Pilpres 2024

Amien Rais Unggah Pemikiran Ketua Umum Partai Ummat: Apa yang Salah dengan Politik Identitas?

Politisi senior yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mempertanyakan apa salahnya dengan politik identitas.

Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
tribun jatim/sofyan arif candra
Politisi senior yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mempertanyakan apa salahnya dengan politik identitas. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Politisi senior yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mempertanyakan apa salahnya dengan politik identitas.

Hal itu disampaikan Amien Rais di akun Instagramnya.

Dalam postingannya, Amien Rais menuliskan pandangan Ketua Umum Partai Ummat yang juga menantunya, Ridho Rahmadi.

"Apa Yang Salah Dengan Politik Identitas?," tanya Amien Rais dalam keterangan postingannya, Selasa (21/6/2022).

Dituliskan Amien Rais, sebagian mengasosiasikan politik identitas dengan agama.

Baca juga: Tak Disangka, Partai Besutan Amien Rais Ternyata Idolakan Ridwan Kamil Capres 2024

Padahal, menurut Amien Rais, justru dengan moral dan agama, politik memiliki arah dan tujuan.

"Sementara, tanpa moral dan agama, politik menjadi kabur dan tak tentu arah," tulis mantan Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu.

Sedangkan dalam foto yang diunggah, Amien Rais mengunggah ulang pemikiran dari sang menantu yang membahas tentang politik identitas.

Politisi senior, Amien Rais mengutip ucapan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok soal pencalonan Jokowi saat menyinggung soal masalah cukong.
Politisi senior yang juga Ketua Majelis Syuro Partai Ummat, Amien Rais mempertanyakan apa salahnya dengan politik identitas.(Youtube Amien Rais Official)

Berikut ini pembahasan Ridho Rahmadi selaku Ketua Umum Partai Ummat yang juga menantu Amien Rais soal politik identitas.

Ada yang mengatakan "jangan satukan agama dan politik". Yang mengatakan ini, menganggap agama adalah dongeng dan sekedar ritual kuno, yang tak bisa menyelesaikan masalah manusia modern.

Bagu mereka, agama tak perlu dibawa-bawa cukup disimpan di dalam laci dan diamalkan sesekali.

Mereka selalu mengatakan "Bahaya Politik Identitas" jika politik dicampur dengan agama.

Mereka mengatakan, "Politik Identitas akan memecah belah".

Untuk itu jangan dibiarkan apalagi diikuti.

Baca juga: Amien Rais Minta Luhut Mundur, Ketum Partai Rakyat Nilai Usulan Terlalu Mengada-ada

Mereka yang mengatakan "jangan satukan agama dan politik" adalah orang-orang tidak paham kalau mereka tidak paham.

Karena politik yang berlandaskan nilai-nilai moral dan agama adalah politik yang adiluhung; adalah politik kualitas tinggi.

Sebaliknya, politik yang jauh dari nilai-nilai moral dan agama adalah politik mafia yang menghalalkan segala cara dan berakhir dengan proses pembusukan.

Dengan moral dan agama, politik memiliki arah dan tujuan. Benar dan salahnya jelas, karena bersumber kepada petunjuk Tuhan.

Postingan Amien Rais yang mengunggah pandangan menantunya yang juga Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi.
Postingan Amien Rais yang mengunggah pandangan menantunya yang juga Ketua Umum Partai Ummat Ridho Rahmadi. (Instagram Amien Rais)

Sekali benar selamanya benar, sekali salah selamanya salah.

Tanpa moral dan agama, politik kehilangan arah dan tak bertujuan.

Benar dan salahnya selalu kabur, karena tergantung kepentingan pragmatis dan cenderung nista.

Hari ini benar, besok bisa jadi salah; di sini benar, di sana bisa jadi salah.

Mereka yang berteriak "Bahaya Politik Identitas" berdasar agama adalah orang-orang yang tidak sadar kalau mereka tidak sadar.

Persis seperti kata Imam Ghazali, manusia tipe ini adalah paling merepotkan, karena dia tidak mengerti bahwa dia sesungguhnya tidak mengerti, namun merasa paling mengerti.

Karena justru moral dan agama lah yang mengajarkan politik persatuan sementara kepentingan pribadi dan kelompok lah yang memecah kesatuan.

Karena justru moral dan agama lah yang mengajarkan politik yang sadar akan amanah yang kelak akan dipertangungjawabkan.

Dan politik tanpa identitas lah yang cenderung tidak bertanggung jawab dan tidak punya jati diri.

Agama bukanlah sekedar dongeng kuno atau ritual tradisi. Agama adalah petunjuk dan solusi. Yang relevan lintas zaman dan generasi.

Sumber: Tribun Jakarta
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved