Polemik Nama JIS yang Asing: Muncul Wacana Stadion Anies Baswedan hingga Cap Raja Pamer
Kini, Pemprov DKI tegah menimbang-nimbang, terutama terkait penamaan yang dinilai tidak sesuai Undang-Undang yang berlaku.
Penulis: Dionisius Arya Bima Suci | Editor: Jaisy Rahman Tohir
TRIBUNJAKARTA.COM - Stadion kebanggaan baru warga Jakarta, Jakarta International Stadium (JIS) kini melahirkan polemik baru.
Setidaknya dalam sepekan terakhir, perbincangan tentang JIS adalah tentang namanya yang asing dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang mendapat cap raja pamer dari PDIP.
Kini, Pemprov DKI tegah menimbang-nimbang, terutama terkait penamaan yang dinilai tidak sesuai Undang-Undang yang berlaku.
Bahkan, kini muncul wacana baru, JIS akan diganti nama menjadi Stadion Anies Baswedan.
Usul tersebut pun ditampung.
Baca juga: Penamaan JIS Harus Pakai Bahasa Indonesia, PSI Sarankan Anies Gelar Pemilihan Nama Lewat Voting
Polemik Nama JIS
Pemprov DKI Jakarta tengah mempertimbangkan akan mengganti nama JIS.
Hal ini diungkapkan Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menanggapi pernyataan eks anggota Ombudsman Alvin Lie yang menyoroti penamaan JIS yang tidak menggunakan bahasa Indonesia.
Pasalnya, Alvin Lie menyoroti nama JIS yang tidak sesuai dengan Undang-Undang karena bukan Bahasa Indonesia.
Pemprov DKI akan menimbang penamaan stadion kebanggaan warga Jakarta itu karena takut dengan potensi pelanggaran terhadap Undang-Undang yang berlaku.
"Nanti akan kami pertimbangkan ya, kami akan lihat sejauh mana aturan dan ketentuannya. Masukan dan saran tentu kami akan pertimbangkan ya," ucapnya di Balai Kota, Senin (10/5/2022) malam.
Ariza menjelaskan, penamaan JIS tak menggunakan bahasa Indonesia lantaran Jakarta ingin menyejajarkan diri dengan kota-kota lain di dunia.
"Jakarta tidak hanya kota bagi Indonesia, tetapi Jakarta juga kota seperti kota-kota lain di dunia. Jadi, sudah menjadi kota internasional," ujarnya.
Baca juga: Dihadiri Ribuan Jakmania, Persija Jakarta Jajal Lapangan JIS, Anies: Janji Itu Dilunasi
Ia pun menyebut, Pemprov DKI di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan terus berupaya menjadikan Jakarta sebagai kota yang aman dan nyaman bagi semua orang.
"Tidak hanya warga negara Indonesia, tetapi dari warga negara dunia lainnya," kata Ariza.