Cerita Kriminal
Akhir Sandiwara Wahyu Cs, Sempat Ngaku Hilang Tenggelam Demi Uang Rp3 Miliar, Kini Meringkuk di Bui
Wahyu Suhada (35), si aktor utama sandiwara kasus laporan palsu tenggelam di Kalimalang Bekasi akhirnya menyerahkan diri setelah sempat buron.
Penulis: Yusuf Bachtiar | Editor: Wahyu Septiana
Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNJAKARTA.COM, CIKARANG - Wahyu Suhada (35), si aktor utama sandiwara kasus laporan palsu tenggelam di Kalimalang Bekasi akhirnya menyerahkan diri setelah sempat buron.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan mengatakan, Wahyu telah menyerahkan diri ke Polsek Cikarang.
"Sudah diamankan, sekarang sedang diperiksa, tadi (menyerahkan diri) sekira pukul 16.00 WIB," kata Gidion kepadanya wartawan, Kamis (9/6/2022).
Ketika sandiwaranya terbongkar, Wahyu lanjut Gidion, sempat melarikan diri berpindah-pindah tempat untuk menghindari kejaran polisi.
"Mobile, dia berpindah-pindah tempat, sekarang masih diperiksa oleh penyidik kami," terangnya.
Baca juga: Jengkelnya Tim SAR Ngubek Kalimalang Cari Wahyu Tenggelam, Ternyata Sandiwara Kematian Rp 3 Miliar
Kronologi
Sebelumnya diberitakan, sekelompok pria nekat merekayasa kecelakaan demi mendapatkan klaim asuransi.

Kebohongan tersebut sempat dilaporkan ke polisi hingga muncul kecurigaan.
Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan mengatakan, kabar ini pertama kali didapat anggota Polsek Cikarang Pusat.
"Pada hari Sabtu 4 Juni 2022 sekira pukul 04.30 WIB datang seorang laki-laki ke Polsek Cikarang Pusat," kata Gidion.
Laki-laki tersebut berinisial DS, dia melaporkan telah terjadi kecelakaan lalu lintas di Jalan Inspeksi Kalimalang antara kendaraan roda dua dengan roda empat.
Baca juga: Bikin Repot Tim SAR, Rekaman CCTV Ungkap Skenario Laporan Palsu Kecelakaan Tenggelam di Kalimalang
Petugas yang sedang berjaga lalu mendatangi tempat kejadian perkara (TKP), di sana terdapat seorang laki-laki berinisial AM (36).
"Piket Polsek Cikarang Pusat langsung mengamankan TKP dan melaporkan ke Unit Laka Lantas Polres Metro Bekasi," ucap Gidion.
Hasil introgasi, pria berinsial AM mengaku kecelakaan.
Kendaraan sepeda motornya ditabrak dari belakang oleh Fortuner berwarna hitam.
Setelah itu, dia dan rekannya bernama Wahyu yang diboceng terperosok ke dalam aliran Kalimalang bersama kendaraannya.

"Pria tersebut mengaku sebagai korban tabrak lari, ketika anggota tiba di TKP motor sudah ada di irigasi Kalimalang dan temannya dilaporkan tenggelam," ujarnya.
Polisi berusaha bertindak cepat.
Tim SAR Gabungan dikerahkan untuk mencari satu orang korban bernama Wahyu yang tenggelan di Kalimalang.
"Seseorang atas nama Wahyu dalam pencarian karena informasinya dari para pihak atau yang bersangkutan adalah tercebur di sungai Kalimalang," ujarnya.
Setelah berjam-jam pencarian, tidak ada tanda-tanda keberadaan Wahyu di aliran Kalimalang.
Polisi lanjut Gidion, terus melakukan pendalaman selama proses pencarian Wahyu.
Sampai ditemukan sebuah kejanggalan.
"Dari hasil penyelidikan baik secara saintifik Kemudian data-data lapangan, memastikan bahwa kejadian kemarin adalah bukan kejadian yang sesungguhnya tapi merupakan kejadian yang direkayasa," jelas Gidion.

Wahyu kata Gidion, merupakan otak dari rekayasa kecelakaan ini.
Dia sampai sekarang dipastikan masih hidup dan dalam pencarian polisi.
"Saudara Wahyu masih hidup dan masih berada di suatu tempat, hanya belum ketahuan di mana tempatnya," tegas Gidion.
Baik DS, AM dan Wahyu seluruhnya bersekongkol.
Mereka sudah merencanakan aksi rekayasa kecelakaan lalu lintas ini sejak satu bulan lalu.
Selain mereka, terdapat dua orang lagi yakni, ARI (34), berperan sebagai orang yang pura-pura menolong korban di TKP.
Lalu pelaku satu lagi berinisial TS (34), dia berperan sebagai sopir yang mengantar Wahyu menggunakan kendaraan roda empat.
Baca juga: Viral Pria Dibegal saat Asyik Makan Nasi Goreng di Pinggir Jalan Kota Bekasi
"Mereka melakukan perbuatan tersebut adalah untuk mendapatkan klaim asuransi," ucap Gidion.
Sebelum kejadian, para pelaku berkumpul di daerah Kota Bekasi menggunakan dua kendaraan sepeda motor dan satu kendaraan mobil.
Mereka selanjutnya melintas ke arah Karawang daerah Teluk Jambe, di sini para pelaku merusak kendaraan roda dua menggunakan batu.
Tujuannya, agar kendaraan roda dua tersebut benar-benar nampak rusak seperti ditabrak dari belakang.
Setelah itu, para pelaku mengarah ke TKP, di sana Wahyu memerintahkan AM agar menceburkan diri bersama kendaraan roda dua yang telah dirusak.
"DS dan ARI pura-pura menolong dan melapor, sedangkan Wahyu dan T pergi menggunakan mobil," paparnya.
Akibat perbuatannya, para pelaku dijerat pasal 220 KUHPidana laporan palsu dengan ancaman hukuman penjaran satu tahun empat bulan.
Terlilit Utang
Kapolres Metro Bekasi Kombes Polisi Gidion Arif Setyawan mengatakan, motif Wahyu (34) dan teman-temannya nekat bikin skenario kecelakaan tenggelam di Kalimalang diduga karena kelilit utang.
"Kalau informasinya begitu (utang), kami dalami terlilit utang atau tidak, dia berusaha mengeklaim asuransi," kata Gidion.
Asuransi yang digunakan Wahyu menjanjikan uang Rp3 Miliar, dengan catatan, penggunanya meninggal dunia.
"Ide dari Wahyu, karena menginisiasi, dia aktor intelektualnya untuk melakukan peristiwa ini sehingga terjadi," ucap Gidion.
Bikin Repot Tim SAR
Ulah Wahyu Cs telah merugikan banyak pihak, terutama kepolisian dan Tim SAR gabungan yang berusaha melakukan pencarian.
Wahyu (34) adalah dalang dari sandiwara tenggelam di Kalimalang.
Hal ini dilakukan untuk klaim asuransi kematian senilai Rp3 miliar.
Kekecewaan dirasakan BPBD Kabupaten Bekasi selaku koordinator Tim SAR gabungan, tidak kurang 50 personel sempat dikerahkan demi mencari Wahyu.
"Tidak kurang dari 50 personel kami diterjunkan, tujuh sampai 10 perahu kami kerahkan," kata Muhammad Said Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Bekasi.
Said menjelaskan, proses pencarian Wahyu dilakukan secara profesional dengan penyisiran dan pengamatan visual.
Prosesnya berlangsung sejak Sabtu (4/6/2022) pagi, tidak lama dari laporan tenggelamnya Wahyu yang diterima Polsek Cikarang Pusat.
"Kemarin 6 sampai 7 kilo meter kami melakukan penyisiran ke arah Kota Bekasi," jelas dia.

Tim SAR gabungan kata dia, tidak pernah pandang bulu dalam melakukan pertolongan.
Kabar tenggelamnya Wahyu langsung direspon cepat petugas.
Namun sayang, niat baik dan jerih payah tim SAR gabungan dicideriai dengan ulah Wahyu Cs yang ternyata hanya membual.
"Kalau ada yang melaporkan orang tenggelam dimana pun di wilayah Kabupaten Bekasi, kami tidak menanyakan urusan-urusan lain langsung ke lokasi melakukan tindakan awal," tegas dia. (*)