Perairan Teluk Bima Berubah Seperti Gurun Pasir: Ikan Sampai Mati, Warga yang Makan Keracunan
Lapisan berwarna cokelat yang cukup tebal itu seperti minyak dan diduga merupakan limbah dari Depo Pertamina yang mencemari air laut.
Yang terlihat adalah, limbah yang warnanya coklat di pinggir pantai, semakin ke dalam warnanya bercampur hitam.
Bahkan tangan staf Dinas Pariwisata yang merendam tangannya ke air laut, ketika disentuh justru terasa licin seperti terkena minyak.
Akan tetapi, pada permukaan laut tidak terlihat adanya minyak dan hanya sedikit ada bau sedikit.
"Ini agak berbau minyak ketika di dalam sini," ujar seorang staf Dinas Pariwisata Kota Bima, Suhardin.
Yang beredar luas di masyarakat, banyak yang menduga sumber limbah ini dari Depo Pertamina.
Keterangan DLH Kota Bima dan Pertamina
Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bima mengambil sampel air laut yang diduga tercemar limbah di depan Depo Pertamina Bima.
Kepala Dinas DLH Kota Bima, Syarif Bustaman yang dikonfirmasi mengaku pihaknya belum bisa menyampaikan apapun soal kondisi air laut di Teluk Bima saat ini.
Syarif mengatakan, pihaknya sudah memantau sebaran material limbah di Teluk Bima.
"Secara kasat mata, ini (limbah) semacam jelly foam. Tapi kandungannya masih harus diuji," ujarnya, saat ditemui TribunLombok.com setelah keluar dari kantor Pertamina.
Untuk hasil sampel air laut dan jelly foam ini, akan dibawa ke Laboratorium di Mataram untuk diteliti.
Syarif juga mengatakan, pihak Pertamina telah mengambil sampel dan akan membawanya ke Denpasar untuk diteliti.
Wartawan juga menanyakan, soal sampel yang diambil oleh pihak DLH dibawa masuk ke kantor Pertamina terlebih dahulu.
"Sampel tidak dibawa masuk, tapi kita sama-sama lakukan pencermatan," tegasnya.
Hal lain yang dikatakan Syarif, sampel yang telah diambil hari ini akan diambil ulang kembali saat berangkat ke Mataram besok pagi.