Kontroversi Holywings
Tak Sampai 24 Jam Dilaporkan Soal Promo, Ini Kondisi Holywings di Jakarta
Kondisi Holywings di sejumlah lokasi di Jakarta terlihat gelap dan sepi pada Jumat (24/6/2022) malam. Tak sampai 24 jam setelah dilaporkan ke polisi.
Penulis: Gerald Leonardo Agustino | Editor: Ferdinand Waskita Suryacahya
TRIBUNJAKARTA.COM - Kondisi Holywings di sejumlah lokasi di Jakarta terlihat gelap dan sepi pada Jumat (24/6/2022) malam.
Kondisi itu terlihat setelah tidak sampai 24 jam Holywings dilaporkan soal promo minuman keras (miras) bagi orang bernama Muhammad dan Maria.
Holywings dilaporkan Sapma Pemuda Pancasila (PP) hingga Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) DKI Jakarta ke Polda Metro Jaya.
Laporan itu dibuat pada Jumat (24/6/2022) yang teregister dengan nomor STTLP/B/3139/VI/2022/SPKT POLDA METRO JAYA atas pelapor Muhammad Akbar Supratman.
Selain itu, Himpunan Advokat Muda Indonesia (HAMI) juga dilaporkan Holywings Indonesia ke Polda Metro Jaya, Kamis (23/6/2022). Laporan tersebut teregistrasi dengan nomor LP/B /3135/VI/2022/SPKT/Polda Metro Jaya.
Baca juga: Massa GP Ansor Gelar Aksi di Holywings Gunawarman, Pasang Poster Penista Agama
Holywings Gunawarman Digeruduk Puluhan Massa GP Ansor

Gerakan Pemuda (GP) Ansor DKI Jakarta menggelar aksi di Holywings Gunawarman, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022) malam.
Pantauan TribunJakarta.com, massa GP Ansor yang berjumlah puluhan orang tiba di Holywings Gunawarman sekitar pukul 21.30 WIB.
Massa kemudian berkumpul tepat di depan gerbang masuk Holywings Gunawarman.
Baca juga: Ada Info Bakal di-Sweeping GP Ansor, Begini Kondisi Terkini Holywings PIK Malam Ini
Massa terlihat membawa poster yang kemudian dipasang di gerbang Holywings.
"Tutup Holywings. Holywings penista agama!" demikian bunyi poster tersebut.
Wakil Ketua DPW GP Ansor DKI Jakarta M Sofyan Hadi mengatakan, aksi malam ini digelar secara damai.
"Kita pastikan keberagaman tidak boleh ada yang menyulutnya. Kita datang dengan damai, menjunjung aksi ini dengan damai, tidak boleh ada anarkisme. Ini titik pertama, mari kita niatkan semoga tidak ada lagi hal yang serupa terjadi," kata Sofyan di lokasi.

Sofyan juga memastikan tidak ada penyusup dalam aksi damai di depan Holywings Gunawarman.
"Satu pesan moral, kejadian hari ini yang menyinggung kelompok tidak boleh terjadi. Kalau itu terjadi, Ansor Banser siap melawan, terdepan, menyuarakan kebenaran," ujar dia.
Kondisi Terkini Holywings PIK

Setelah ada informasi GP Ansor bakal melakukan sweeping, Holywings Dragon PIK, Penjaringan, Jakarta Utara, terpantau sepi dari adanya aktivitas.
Pantauan TribunJakarta.com pada Jumat (24/6/2022) malam, tidak ada aktivitas tertentu di Holywings PIK hingga pukul 21.00 WIB kecuali adanya penjaaan sekuriti berbaju 'Holy Guard'.
Baca juga: Polisi Ungkap Motif Holywings Promosi Miras Gratis Pakai Nama Muhammad dan Maria
Lampu neon yang biasanya menyala pada papan bertuliskan Holywings Dragon terpantau mati.
Selain itu, terpantau pula tidak ada kedatangan pengunjung hingga malam hari ini di Holywings PIK.
Tidak ada yang terpantau masuk melalui pintu gerbang depan Holywings Dragon PIK.
Namun, tampak sekuriti tetap beraga di depan gerbang serta akses masuk tempat hiburan tersebut.
Begitu pula aparat kepolisian dari Polsek Metro Penjaringan yang juga berada di lokasi.
6 Orang Jadi Tersangka

Promosi minuman keras (miras) gratis bagi orang bernama Muhammad dan Maria yang dilakukan Holywings Indonesia berujung penetapan 6 orang sebagai tersangka.
Keenam tersangka itu berinisial EJD (27), DAD (27), NDP (36), EA (22), AAB (25), dan AAM (25). Empat inisial terakhir adalah perempuan.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Pol Budhi Herdi Susianto mengatakan, seluruh tersangka bekerja di Holywings Indonesia.
Tersangka EJD menjabat sebagai direktur kreatif Holywings Indonesia.
"Perannya adalah mengawasi 4 divisi yaitu divisi kampanye, divisi production house, div graphic designer, dan divisi media sosial," kata Budhi di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat (24/6/2022) malam.

"Direktur kreatif yang menyetujui atau tidak terhadap apa yang dihasilkan staf-staf di bawahnya," sambungnya.
Tersangka NDP merupakan kepala tim promosi Holywings Indonesia yang bertugas desain program dan meneruskan ke tim kreatif.
"Ketiga DAD, laki-laki, 27 tahun, sebagai desain grafis yang membuat foto virtual. Keempat saudari EA, perempuan, 22 tahun, selaku admin tim promo yang bertugas mengupload ke medsos," terang Budhi.
Sementara itu, tersangka AAB menjabat sebagai sosial media officer yang bertugas memposting postingan sosial media terkait Holywings.

"Keenam saudari AAM sebagai admin tim promo yang betugas memberikan request atau permintaan ke tim kreatif dan memastikan sponsor untuk event-event yang ada di HW," ungkap Kapolres.
Budhi mengatakan, penggunaan Muhammad dan Maria dalam promosi miras gratis itu bertujuan untuk menarik pelanggan, khususnya outlet Holywings yang tingkat penjualannya di bawah target.
"Motif dari para tersangka adalah mereka membuat konten-konten tersebut untuk menarik pengunjung datang ke outlet HW, khususnya di outlet yang presentase penjualannya di bawah target 60 persen," kata Budhi.
Namun demikian, lanjut Budhi, dalam kasus ini penyidik akan mendalami motif lain dari para tersangka.
"Kita akan terus dalami motif lain kenapa (mengunggah promosi miras dengan nama Muhammad dan Maria)," ujarnya.
Kapolres menjelaskan, promosi miras bagi orang bernama Muhammad dan Maria diunggah pada Rabu (22/6/2022) malam.
Pada Kamis (23/6/2022) pagi, penyidik Polres Metro Jakarta Selatan langsung melakukan penyelidikan dengan mendatangi kantor Holywings Indonesia di kawasan BSD, Tangerang Selatan.
"Jadi kami sudah bergerak cepat sebelum ini menjadi ramai. Tindak pidanananya sudah ada karena sudah diupload," ujar Budhi.
Keenam tersangka dijerat Pasal 14 ayat 1 dan ayat 2 UU RI No 1 tahun 1946 dan Pasal 156 atau pasal 156 a KUHP.
Kemudian, Pasal 28 ayat 2 UU RI nomot 19 tahun 2016 tentang perubahan atas UU RI Nomor 11 tahun 2008 tentang ITE.
"Ancaman hukumannya paling lama 10 tahun penjara," tutur Kapolres.
Sebelumnya, Holywings Indonesia memposting promo minuman alkohol untuk orang bernama Muhammad dan Maria.
Namun beberapa jam kemudian postingan promo itu hilang dari Instagram resmi Holywings.
Meski sudah dihapus, postingan yang dianggap mengandung unsur SARA itu sudah ditangkap layar oleh beberapa netizen hingga akhirnya viral di media sosial.
Dalam postingan yang dibuat Holywings itu, dituliskan nama Muhammad dan Maria di depan botol minuman beralkohol.
Usai promo minuman alkohol untuk yang bernama Muhammad dan Maria itu viral, manajemen Holywings Indonesia akhirnya buka suara.
Melalui akun Instagram resminya di @holywingsindonesia, manajemen Holywings Group menyatakan permintaan maaf terbuka.
Dalam kasus ini, manajemen menyebut promosi bernada SARA itu dilakukan tanpa sepengetahuan mereka.
"Terkait dengan viralnya unggahan kami (Holywings Indonesia) yang menyangkut penggunaan nama "Muhammad & Maria", kami segenap tim manajemen Holywings Indonesia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia yang terganggu akibat kelalaian dari tim promosi kami," tulis akun tersebut.
Holywings Indonesia mengaku tidak ada maksud apapun terkait dengan promosi tersebut.
Untuk itu, Holywings Indonesia akan memperbaiki manajemennya kedepannya agar lebih baik lagi.
"Tidak sampai maksud hati kami untuk mengaitkan agama ke dalam bagian dari promosi kami. Sekali lagi, kami dari manajemen Holywings Indonesia meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia terkait hal tersebut," jelasnya.