Formula E

Ubah Aturan, Pemprov DKI Izinkan Pameran Mobil Replika Formula E Saat Car Free Day

Pemprov DKI Jakarta mengubah aturan soal keikutsertaan partisipan saat Car Free Day (CFD). Mobil replika Formula E boleh dipamerkan.

Tribunnews/Gheovano Alfiqi
Replika mobil balap Formula E dipamerkan di Jakarta International Velodrome, Rawamangun, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022). Pemprov DKI Jakarta mengubah aturan soal keikutsertaan partisipan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci


TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Pemprov DKI Jakarta mengubah aturan soal keikutsertaan partisipan saat hari bebas kendaraan bermotor (HBKB) atau Car Free Day (CFD).

Dengan perubahan aturan ini, maka pameran mobil replika Formula E di kawasan Bundaran HI diperbolehkan.

Sekretaris Dinas Perhubungan DKI Jakarta Masdes Arouffy mengatakan, hanya partisipan yang sudah terdaftar dan mendapat izin yang boleh menggelar acara di area CFD.

"Partisipan yang terdaftar atau telah disetujui yang boleh. Yang belum boleh itu pedagang, kecuali dagangannya di luar koridor, hanya di jalan penghubung," ucapnya saat dikonfirmasi, Sabtu (28/5/2022).

Sebagai informasi, pameran mobil balap replika ini merupakan bagian dari upaya Pemprov DKI menyosialisasikan Formula E yang akan dilaksanakan pada 4 Juni 2022 mendatang.

Baca juga: PA 212 Ancam Anies, Sahroni Tegas Soal Miras Saat Ajang Formula E: Tak Ada Penjualan dan Logo Bir

Masdes pun memastikan, pameran ini sudah mendapat izin dari Dinas Perhubungan.

Terlebih, mobil yang dipamerkan hanya replika saja.

"Ini hanya replika, tidak ada mesin kendaraannya, jadi boleh," ujarnya.

Chairman Organizing Committee Jakarta EPrix 2022, Ahmad Sahroni berpose di dekat replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022).
Chairman Organizing Committee Jakarta EPrix 2022, Ahmad Sahroni berpose di dekat replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur, Kamis (26/5/2022). (WARTA KOTA/ANGGA BHAGYA NUGRAHA)

Anak buah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan ini mengatakan, penyesuaian aturan CFD ini ditetapkan berdasarkan hasil rapat yang digelar pada Jumat (27/5/2022) kemarin.

Walau demikian, ia menampik bila aturan diubah hanya demi bisa menggelar pameran mobil balap Formula E.

Baca juga: Waduh, PA 212 Ancam Boikot Anies di Pilpres 2024 Gegara Formula E, Ini Alasannya!

Ia menyebut, penyesuaian dilakukan berdasarkan hasil evaluasi terhadap kondisi penyebaran Covid-19 yang makin melandai.

"Bukan karena mau ada pameran, tapi karena situasi Covid-19 memang sudah semakin melandai atau membaik," kata dia.

"Sekarang kan PPKM di DKI Jakarta sudah turun ke Level 1," sambungnya.

Suasana Car Free Day Jakarta di Bundaran HI, Minggu (22/5/2022).
Suasana Car Free Day Jakarta di Bundaran HI, Minggu (22/5/2022). (Pebby Ade Liana/TribunJakarta.com)

Diberitakan sebelumnya, replika mobil balap Formula E bakal hadir di Car Free Day (CFD) atau Hari Bebas Kendaraan Bermotor (HBKB).

Hal ini dipastikan oleh Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni dalam acara unboxing replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Pulogadung, Jakarta Timur.

"Iya ini dipamerin CFD juga nih biar masyarakat melihat secara langsung Formula E tuh jenisnya seperti apa," jelasnya di lokasi, Kamis (26/5/2022).

Baca juga: Ajang Formula E Habiskan Dana Lebih dari Rp120 Miliar, Grup Entertainment Kasih Rp100 Miliar

"Dan ini akan kita sajikan juga untuk masyarakat melihat. Nanti semoga perizinannya cepat selesai dan berharap Sabtu atau Minggu dapat dilihat khalayak banyak agar mengetahui mobil Formula E yang orang pengin banyak tahu, kan banyak orang gak tau dan inilah nanti kita sajikan di Jakarta," tambahnya.

Crazy Rich Tanjung Priok ini menyebut pihaknya tengah mengurus masalah perizinan tersebut.

Sehingga untuk titik lokasi pastinya masih akan diinformasikan lebih lanjut di kemudian hari.

"Tempatnya nanti akan kita kasih tau lebih lanjut yang penting izinnya dulu. Jangan sampai mobil dipajang, izinnya gak ada, nanti jadi masalah," paparnya.

Pembalap Formula E Hanya Pakai Simulator untuk Kenalan dengan Sirkuit Ancol

Foto udara yang diambil di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/4/2022), memperlihatkan sirkuit Formula E yang balapannya akan digelar pada 4 Juni 2022. AFP/ADEK BERRY
Foto udara yang diambil di Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta Utara, Rabu (27/4/2022), memperlihatkan sirkuit Formula E yang balapannya akan digelar pada 4 Juni 2022. AFP/ADEK BERRY (Tribunnews/AFP/ADEK BERRY)

Pembalap Formula E bakal lakukan simulasi sebelum memulai balapan pada 4 Juni mendatang.

Hal ini diungkap Head of Technical Operations at Formula E Holdings, Barry Mortimer saat acara unboxing replika mobil balap Formula E di Jakarta International Velodrome, Jakarta Timur.

"Jadi pembalap akan melakukan simulasi di simulator. Mereka akan berkendara di sirkuit itu menggunakan simulator supaya terbiasa," katanya di lokasi, Kamis (26/5/2022).

Nantinya para team bakal menerima peta terkait lintasan Formula E.

Peta ini pun telah diberikan sejak beberapa minggu sebelum mereka tiba. Sehingga memudahkan para pembalap saat menjajal simulator.

Baca juga: H-9 Formula E, 22 Ribu Tiket di Dalam Sirkuit Sold Out, Sahroni: Yang Mahal Malah Cepat Habis

"The teams do simulation. Mereka akan menerima peta trek beberapa minggu sebelum mereka tiba," lanjutnya.

Oleh sebab itu, Ketua Komite Pelaksana Formula E Jakarta Ahmad Sahroni menyebut Formula E berbeda dengan Formula 1.

"Gak ada tes lintasan, beda dengan Formula 1, ada waktu dari Kamis, Jumat, Sabtu qualified. Nah ini waktunya seharian cuma beda 4 jam dia langsung balapan. Dia udah latih di simulator," terangnya.

Spesifikasi Mobil Balap Formula E

Dilansir dari Kompas.com, Formula E menggunakan mobil balap bertenaga listrik dengan spesifikasi yang mengagumkan. Sebab, mobil ini tak hanya kencang, tapi juga ramah lingkungan.

Mobil balap bertenaga listrik Formula E diciptakan dengan mengedepankan efisiensi tenaga. Berbeda dengan mobil balap Formula 1 (F1) yang dibuat sekencang-kencangnya sesuai dengan regulasi.

Ajang balap Formula E mulai diperkenalkan pada 2014 di Beijing, China. Sejak musim 2018-2019, Formula E sudah menggunakan mobil generasi kedua atau disebut Gen2.

Ilustrasi Formula E
Ilustrasi Formula E (Istimewa Via Tribunnews.com)

Mobil ini memiliki panjang 5.160 mm, lebar 1.770 mm, dan tinggi 1.050 mm, serta jarak sumbu roda 3.100 mm. Baterai yang digunakan memiliki kapasitas 52 kWh.

Tenaga maksimal yang dapat digunakan oleh masing-masing mobil adalah 250 kW (335 tk). Tenaga disalurkan ke roda belakang lewat transmisi yang spesifikasinya hanya diketahui oleh tiap pabrikan.

Mobil balap Formula E memiliki kemampuan akselerasi 0-100 km/jam dalam waktu 2,8 detik. Sedangkan top speed yang dapat dicapai, bisa tembus hingga 280 km/jam.

Regulasi menentukan bahwa tiap mobil memiliki berat minimum 903 kg. Berat tersebut sudah termasuk pebalap dan baterai seberat 385 kg yang ditempatkan di belakang pebalap.

Mobil balap Formula E juga menerapkan sistem pengereman regeneratif. Sistem ini memanfaatkan energi kinetik dari putaran roda, lalu diubah ke energi listrik yang akan dikembalikan lagi ke baterai.

Sistem tersebut dapat diatur secara manual oleh pebalap menggunakan tuas yang ada di belakang setir.

Formula E menggunakan pemasok ban tunggal dari Michelin, dengan tipe Pilot Sport. Ban depan memiliki lebar 245 mm dan ban belakang lebarnya 305 mm, dengan diameter pelek 18 inci.

Ban tersebut didesain khusus dan dapat digunakan pada kondisi trek kering maupun basah. Berbeda dengan F1 yang memiliki tipe ban yang berbeda, yakni kering dan basah.

Pada area pebalap, mobil balap Formula E dilengkapi dengan perangkat pelindung kepala Halo yang dipasangi lampu LED. Lampu tersebut akan menyala tergantung mode tenaga yang digunakan.

Secara spesifikasi, persaingan tiap tim bisa dikatakan seimbang. Sebab, semua mobil menggunakan bodi, sasis, baterai, dan suspensi depan yang seragam.

Bagian yang berbeda hanyalah mesin atau powertrain, suspensi belakang, dan perangkat lunak mobil. Powertrain sendiri meliputi motor listrik, transmisi, dan inverter. Ketiga komponen tersebut masih boleh diubah oleh tim pabrikan.

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved