Hepatitis Akut di Jabodetabek
Plt Wali Kota Ungkap Ada 1 Kasus Hepatitis Akut Misterius di Bekasi: Dirujuk ke RSCM
Mengenai maraknya kasus hepatitis misterius, Tri telah mengimbau jajarannya terutama Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan kewaspadaan.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Jaisy Rahman Tohir
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI SELATAN - Pelaksana Tugas (Plt) Wali Kota Bekasi Tri Adhianto menyebutkan, terdapat satu kasus pasien diduga hepatitis akut atau misterius di salah satu rumah sakit swasta di wilayahnya.
"Kemarin ada satu di (Rumah Sakit) Hermina bukan warga Kota Bekasi dan langsung dirujuk ke RSCM (Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo)," kata Tri Senin (9/5/2022).
Mengenai maraknya kasus hepatitis misterius, Tri telah mengimbau jajarannya terutama Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk meningkatkan kewaspadaan.
"Kita akan sosialiasi sampai di tingkat yang paling rendah, nanti posyandu akan kita berikan edukasi sebagai langkah awal untuk memberikan sosialisai," ungkapnya.
Menurut dia, di Kota Bekasi sampai sejauh ini belum ada temuan kasus serupa yang terjadi. Masyarakat diminta tetap tenang dan menjaga kebersihan serta kesehatan sebagai upaya pencegahan.
Baca juga: 3 Anak di Jakarta Meninggal, NasDem Minta Pemprov DKI Tanggap Antisipasi Hepatitis Akut
"Terkait dengan upaya pencegahan dengan penyebaran hepatitis ini dan hari ini saya kira masih belum terjadi lonjakan (kasus)," ujarnya.
Dikutip Tribunnews.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah meningkatkan kewaspadaan setelah Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan kasus Hepatitis Akut sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).
Diketahui, penyakit tersebut telah menyerang anak-anak di Eropa, Amerika, dan Asia.
Penyebabnya juga belum diketahui secara spesifik sejak 15 April 2022.
Diberitakan sebelumnya, jumlah laporan kasus terus bertambah.

Di Indonesia, dilaporkan ada tiga pasien dengan dugaan Hepatitis Akut yang telah meninggal dunia.
Tiga pasien tersebut meninggal dalam waktu berbeda dalam rentang waktu dua minggu.
Juru Bicara Kemenkes, Siti Nadia Tarmizi, juga memberikan penjelasan terkait pasien yang meninggal dengan dugaan Hepatitis Akut tersebut.
Ia mengatakan, berdasarkan hasil investigasi kontak terhadap tiga kasus yang meninggal dunia datang dari fasilitas kesehatan berbeda.
Ketiga pasien itu, sudah dalam kondisi stadium lanjut ketika datang ke fasilitas kesehatan.
“Tiga kasus datang sudah pada kondisi stadium lanjut. Sehingga, hanya memberikan waktu sedikit bagi tenaga kesehatan untuk melakukan tindakan pertolongan,” ucapnya saat memberikan keterangan pers terkait Perkembangan Kasus Hepatitis Akut di Indonesia secara virtual, Kamis (5/5/2022).