Cerita Kriminal
Dicari Sejak Malam Lebaran, Keberadaan Pemudik di Aceh di Lokasi Menyeramkan
Dicari sejak malam lebaran, keberadaan pemudik di Aceh ternyata berada di lokasi yang menyeramkan.
TRIBUNJAKARTA.COM - Dicari sejak malam lebaran, keberadaan pemudik di Aceh ternyata berada di lokasi yang menyeramkan.
Nasib tragis itu dialami oleh Farhan, pemuda berusia 20 tahun yang dalam perjalanan mudik dari Banda Aceh menuju Bireuen.
Menurut penuturan kakaknya, terakhir kali Farhan diketahui keberadaannya pada Minggu (1/5/2022) malam saat dia bilang hendak mudik ke kampung halamannya di Gampong Pulo Pineng Meunasah Dua, Jangka, Bireuen.
Namun sampai hari lebaran tiba, Farhan tak kunjung datang.
Bahkan pemuda itu jadi tak bisa dihubungi.
Baca juga: Libur Lebaran, Objek Wisata Situ Rawa Gede Diserbu Pengunjung: Segini Harga Tiket Masuk
Misteri keberadaan Farhan baru terungkap pada Selasa (3/5/2022) pagi.
Farhan ditemukan dalam kondisi sudah tidak bernyawa di sebuah sumur tua di kebun warga Dusun Lhok Weng, desa setempat, sekitar pukul 07.00 WIB.
Temuan mayat dalam sumur mengejutkan warga setempat, lalu warga melaporkan peristiwa itu ke Polsek Jangka.

Warga sekitar Mukhtaruddin (51) mengatakan, mayat tersebut ditemukan di kebun milik Aman Surya (50), ibu rumah tangga warga Bugak Mesjid.
Saat itu, kata Mukhtaruddin, Aman Surya datang ke kebun untuk mengontrol kebunnya.
Pulang dari sawah, ia menuju ke kebun bermaksud mencuci kaki.
Lalu saat tiba di dekat sumur dia mencium bau busuk.
Karena dia takut sendiri di lokasi, Aman Surya lari ke pemukiman warga dan melaporkan kepada seorang warga.
Saat warga melihat ke lokasi, ternyata ada mayat laki-laki dengan posisi terlungkup dalam sumur.
Baca juga: Tak Marah atau Kesal, Nagita Slavina Ungkap Reaksinya Pertama Tahu Isu Raffi Ahmad Selingkuh
Warga kemudian melapor kepada perangkat gampong dan diteruskan ke polisi.
Kasat Reskrim Polres Bireun, AKP Arief Sukmo Wibowo menuturkan, dugaan sementara, korban merupakan korban pembunuhan dikarenakan saat ditemukan terdapat bekas percikan darah di lokasi penemuan.
Juga ada bekas sayatan di leher dan lengan serta memar di dada.
Saat ditemukan, posisi korban di dalam sumur dalam keadaan posisi telungkup.

Setelah mayat Farhan dievakuasi dari sumur yang berada di kebun, terlihat ada luka gorok di leher pemuda tersebut.
Selain itu, warga juga menemukan sepeda motor Honda Vario merah putih BL 4349 ZBC milik korban di sekitar lokasi kejadian.
Sepeda motor itu ditemukan sekitar 100 meter arah barat dari lokasi sumur tempat korban ditemukan meninggal.
Jenazah korban dievakuasi personel Polsek Jangka, Opsnal Satreskrim dan unit identifikasi Polres, petugas Puskesmas Jangka dan masyarakat dari dalam sumur dan dievakuasi ke RSUD dr Fauziah untuk Visum et Repertum.
Berdasarkan hasil analisa sementara, korban Farhan diduga dibunuh dan di sekitat lokasi karena ditemukan ceceran darah di tubuh korban.
Selain itu ditemukan bekas penganiayaan berat, leher korban luka gorok dan di bagian tubuh dibacok serta memar di bagian tubuh korban.
Sebelum dibunuh dan diduga korban dianiaya kemudian di bunuh di lokasi dan mayat di buang ke dalam sumur kebun tua.
Artikel ini telah tayang di SerambiNews.com dengan judul 5 FAKTA Penemuan Mayat dalam Sumur di Bireuen; Baru Mudik, Hilang dan Terapung dengan Luka Gorok