Keracunan Massal Makan Korban Tewas di Solo Buat Gibran Bereaksi, Terkuak Menu Nasi Boks

Keracunan massal akibat menyantap nasi boks memakan korban tewas di RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Sutterstock via Kompas.com
Ilustrasi keracunan makanan. Keracunan massal akibat menyantap nasi boks memakan korban tewas di RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Keracunan massal akibat menyantap nasi boks memakan korban tewas di RT 01/RW 01, Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Korban tewas akibat menyantap nasi boks yakni Jumadi (47) yang sempat mengalami tubuh menggigil.

Jumadi menghembuskan nafas terakhir saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Insiden keracunan nasi boks acara buka bersama membuat Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka bereaksi.

Selain itu, polisi juga memanggil pembuat nasi boks yang diduga menyebabkan Keracunan massal.

Baca juga: Bukber Mencekam di Solo, Puluhan Warga Tiba-tiba Keracunan hingga Tak Bisa Ikut Lebaran: 2 Meninggal

Nasi boks tersebut dibuat oleh warga yang masih jemaah Masjid At-Tiin.

Akibat menyantap nasi boks tersebut, puluhan warga RW 01 yang hadir dalam acara tersebut mengalami gejala keracunan.

Kasus keracunan nasi boka di Solo.
Kasus keracunan nasi boka di Solo. (TribunSolo.com dan Kompas.com)

Nasi boks yang disuguhkan dalam acara buka bersama tersebut bukan berasal dari katering.

Nasi boks berisi ayam bakar, lalapan, buah semangka, dan teh hangat tersebut rupanya dibuat salah seorang warga setempat.

Hal itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

Baca juga: Tragedi Menjelang Lebaran, 2 Warga Meninggal Setelah Keracunan Makanan

"Makanan itu yang membuat salah satu jemaah masjid At-Tiin," terang dia kepada TribunSolo.com.

"Dia masih warga satu RT sini (RT 01)," tambahnya.

Pembuat nasi box tersebut kini sudah dibawa ke Polsek Jebres untuk dimintai keterangan.

"Yang membuat makan sudah dimintai keterangan di Polsek Jebres," ujarnya.

Reaksi Gibran Rakabuming

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.
Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka. (TribunSolo.com/Vincentius Jyestha)

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyebut bakal mendalami kasus keracunan massal di Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Solo.

Dia akan melihat seperti apa kasus yang sebenarnya terjadi.

Gibran mengaku akan memberikan atensinya kepada kasus yang disebutkan juga memakan korban jiwa tersebut.

"Kalau tidak salah 50 orang ya yang jadi korban? Nanti coba kita lihat seperti apa," kata Gibran, kepada TribunSolo.com, Senin (2/5/2022).

Ketika disinggung apakah pihaknya akan membantu biaya perawatan para warga yang keracunan, Gibran menyebut bakal mengusahakannya.

"Apakah korban punya BPJS atau tidak, sebisa mungkin dari Pemkot akan bantu," katanya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa mengaku baru mendengar kabar keracunan massal saat berbuka puasa ini.

Akan tetapi, Teguh menyebut pihaknya akan menunggu terlebih dahulu terkait perkembangan terbaru dari kasus tersebut.

Baca juga: Perairan Teluk Bima Berubah Seperti Gurun Pasir: Ikan Sampai Mati, Warga yang Makan Keracunan


"Saya baru dengar kasus ini. Nanti kita lihat di rumah sakit mana, apakah ada BPJS atau tidak," kata Teguh.

"Tapi nanti ada kebijakan lah dari pihak pemerintah kota, karena sudah ada korban meninggal. Kami akan konfirmasi dulu," tambahnya.

Puluhan Warga Pucangsawit Batal Lebaran

Kasus keracunan di Solo hingga membuat satu kampung tak bisa rayakan lebaran
Kasus keracunan di Solo hingga membuat satu kampung tak bisa rayakan lebaran (Tribun Solo)

Dinas Kesehatan Kota Solo dan Polresta Solo sudah turun tangan dalam penanganan kasus keracunan massal yang terjadi di Kelurahan Pucangsawit, Kecamatan Jebres, Kota Solo.

Mereka telah mengambil sampel makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan massal tersebut, Minggu (1/5/2022).

Itu disampaikan Sekretaris RT 01, Sumarno.

"Sampel setahu saya yang dibawa hanya ayamnya," ucapnya kepada TribunSolo.com.

Terlebih, Sumarno menerangkan beberapa warga mendapati ayam bakar yang disajikan diduga sudah basi.

"Kemarin ada beberapa cuitan warga mengatakan saat mau makan, (lihat) ayamnya sudah tidak layak dimakan," terang Sumarno.

"Katanya sudah tidak segar, lembek, berkeringat, sudah basi. Tapi, sama warga nekat akhirnya terkapar sakit," tambahnya.

Ayam bakar yang disajikan dalam nasi box tersebut pun dilengkapi sejumlah lauk dan buah, di antaranya semangka.

"Waktu buka bersama kemarin itu menyajikan teh hangat sama nasi boks yang berisi nasi putih, ayam bakar, sama buah semangka," jelas Sumarno.

Nasi boks itu dibagikan ke hampir 100 warga yang hadir dalam acara buka bersama tersebut.

Meski demikian, masih ada beberapa boks yang tersisa dan kemudian dibagikan ke warga.

Warga kemudian menyantap makanan tersebut.

Beberapa di antara mereka kemudian mengalami gejala keracunan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Para pengurus RT dan RW kemudian berkoordinasi di grup WhatsApp dan ditemukan ada banyak warga yang mengalami gejala keracunan. Kurang lebih ada 90 warga.

"Pengurus RT dan RW kemudian mendatangi Solo Peduli untuk memint bantuan dan stand by," ujar Sumarno.

"Kami kemudian meminta warga yang mengalami sakit datang ke Solo Peduli untuk diperiksa. Warga datang berbondong-bondong untuk diperiksa,".

"Ada yang membaik, ada yang membutuhkan pemeriksaan lanjutan dan harus dirujuk untuk menjalani opname," tambahnya.

Korban Keracunan Bertambah Jadi 90 Warga

Jumlah korban keracunan di lingkungan RW 01, Kelurahan Pucangsawit bertambah dari 45 warga menjadi 90 warga.

Beberapa diantara mereka sempat menjalani pemeriksaan kesehatan di sejumlah fasilitas kesehatan.

Diantaranya, RSUD dr Moewardi, RS Dr Oen Kandang Sapi, RS Hermina, dan RS Kustati.

"Warga yang dibawa ke rumah sakit banyak kurang lebih ada 90-an," kata Sekretaris RT 01, Sumarno kepada TribunSolo.com.

"Dari 90-an itu, yang menjalani rawat jalan ada 60-an. Itu total dari satu RW yang terdiri dari 5 RT," tambahnya.

Mereka yang dirawat di fasilitas kesehatan sempat mengalami sejumlah gejala.

Diantarnya, pusing, mual, muntah, dan diare. Itu dirasakan mulai Minggu (1/5/2022) dini hari.

Sumarno menyebut warga yang mengalami gejala keracunan didominasi warga RT 01.

"Warga yang mengalami gejala didominasi RT 01," ucap dia.

"Itu karena mereka yang banyak menghadiri acara dan lokasi acara ada di RT 01," tambahnya.

Sumarno menambahkan ada satu warga yang meninggal dunia akibat gejala keracunan setelah menyantap makanan buka bersama.

"Meninggal ada satu warga atas nama pak Jumadi," ujarnya.

(*)


Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Soal Kasus Keracunan Massal Pucangsawit Solo, Gibran Sebut Pemkot Usahakan Bantu Biaya Pengobatan, dan judul Nasib Pembuat Nasi Box yang Memicu Keracunan Massal di Pucangsawit Solo, Diperiksa Polisi

 

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved