3 Penyebab Iklan Digital Gagal dan Salah Sasaran yang Sering Diabaikan

Tiga penyebab utama iklan digital dinilai gagal dan tips menghindari iklan yang tidak tepat sasaran.

Penulis: Fransisca Andeska Gladiaventa | Editor: Mikhael Gewati
Dok. Thaniakhoedigital.com
ThaniaCoach & Consulting adalah konsultan dengan nama asli Thania Kusmalinda. Konsultan ini akan siap membantu dalam memaksimalkan iklan digital milik Anda. 

TRIBUNJAKARTA.COM – Seorang pengiklan kerap gagal dalam menjalankan iklan di berbagai channel digital, baik itu di media sosial, seperti TikTok, Facebook, dan Instagram hingga di marketplace ads, ataupun search engine.

Definisi gagal pun bisa diartikan bermacam-macam, misalnya hanya memiliki sedikit audience yang melihat iklan, sedikit mengunjungi produk dari link yang sudah diiklankan, hingga mendatangkan keuntungan minim dan tidak sebanding dengan biaya iklan.

Meski pengiklan telah menjalankan berbagai strategi dan menyusun struktur iklan dengan maksimal, tetapi terkadang ada iklan yang masih belum menghasilkan performa yang baik.

Anda pasti dibuat heran dengan hal tersebut dan terus memikirkan apa penyebab dari iklan yang tidak memberikan hasil maksimal.

Menurut ThaniaCoach & Consulting, terdapat tiga penyebab utama iklan digital dinilai gagal atau tidak tepat sasaran yang terkadang diabaikan oleh pengiklan.

1. Pahami tujuan iklan untuk kejar branding atau selling

Kurang pas dalam menentukan tujuan iklan di awal merupakan kondisi yang umum terjadi. Maka dari itu, pengiklan perlu memahami kembali apa tujuan utama iklan yang ingin disampaikan.

Jika tujuannya untuk mengejar branding, cobalah untuk fokus mengiklankan apa yang menjadi kelebihan dari produk Anda dan menciptakan engagement. Hal ini bertujuan untuk menciptakan brand image yang lebih kuat diingatan konsumen.

Namun, perlu diingat bahwa branding memiliki tujuan jangka panjang. Jadi, kalau iklan yang dibuat sekarang tidak mendatangkan revenue, bisa jadi iklan tersebut akan mendatangkan revenue pada masa mendatang.

Hal itu karena brand image yang telah terbentuk sebelumnya menjadi lebih kuat dan terus diingat oleh konsumen.

Apabila tujuan iklan yang dibuat adalah untuk selling atau meningkatkan penjualan dalam waktu dekat, Anda bisa menambahkan kekuatan iklan dengan konten-konten berbau promo, seperti diskon, pemberian hadiah, dan lainnya. Langkah ini diambil untuk membuat konsumen tertarik dan segera membeli produk Anda.

Meski demikian, setiap produk yang diiklankan bisa memiliki tingkat keberhasilan berbeda dalam setiap channel iklan. Ini terjadi karena setiap produk yang diiklankan mempunyai permasalahan yang cukup kompleks.

Maka dari itu, Anda perlu melakukan riset terlebih dahulu untuk menentukan channel branding atau selling yang akan digunakan dalam beriklan.

Lakukan A/B test selama dua minggu hingga satu bulan untuk melihat hasilnya. Lalu perhatikan pula pengaturan biaya atau budgeting pada kedua tujuan iklan tersebut agar tidak terjadi pemborosan dalam pemasangan iklan.

2.  Pertimbangkan harga produk yang diiklankan

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
KOMENTAR

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved