Ramai Kemunculan Kasus Cacar Monyet, Berikut Asal-usul, Gejala Awal hingga Cara Menyebarnya
Ramai kasus penyakit cacar monyet, berikut asal-usul, penyebab, hingga gejalanya.
TRIBUNJAKARTA.COM - Ramai kasus penyakit cacar monyet, berikut asal-usul, penyebab, hingga gejalanya.
Penyakit yang sangat langka, monkeypox atau cacar monyet kembali menyebar di Amerika Serikat (AS).
Kasus cacar monyet dilaporkan terjadi pada seorang pasien yang dirawat di rumah sakit di Massachusetts yang baru-baru ini melakukan perjalanan ke Kanada dengan transportasi pribadi, Rabu (18/5/2022).
Pada 2021, dua orang yang bepergian dari Nigeria ke AS didiagnosis mengidap penyakit tersebut, menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC).
Cacar monyet sebagian besar ditemukan di Afrika Barat dan Tengah, tetapi kasus tambahan telah terlihat di Eropa, termasuk Inggris Raya dan sejumlah negara dalam beberapa tahun terakhir.
Kasus-kasus itu biasanya terkait dengan perjalanan internasional atau hewan impor yang terinfeksi cacar, kata CDC.
Baca juga: Kenali Ciri-ciri Gejala Hepatitis Akut dan Pencegahannya, Simak Langkah Penanganan Jika Terinfeksi
Pada Kamis, Spanyol mengonfirmasi tujuh kasus cacar monyet di Madrid dan sedang menyelidiki 22 lainnya.
Italia juga mengonfirmasi kasus pertamanya dan pejabat kesehatan masyarakat Kanada mengumumkan mereka sedang menyelidiki 17 kasus dugaan cacar monyet di Montreal.
Lantas dari mana cacar monyet berasal dan bagaimana gejala awal serta cara penyebarannya? Berikut penjelasannya.
Asal-usul Cacar Monyet
Cacar monyet berasal dari hewan liar seperti hewan pengerat dan primata, dan terkadang menular ke manusia.
Cacar monyet pertama kali diidentifikasi oleh para ilmuwan pada 1958 ketika dua wabah penyakit seperti cacar terjadi di koloni monyet yang dipelihara untuk penelitian, kata CDC.
Namun, pembawa penyakit utama cacar monyet masih belum diketahui, meskipun tikus Afrika diduga berperan dalam penularan.
Kasus cacar monyet pertama yang diketahui pada manusia tercatat pada tahun 1970 di Republik Demokratik Kongo.