Cerita Kriminal
Sopir Truk Elpiji Ceritakan Sadisnya Begal di Cilincing:Pelaku Serang Babi Buta hingga Sabet Celurit
Sebagian dari keenam pemuda itu menenteng celurit dan mengancam Fajri beserta Agus.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino
TRIBUNJAKARTA.COM, CILINCING - Rabu (11/5/2022) dini hari tadi, sopir truk pengangkut gas elpiji, Al Fajri (36) dan kernetnya Agus Tiar (50), menjadi korban aksi komplotan begal di Jalan Cakung Cilincing Raya, Cilincing, Jakarta Utara.
Peristiwa mengerikan itu diceritakan Fajri bermula ketika truk yang dikemudikannya baru saja keluar tol Kebon Baru di wilayah Semper Barat setelah mengangkut gas elpiji dari kawasan Buaran, Jakarta Timur.
Sekitar pukul 01.00 WIB, kondisi lalu lintas di Jalan Cakung Cilincing Raya, setelah keluar tol, sedang lengang.
Baru saja memasuki Jalan Cakung Cilincing Raya selepas keluar tol, truk yang dikemudikan Fajri disetop seorang pemuda.
"Pas lampu merah itu saya dicegat satu orang. Tiba-tiba nyamper ke dekat setir, mungkin dia mau minta duit langsung mecahin kaca," kata Fajri saat ditemui di Mapolsek Cilincing, Jakarta Utara, Rabu siang.
Fajri yang panik mencoba tancap gas, namun ditahan Agus yang malahan berupaya turun dari truknya.
Baca juga: Kernet Truk Gas Tergeletak Sekarat di Cilincing usai Dibacok Komplotan Begal: Tolong Bang!
Ternyata, saat Agus turun, ada lima orang lainnya yang menghampiri truknya.
Sebagian dari keenam pemuda itu menenteng celurit dan mengancam Fajri beserta Agus.
"Dia ini ngancem-ngancem mau bacok. Terus saya ambil tabung gas mau saya timpa ke dia, cuman nggak kena," kata Fajri.

Keenam begal itu semakin membabibuta menyerang Fajri dan kernetnya.
Di satu kesempatan, salah satu begal mengayunkan celuritnya membacok sang kernet.
Alhail, Agus terkena luka bacok di bagian perut, lengan, dan tangannya.
Sementara Fajri luka memar akibat pukulan benda tumpul di lengan kanannya.
Baca juga: Nyaris Seperti Kasus Nagreg, Mahasiswi Ini Dengar Sendiri Dirinya Mau Dibuang Pelaku Usai Ditabrak
Selepas menganiaya dirinya dan Agus, Fajri mengungkapkan komplotan begal ini langsung menggasak barang-barang berharga dari dalam truk.
Termasuk merampas dua tabung gas elpiji muatan truk tersebut.
"Jadi mereka ngambil gas dua, tas isinya hape sama dompet. Dompet isinya ATM sama surat-surat kendaraan," kata Fajri.
Fajri menambahkan, Jalan Cakung Cilincing Raya adalah jalur yang selama ini dilewatinya selepas mengangkut gas dari Buaran.
Pembegalan dini hari tadi nyatanya bukan pertama kali dirasakan Fajri.
Baca juga: Kisah Dua Polwan yang Viral: Terungkap Diselingkuhi Suami, Ada Juga yang Main Api dengan Tokoh Agama
Sebelumnya, Fajri sudah dua kali mengalami hal serupa ketika melintas di lokasi yang sama.
"Itu rute biasa lewat situ. Karena kalau kita mau lewat BKT kan rawan juga, akhirnya lewat situ, lebih cepat lewat Kebon Baru," katanya.
"Saya udah tiga kali begitu. Pertama saya nggak turun, saya labas tancap gas. Kedua kali tabung gas saya ilang tiga," sambung dia.
Polisi Tangkap Tiga Pelaku
Menyusul peristiwa berdarah dini hari tadi, Unit Reskrim Polsek Cilincing sudah membekuk tiga dari enam orang komplotan begal tersebut.
Kapolsek Cilincing Kompol Robinson Manurung mengatakan, ketiga pelaku yang ditangkap memiliki peran masing-masing.
"Pelaku yang sudah ditangkap tiga orang, ada yang ngebacok, ada yang ngambil tabung gas, ada yang mecahin kaca," kata Robinson di Mapolsek Cilincing.
Ketiga pelaku masing-masing bernama Alfandi, Raihan Rabbani, dan M. Ramdani.
Dini hari tadi, mereka memberhentikan truk bermuatan gas elpiji 3 kilogram yang dikemudikan sopir Al Fajri (36) dan kernetnya Agus Tiar (50).
Dalam proses pembegalan, Alfandi berperan mengambil tas dan memukul wajah korban.
M Ramdani ialah pelaku utama yang membacok korban beberapa kali pada saat kejadian.
Sedangkan Raihan Rabbani, pada saat kejadian dini hari tadi, juga berperan memukul korban dengan tangan kosong.
Baca juga: Mempelai Pria Kabur di Hari Pernikahan, Kisah Sedih Pengantin Wanita Berdiri Sendiri di Pelaminan
Mereka ditangkap dari kediamannya di sekitaran Kampung Beting, Semper Barat, Cilincing, Jakarta Utara.
Kapolsek mengungkapkan, pelaku M. Ramdani sempat melakukan perlawanan saat ditangkap.
Alhasil, polisi terpaksa menembak kakinya.
"Salah satunya pada saat kita tangkap, yang membawa celurit itu melakukan perlawanan, sehingga kita berikan tindakan tegas terukur," kata Robinson.
Atas perbuatannya, tiga pelaku yang sudah tertangkap dijerat pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan pemberatan.
Polisi juga masih mengejar tiga pelaku lainnya yang terlibat aksi kejahatan ini.