Private Party Remaja di Depok
Polisi Temukan Barang Tak Lazim di TKP Private Party Depok, Pengelola Rumah Kena Tipu Sampai Nombok
Polisi dari Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok melakukan penggerebekan acara private party yang diglar di kawasan Sukmajaya.
TRIBUNJAKARTA.COM, SUKMAJAYA - Polisi dari Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok melakukan penggerebekan acara private party yang diglar di kawasan Sukmajaya, Depok.
Saat penggerebekan, polisi menemukan banyak kejanggalan dan barang-barang yang tak lazim.
Acara private party itu berlangsung di sebuah rumah besar di kawasan Sukmajaya ini berlangsung pada Sabtu (4/6/2022) tengah malam hingga Minggu (5/6/2022) dini hari.
Lantaran tak berizin, polisi dari Direktorat Intelkam Polda Metro Jaya dan Polres Metro Depok pun menggerebek acara ini.
Ketika digerebek, polisi mendapati ratusan remaja yang tengah larut dalam alunan musik EDM, bahkan beberapa diantara remaja ini ada yang tengah mabuk minuman keras.
Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno, mengatakan, sejumlah panitia acara tersebut telah diamankan dan dibawa ke Polda Metro Jaya.
Baca juga: Private Party Ratusan ABG di Depok, Pengakuan Pengelola: Bilangnya dari Kampus Acara Ulang Tahun
Diketahui, bahwa acara tersebut memiliki tarif yang beragam dan harus dibayar setiap peserta.
"Sekira Rp 300 ribuan, perorangan hingga Rp 8 juta untuk yang VVIP," ungkap Yogen di Polres Metro Depok, Pancoran Mas, Senin (6/6/2022).

Bahkan untuk peserta yang membeli tiket VVIP akan mendapatkan minuman keras secara gratis.
"Ada yang perorangan dan juga VVIP, misalnya kalau VVIP dapat bonus berapa botol (minuman keras) gitu," ungkapnya.
Dari lokasi, Yogen mengatakan pihaknya juga mengamankan beberapa alat pengeras suara untuk dijadikan barang bukti, hingga alat kontrasepsi.
Baca juga: Penyesalan Dinar Candy Pakai Bikini Protes PPKM, Kuasa Hukum: Dia Beri Kritik dengan Gayanya
"Kemarin kita amankan beberapa soundsystem dan beberapa barang bukti seperti alat kontrasepsi yang belum dipakai. Ditemukan di dalam suatu kamar di dalam rumah itu," tuturnya.
Namun terkait dugaan alat kontrasepsi tersebut akan digunakan untuk pesta seks, Yogen mengatakan pihaknya belum tahu persis.
"Kita belum tahu persis kelanjutan klarifikasi dari Intel Polda, namun memang pada saat itu ditemukan (alat kontrasepsi) belum digunakan masih utuh 10 kotak, kita amankan juga," pungkasnya.
Pengakuan Pengelola: Bilangnya dari Kampus Acara Ulang Tahun
