ujarnya.

Pada awal suratnya, Marko Simic lebih dulu mengumumkan kepergiannya dari Persija.

Marko Simic tegas mengatakan bahwa Persija telah melanggar kontrak dengan tidak membayar gajinya.

"Dengan berat hati saya harus mengumumkan bahwa saya telah mengakhiri kontrak saya dengan secara sepihak dengan Persija Jakarta karena klub telah melanggar kontrak setelah tidak membayar gaji saya selama satu tahun," kata Super Simic.

Pemain 34 tahun itu mengaku keputusannya hengkang dari Macan kemayoran sangatlah berat.

"Setelah 4,5 tahun pengabdian, 98 gol, empat trofi, momen-momen yang tidak terlupakan, penghargaan individu dan rekor yang saya pecahkan," tuturnya.

Dalam pernyatannya, Marko Simic berkali-kali menyatakan kecintaannya terhadap Persija, Jakarta dan Jakmania.

"I love you, Jak," tulisnya.