Cerita Jenderal TNI Lulusan Terbaik: Lihai Piloti Pesawat Tempur, Skillnya Runtuh Saat Nyetir Mobil
Lihai menjadi pilot pesawat tempur tak menjamin Marsma Wastum lihai mengendarai mobil.
Penulis: Elga Hikari Putra | Editor: Yogi Jakarta
Dia kemudian melanjutkan daftar ke Akademi Militer lantaran ingin menjadi seorang prajurit TNI Angkatan Darat.
Namun takdir berkata lain. Berdasarkan hasil seleksi, Wastum dinyatakan lebih layak bergabung dengan TNI Angkatan Udara hingga akhirnya dia diterima di Akademi Angkatan Udara (AAU).
Pernah langgar aturan taruna

Wastum menuturkan, dirinya sempat melanggar aturan taruna ketika dirinya diberi kesempatan pulang libur ke kampung halaman.
Hal itu terpaksa dilakukan Wastum demi membantu ayahnya menjadi buruh tani.
"Sebenarnya taruna kalau pulang itu kan gaboleh pakai baju sipil tapi itu saya langgar karena ga mungkin saya di rumah, bapak saya ke sawsah saya ga bantuin, saya anak cowok satu-satunya," jelas Wastum.
Hingga ada cerita lucu saat Wastum berstatus taruna senior.
Kala itu, dia melarang adik tingkatnya untuk mendatangi rumahnya.
Sebab, Wastum selama di rumah melepaskan seragam taruna demi membantu ayahnya menyangkul di sawah.
Baca juga: Jenderal Andika Tak Main-main Soal Seleksi Perwira Karir TNI: Kalau Gagal, Ya Sudah
Suatu ketika beberapa junior Wastum datang tanpa sepengetahuannya.
Wastum yang masih menenteng cangkul sampai tak enak hati kala melihat para juniornya itu memberi hormat padanya.
"Saya bilang udah-udah jangan hormat, ini saya lagi pegang cangkul," kata Wastum.
Jadi penerbang kebanggaan TNI AU

Setelah lulus dari AAU berstatus peraih Adhi Makayasa atau lulusan terbaik, Wastum sebenarnya ingin menjadi prajurit Paskhas.
Namun lagi-lagi takdir menuntunnya menjadi seorang penerbang.