Ratusan Taman Direvitalisasi, Wagub Sebut Ia dan Anies Ingin Buat Jakarta jadi Lebih Indah
Dengan demikian, diharapkan taman bisa menjadi tempat antar-individu untuk belajar serta bermain. "Ada lebih dari 100 taman," katanya.
Penulis: Nur Indah Farrah Audina | Editor: Acos Abdul Qodir
Dalam tayangan YouTube-nya, Anies merinci jumlah taman kota dan jalur hijau semasa kepemimpinannya sebagai Gubernur DKI Jakarta.
"Ruang ketiga ini sejak tahun 2018-2021 itu kita membangun dan merevitalisasi 296 taman kota, 29 hutan kota, 154 jalur hijau. Ini adalah ruang-ruang ketiga di Jakarta yang memang dibangun untuk berinteraksi," ucapnya yang dikutip TribunJakarta.com, Sabtu (15/1/2022).

Lebih lanjut, mantan Menteri Pendudukan dan Kebudayaan menyebut ruang ketiga ini menjadi tempat interaksi yang mengedepankan perasaan kesetaraan antar warga.
Sehingga tak mengandung unsur segmentasi dan malah justru menyasar untuk semua.
"Nah ruang ketiga inilah yang kita bangun dan kita ingin rumah ruang ketiga itu memiliki beberapa prinsip. Pertama dia harus memberikan perasaan kesetaraan, dia harus memberikan perasaan inklusif. Kemudian dia menjadikan tempat orang berinteraksi, orang berkegiatan dan dia harus memberikan sebuah pengalaman tinggal di kawasan perkotaan. Urban space, experience. Itulah ruang ketiga," sambungnya.
Tak hanya itu. Anies juga menyampaikan capaian pembangunan ruang ketiga lainnya, yakni pembangunan trotoar sepanjang 241 kilometer di seluruh wilayah DKI Jakarta.
Pembangunan ini dilakukan sebagai wujud ruang interaksi. Di mana, konsep yang diusung ialah trotoar bukan lagi sekedar tempat berjalan, namun dapat membuat perjalanan menjadi pengalaman.
"Ada yang di sana untuk berjalan kaki antara tempat kerja dan rumah. Ada jg komunitas-komunitas yang beraktivitas disitu. Banyak aktivitas warga yang menggunakan trotoar sebagai tempat mereka menjalankan kegiatan," paparnya.
Baca juga: Dari Anies sampai Terawan, Inilah Daftar Nama Menteri yang Pernah Kena Reshuffle di Era Jokowi
Kemudian, ia mencontohkan penataan stasiun, yakni di delapan stasiun sebagai bentuk ruang ketiga lainnya dengan mewujudkan ruang transisi dan interaksi.
Terakhir, ia memberikan contoh menyulap jalan raya menjadi tempat bagi pejalan kaki.
"Lalu kita melakukan reclaiming street mengkonversi kawasan yang tadinya digunakan untuk kendaraan diubah menjadi jalan untuk pejalan kaki. Itu kita lakukan di kawasan Dukuh Atas itu ada Jalan Kendal yang semula jalan raya diubah jadi untuk pejalan kaki," ungkapnya.