Formula E
Atap Tribun Sirkuit Formula E Ambruk, Anggota DPRD DKI Kenneth Minta Panitia Transparan
Salah satu atap tribun di arena sirkuit Formula E Jakarta ambruk. Anggota DPRD DKI Jakarta Hardiyanto Kenneth beri tanggapan.
Selain itu, Kent pun menyoroti soal ditutupnya layanan Taman Impian Jaya Ancol untuk umum, pada 4 Juni 2022 mendatang, karena perhelatan ajang balap mobil listrik Formula E.
Hanya yang memiliki tiket Formula E Jakarta bisa masuk ke kawasan wisata tersebut.
"Ini menurut saya kebijakan yang blunder dan ngaco oleh pengelola Ancol. Kenapa harus dipaksakan untuk warga Jakarta yang ingin masuk Ancol harus membeli tiket Formula E, tidak bisa seperti itu membuat kebijakan, itu namanya pemaksaan terhadap warga," ketus Kepala Badan Penanggulangan Bencana (BAGUNA) DPD PDIP DKI Jakarta itu.
Menurutnya, banyak masyarakat yang ingin masuk Ancol hanya untuk melihat-lihat pantai dengan dikenakan tarif normal yaitu hanya Rp25 ribu dibandingkan harus membayar Ancol Festival seharga Rp250 ribu.
"Pengelola Ancol hanya memperbolehkan warga yang masuk ke Ancol dengan membeli tiket Ancol Festival seharga Rp250 ribu, dengan kondisi ekonomi belum pulih karena efek Pandemi Covid-19, harga tersebut termasuk mahal. Lah orang cuma mau ke pantai aja kok, malah dipaksa beli tiket Formula E, sangat lucu menurut saya," tegas Kent.
Kent pun menilai ditutupnya layanan Taman Impian Jaya Ancol untuk umum telah melanggar Undang Undang No 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen, terutama di Pasal 4 yang mengatur Hak Konsumen untuk mendapatkan layanan tanpa adanya diskriminasi dan ada konsekwensi hukumnya.
"Saran saya pihak manajemen Ancol baca dulu Undang- Undang No 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen ini, jangan nanti salah buat kebijakan dan blunder akhirnya malah jadi susah sendiri. Ini namanya diskriminasi dan juga manipulasi, seakan-akan pengunjung yang ingin bermain di Ancol dituliskan tiket formula E, agar tiketnya terlihat laku. Pengunjung Ancol dibebani untuk membeli tiket padahal ia hanya ingin bermain di pantai tanpa harus menonton Formula E," beber Kent.
Namun, sambung Kent, masyarakat yang membeli tiket Ancol Festival Rp250 ribu dapat menikmati seluruh unit rekreasi Ancol seperti Dunia Fantasi, Seaworld Ancol, Ocean Dream Samudra, dan Atlantis Water Adventures, dan menikmati beberapa titik layar besar nonton bareng Jakarta Eprix 2022, padahal tidak semua masyarakat Jakarta mempunyai kemampuan ekonomi untuk membeli tiket terusan tersebut.
"Itu tidak masuk akal dalam membuat kebijakannya. Artinya Ancol hanya diperuntukan untuk warga menengah ke atas, tapi tidak memihak kepada warga menengah ke bawah yang hanya ingin melihat-lihat pantai hanya dengan membayar Rp25 ribu untuk masuk Ancol. Kebijakan ini sangat dzolim menurut saya," ketus Kent.
Kata Kent, tidak semua pengunjung Ancol suka untuk menonton balap mobil listrik Formula E. Seharusnya, Pemprov DKI Jakarta seharusnya bisa menggratiskan bagi warga yang ingin masuk ke Ancol.
"Enggak semua orang suka nonton Formula E, waktu saya nanya sama masyarakat nama-nama pembalap Formula E, masyarakat saja gak ada yang kenal, bagaimana masyarakat mau nonton? Kan gak mungkin masyarakat di suruh membeli kucing dalam karung, kalau perlu gratiskan saja masuk Ancol dan tiket nonton Formula E tersebut. Itu baru benar menjunjung tinggi asas keadilan, jangan malah masyarakat kecil disuruh bayar," ketus Ketua IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhannas RI) PPRA Angkatan LXII itu.
Lalu, Kent pun menyindir soal commitment fee sebesar Rp560 miliar yang telah dibayarkan Pemprov DKI ke Formula E melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), hingga saat ini tidak jelas.
"Kan DKI masih punya utang Rp560 miliar kepada Warga Jakarta, terkait commitmen fee, dan hingga saat ini belum ada penjelasan dari Pak Anies, untuk mengakomodir Hak Interpelasi saja sampai hari ini dia gak berani hadir. Padahal Interpelasi itu hanya semacam anggota dewan untuk bertanya saja dan Pak Anies kan juga punya hak untuk menjawabnya, ngapain takut sih? Dan patut diketahui bahwa uang komitmen fee tersebut bersumber dari APBD yang notabene adalah uang warga Jakarta jadi seharusnya anggaran Rp560 miliar tersebut bisa di subsidi untuk mengratiskan tiket bagi warga Jakarta untuk masuk Ancol dan nonton pagelaran Formula E pada tanggal 4 Juni nanti, langkah ini jika dilakukan menurut saya akan berdampak baik ke Pemprov DKI itu sendiri, satu sisi target untuk memperkenalkan mobil listrik ke warga Jakarta tercapai dan satu sisi lagi warga jadi bisa mengenal dan menjadi familiar terhadap balapan Formula E ini," tegas Kent.
Kent pun meminta kepada Anies Baswedan di penghujung masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta untuk tidak membuat kebijakan yang aneh dan akhirnya akan membuat namanya rusak seumur hidup, dan berpotensial menjadi batu sandungan menodai karir politiknya.
"Jangan membuat kebijakan yang aneh-aneh di akhir-akhir masa jabatan, nanti bisa rusak nama seumur hidup," pungkasnya.