Maskot Kota Jakarta, Pemkot Jakarta Timur Bangun Tugu Salak Condet di Kramat Jati
Salak Condet dan Elang Bondol merupakan maskot kota Jakarta yang sudah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 1796
Penulis: Bima Putra | Editor: Acos Abdul Qodir
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KRAMAT JATI - Pemkot Jakarta Timur membangun Tugu Salak Condet sebagai destinasi wisata budaya Betawi di Jalan Dewi Sartika, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur.
Camat Kramat Jati Rudy Syahrul mengatakan pembangunan Tugu Salak Condet yang berada di lahan milik Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI itu secara resmi dimulai pada Selasa, 28 Juni 2022.
"Salah satu tujuan pembangunan yang utama adalah melambangkan cagar budaya Betawi di lingkungan wilayah Condet," kata Syahrul saat dikonfirmasi di Jakarta Timur, Kamis (30/6/2022).
Salak Condet dan Elang Bondol merupakan maskot kota Jakarta yang sudah ditetapkan secara resmi melalui Keputusan Gubernur DKI Jakarta No 1796 tahun 1989.
Namun meski gambar maupun patung Elang Bondol mencengkeram Salak Condet mudah ditemukan, kini keberadaan Salak Condet sudah sulit ditemukan dan bahkan dilupakan.
"Yang melaksanakan Sudin kebudayaan Jakarta Timur. Terkait pembangunannya silakan ke Sudin Kebudayaan," ujar Rudy.
Baca juga: Maskot Kebersihan di Halim Jadi Tempat Baru Warga Swafoto
Pada tahun 2021 lalu Pemprov DKI Jakarta pernah menyatakan berencana menjadikan kawasan Condet di Kelurahan Balekambang yang banyak ditanami Salak Condet sebagai destinasi wisata.
Eka Darmawan yang kala itu menjabat Camat Kramat Jati mengatakan lokasi yang akan dijadikan agro wisata tersebut merupakan lahan dengan luas sekitar 3,3 hektare dekat aliran Kali Ciliwung.
Lokasinya beda dengan lahan agro wisata Cagar Buah Condet yang sudah dikelola Pemprov DKI Jakarta, lahan ini awalnya merupakan milik warga namun kini sudah dibebaskan Pemprov DKI.
"Pada lahan ini sudah ditanami bermacam-macam tanaman, namun yang lebih dominan itu pohon Salak Condet yang kini jumlahnya mencapai 1.600 pohon," kata Eka, Jumat (18/6/2021).
Baca juga: Pengamat Sarankan Anies Baswedan Agar Nama Tokoh Betawi Buat Taman Hingga Gedung Dibanding Jalan
Nantinya warga dapat berkunjung dan melihat Salak Condet yang merupakan bagian dari maskot DKI Jakarta tapi kini keberadaannya sangat langka dan tidak ditemukan dijual di pasar.
Selain bertujuan mengenalkan Salak Condet warga diharapkan ikut membantu melestarikan sehingga keberadaannya tidak hanya muncul di patung Elang Bondol mencengkram Salak Condet.
"Selain Salak Condet ada 140 pohon duku yang setiap tahunnya sudah bisa dipanen. Kemudian ada Melinjo yang kini jumlahnya mencapai 30 pohon. Tanaman-tanaman ini memiliki banyak sejarah karena sudah ada sejak ratusan tahun lalu," ujarnya.